Pernikahan adalah salah satu bagian selanjutnya dari hubungan antara dua individu. Pernikahan bukan hanya menyatukan dua individu, tapi juga menyatukan dua keluarga, termasuk mempertemukan dengan orang tua yang baru. Memiliki orang tua yang baru, memang bukanlah hal yang mudah. Karena kita telah terbiasa menghadapi orang tua kandung, maka mertua adalah salah satu tantangan bagi para menantu. Beberapa menantu beruntung memiliki mertua yang sangat menyayangi menantunya seperti anaknya sendiri. Akan tetapi, ada juga mertua yang terlalu memanjakan anak kandungnya, sehingga cenderung menyakiti menantunya. Menyakiti tidak harus selalu secara fisik. Secara verbal maupun bahasa tubuh dapat menjadi hal yang menyakitkan. Beberapa mertua ada yang sangat pelit, sehingga sangat sulit untuk berbagi dengan menantunya. Lalu sebagai menantu, apa yang harus kita lakukan? Berikut ini tips dan trik cara menghadapi mertua yang pelit bagi menantu- menantu di luar sana.
1. Sabar
Memutuskan untuk menikah, berarti siap untuk menghadapi keluarga baru. Keluarga baru bukan hanya suami, tetapi juga seluruh keluarga suami. Saat menghadapi mertua yang menjadi orang tua baru bagi menantu, pasti menemukan berbagai hal yang sangat berbeda. Dan jika mertua adalah orang yang pelit, seperti tidak mau membagikan kue atau tidak mau memberikan oleh- oleh saat mengunjungi menantu atau tidak mau memberikan apa- apa saat menantu akan pulang sehabis berkunjung, maka para menantu harus melewatinya dengan cara bersikap sabar dalam segala hal. Karena walau menyebalkan, mereka adalah mertua yang tetap harus dihormati apapun yang terjadi.
2. Komunikasi Dengan Suami atau Istri
Saat menghadapi mertua yang pelit, maka ada baiknya untuk mengbicarakannya dengan suami atau istri. Komunikasi yang baik adalah salah satu tips keluarga harmonis dan bahagia. Sebagai anak kandungnya, suami atau istri pasti sangat tau watak dari orang tuanya, sehingga ia akan tahu bagaimana cara menghadapi orang tuanya. Selain itu, komunikasi juga sebagai cara menghindari pertengkaran dalam rumah tangga berlarut.
3. Jangan Membalas
Saat memiliki mertua yang pelit, maka sebagai menantu tidak patut untuk membalas apa yang mertua lakukan. Jika mertua pelit, maka sebagai menantu juga tidak boleh ikut- ikutan pelit. Hal ini untuk menjaga keharmonisan dan hubungan baik dengan mertua. Terkadang mertua menjadi pelit juga karena belum siap melepaskan anaknya menikah dengan orang lain. Hal ini membuat dia sedikit menjaga jarak dengan menantunya. Tetap mempertahankan cara menghadapi masalah dengan sabar, adalah solusi terbaik untuk tidak membalas mertua yang pelit.
4. Jangan Curhat Sembarangan Tentang Kelakuan Mertua
Memiliki permasalahan dalam rumah tangga adalah hal yang wajar. Akan tetapi, sebagai menantu, jangan sekali- sekali curhat sembarangan mengenai kelakuan mertua. Bagaimanapun, mertua adalah orang tua yang terikat sesudah pernikahan. Curhat mengenai mertua yang pelit ke orang lain, sama saja dengan mengumbar aib keluarga. penyebab perceraian suami istri yang paling sering terjadi juga terjadi akibat terlalu sering curhat ke lawan jenis, yang dapat berpotensi Penyebab perselingkuhan dalam rumah tangga.
5. Jangan Tunjukkan Kelakuan Mertua
Jika mertua adalah orang yang pelit, maka jangan sekali- kali menunjukkan hal itu di depan semua orang. Karena sebagai menantu, kita juga harus menjaga nama baik mertua sebagai orang tua. Oleh karena itu, jika mertua tidak membawakan oleh- oleh untuk keluargamu saat kamu mengunjungi keluargamu, maka kamulah yang harus membawa oleh- oleh untuk keluargamu. Selain itu, jika mertua tidak membagikan makanan atau barang padamu, jangan tunjukkan bahwa kamu kecewa. tetap sabar, adalah kunci menghadapi mertua pelit. Menjaga nama baik mertua juga untuk menghindari munculnya penyebab retaknya rumah tangga yang harus dihindari.
