Kewajiban laki-laki setelah menikah adalah mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya. Jikapun istri ikut bekerja itu hanyalah sekadar untuk meringankan tugas suami dan bukan merupakan tugas utamanya. Namun bagaimana jika rezeki selalu seret meskipun suami sudah berusaha sekeras mungkin? Menurut Islam, rezeki itu dibagi menjadi tiga macam, antara lain seperti di bawah ini.
- Rezeki yang dibagikan oleh Allah SWT
Pertama adalah rezeki yang dibagikan. Maksud dari rezeki ini adalah sifatnya sebuah imbalan karena usahanya. Rezeki ini juga didapatkan berdasarkan seberapa kerasa usagha untuk mendapatkannya. Jadi, semakin giat, rajin, dan jug gesit, maka rezekinya akan didapatkan lebih cepat.
- Rezeki yang dijaminkan oleh Allah SWT
Untuk rezeki yang dijaminkan merupakan mutlak milik makhluk itu sendiri. Maksudnya adalah Allah SWT akan memberikan rezeki kepada siapapun. Baik itu kafir, muslim, penjahat, soleh, dan lain sebagainya. Bahkan untuk hewan dan tumbuhan sekalipun akan dijamin rezekinya oleh Allah SWT.
- Rezeki yang dijanjikan oleh Allah SWT
Terakhir adalah rezeki yang dijanjikan oleh Allah SWT. Maksud dari rezeki ini adalah berbentuk berkah yang didapatkan. Rezeki ini lebih berpusat pada ketenangan hati dan juga jiwa seseorang. Contohnya seperti melakukan istighfar, sholawat, tawakal, dan kegiatan keagamaan lainnya.
Nah, setelah mengetahui tiga macam rezeki menurut islam, maka ada dua faktor yang membedakan rezeki seseorang yaitu rezeki yang dibagikan oleh Allah SWT dan rezeki yang dijanjikan oleh Allah SWT. Sebab, dari situlah besar atau kecilnya rezekinya bisa terlihat. Untuk melihat apa saja faktor penyebab seretnya rezeki suami, berikut alasan-alasan rezekinya seret menurut Islam.
1. Suami yang tidak beribadah kepada Allah dan Rasul-Nya
Seperti yang disinggung pada macam-macam rezeki menurut Islam, Jika suami ingin rezekinya lancar dan berlimpah, jalankanlah perintah Allah SWT dan Rasul-Nya. Dengan menjalankan perinah-Nya, sang suami akan terhindar dari murka Allah SWT. Selain itu, Rezekinya pun akan diberikan lebih dilimpahkan kepadanya.
2. Suami mendapakan rezeki dari cara yang haram
Sekeras apapun usaha suami agar mendapatkan rezeki namun jika cara yang dilakukannya bertentangan dengan Islam, maka rezekinya tidak akan pernah merasakan lebih. Allah SWT akan menjamin rezeki seseorang jika yang bersangkutan juga melakukannya dengan cara yang halal. Contohnya, suami pekerjaannya berdagang, namun, dagangnya dengan cara mencurangi para pembeli agar dapat untung yang besar. Ketahuilah, jika suami melakukan hal tersebut malah merugikan orang lain, begitu juga dengan rezekinya.
3. Suami melakukan perselingkuhan
Untuk yang satu ini memang sudah tidak diragukan lagi akibatnya. Apalagi seorang suami sudah berjanji di hadapan Allah SWT bahwa dia akan setia dengan pasangannya. Saat suami mengatakan hal itu di dalam ijab kalbunya, secara tidak langsung dia melakukan janji juga terhadap Allah SWT. Maka dari itu, ketika suami melakukan perselingkuhan, maka dia juga secara tidak langsung melaukan pengkhianatan juga terhadap Allah SWT. Ada baiknya istri menemukan cara menasehati suami yang selingkuh dengan pelan-pelan. Sehingga istri pun dapat mengetahui alasan suami berselingkuh.
4. Suami maupun istri jarang beramal
Di dalam islam kita harus menyisihkan sebagian harta kita untuk orang-orang yang tidak mampu. Salah satu manfaatnya adalah agar harta yang kita miliki itu “dibersihkan” sebab rezeki yang kita dapatkan sebagiannya adalah titipan untuk orang lain. Maka dari itu, kita janganlah lupa untuk beramal kepada yang berhak menerimanya ya.
5. Suami pernah sakiti istri
Selain perselingkuhan, sifat durhaka suami kepada istri adalah pernah menyakitinya. Padahal menyakiti istri juga bisa menghambat rezekinya. Contohnya dengan melakukan kekerasan, tidak membahagiakan istri, tidak melakukan nafkah secara lahir maupun batin, dan beberapa perlakuan tidak menyenangkan lainnya. Padahal, baik istri maupun suami memiliki hak untuk mendapatkan kebahagiannya masing-masing.
6. Suami yang tidak mengarahkan istrinya
Ketika istri melakukan kesalahan dan suami malah membiarkannya juga dapat mengahambat rezekinya. Contohnya, istri senang menghambur-hamburkan uang padahal penghasilan mereka tidaklah besar, sedangkan sang suami tidak dapat berbuat apa-apa. Tidaklah mengherankan jika rezeki suami bisa berkurang. Maka dari itu, suami harus bersikap tegas namun tidak sampai menyakitinya.
7. Menjelek-jelekan istri di hadapan orang lain
Rasululah pernah berujar jika orang yang paling buruk di hadapan Allah SWT adalah suami yang sering menjelek-jelekan istri di muka umum. Padahal baik itu sisi buruk maupun sisi baik seorang istri hanya suamilah yang tahu. Sebab, aib istri adalah aib suami, begitu juga sebaliknya. Oleh sebab itu, jika suami menyebar aib istri dapat mengurangi rezekinya.
Itulah 7 alasan kenapa reaeki suami seret menurut Islam. Setelah membacanya, apakah di antaranya pernah dilakukan suami? Jika Ada, mintalah suami untuk segera bertaubat dan minta ampun kepada Allah SWT dan juga kepada istri. Bahkan, salah satu ciri-ciri istri pembawa rezeki untuk suami adalah sering mendoakan yang terbaik untuk suami dan keluarganya. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat untuk kamu semua.