6. Tetap Berbakti Sebagai Menantu
Walau mertua bukanlah orang tua kandung, akan tetapi menantu tetap memiliki kewajiban untuk berbakti dengan mertua, walau mertua adalah orang yang pelit. Batu yang keras, lama kelamaan akan bolong juga, jika terus menerus diteteskan dengan air. Oleh karena itu, tetap berbakti dan tunjukkan kebaikanmu sebagi menantu, maka suatu saat mertua akan berubah sikap kepadamu. Selain itu, bakti menantu sebagai anak kepada mertua juga untuk menghindari penyebab rumah tangga kurang berkah.
7. Tidak Terpancing Emosi
Saat mertua mulai menunjukkan sisi pelitnya, maka sebagai menantu sebaiknya tiak terpancing emosi. Belajar cara meredam emosi diri adalah tips terbaik dalam menghadapi mertua yang pelit. Karena mertua yang pelit, terkadang membuat hati para menantu kesal. Akan tetapi, jika para menantu terpancing emosinya, hal itu justru akan membuat hubungan menantu dan mertua semakin renggang. Kerenggangan tersebut dapat memberikan efek kepada rumah tangga dan dapat memicu penyebab rumah tangga sering cekcok (wajib diwaspadai).
8. Tidak Membandingkan dengan Orang Tua Kandung
Memiliki orang tua baru memang adalah hal yang baru. Mengingat mertua dan orang tua kandung pasti memiliki karakter yang berbeda. Membandingkan orang tua kandung dan mertua adalah kesalahan yang sering dilakukan oleh para menantu. Karena membandingkan, akan membuat menantu merasa tidak ikhlas memiliki mertua yang pelit. Padahal dalam pernikahan, tidak hanya menerima pasangan sebagai suami atau istri, tetapi juga menerima seluruh anggota keluarganya menjadi keluarganya juga.
9. Tidak Menjelekkan Mertua
Jika mertua memiliki sifat yang pelit, jangan sekali- kali menjelekkan mertua di depan suami, atau di dalam keluarga kandung. Hal ini dapat menyebabkan perpecahan antara kedua keluarga. Jika mertua adalah orang yang pelit, maka sebaiknya membicarakan hal tersebut kepada suami. Bukan curhat ke kakak atau orang tua. Hal ini dapat menyebabkan keluarga kandung membenci mertua kita, sehingga menjadi kurang ramah saat saling bertemu. Selain itu, suka menjelekkan mertua akan menjadi penyebab rumah tangga tak bahagia dan hampir retak, dan berpotensi terjadinya perceraian.
10. Tidak Egois
Salah satu cara menghadapi mertua yang pelit adalah dengan tidak egois. Karena orang yang pelit adalah orang yang egois. Melawan orang egois dengan egois juga bukanlah hal yang benar. Belajar cara menghadapi orang egois dan pemarah, adalah cara yang benar dalam menghadapi mertua yang pelit. Selain itu, dengan belajar cara menghilangkan sifat egois diri sendiri akan membuat hubungan rumah tangga menjadi lebih baik. Oleh karena itu, saat menghadapi mertua yang pelit, berusahalah agar tidak egois, dan memikirkan hubungan rumah tangga kedepannya.
11. Memaafkan
Salah satu cara bersikap dewasa dalam kehidupan sehari hari yang paling benar adalah dengan mau memaafkan semua kekurangan yang dimiliki oleh orang lain. Termasuk mertua yang memiliki sifat pelit. Hal ini karena, memaafkan juga sebagai salah satu cara menghindari sifat hasad dalam diri sendiri, sehingga dapat menjadi pribadi yang dewasa. Menjadi sosok yang dewasa juga dapat membuat rumah tangga menjadi lebih baik dan harmonis.
12. Mendoakan
Salah satu cara merubah diri menjadi lebih baik adalah dengan kembali kepada Tuhan. Oleh karena itu, jika memiliki mertua yang pelit, sebagai menantu sebaiknya mendoakan beliau agar dapat berubah menjadi lebih baik. Mendoakan mertua juga merupakan salah satu bentuk bakti menantu kepada mertua. Sehingga dapat melahirkan pahala yang besar.
Itulah tadi, 12 cara menghadapi mertua yang pelit. Pada dasarnya, mertua yang pelit juga adalah orang tua kita. Sehingga sebagai menantu, kita harus tetap berbakti kepada mereka. Menghadapi mertua yang pelit memang susah, tetapi jika dilalui dengan sabar, maka akan dapat berjalan dengan baik.