Ketika seorang anak telah menikah, maka kewajibannya pun akan bertambah. Menikah dalam Islam tidak berarti bahwa anak telah lepas sama sekali dari orang tua dan karenanya akan menjadi lupa atau menghilang dari kehidupan kedua orang tuanya. Jika seorang anak melakukan hal tersebut, ia akan menjadi anak durhaka kepada orang tuanya. Kewajiban anak di rumah memang telah berubah, akan tetapi tidak menghilang. Seperti tercantum dalam ayat Al-Qur’an berikut ini, yaitu:
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia, dan agar kamu berbuat baik dengan Ibu dan Bapakmu dengan sebaik – baiknya. Jika salah seorang atau kedua – duanya sampai berusia lanjut di dalam pemeliharaanmu maka janganlah sekali – kali kamu mengatakan ‘ah’ pada keduanya dan membentak mereka, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang mulia” (QS. Al Israa 23)
Menikah tidak Menghilangkan Kewajiban Seorang Anak
Pentingnya mengetahui apa kewajiban anak terhadap orang tua setelah menikah yaitu agar kita tidak membuat kesalahan dengan menganggap bahwa jika kita sudah menikah maka itu berarti kita bisa berbuat seenaknya terhadap orang tua. Simaklah beberapa pembahasan berikut yang berupa apa saja kewajiban anak terhadap orang tua setelah menikah dan keutamaan berbakti kepada orang tua setelah menikah :
1. Tetap menghormati dan berbakti kepada orang tua
Walaupun sudah menikah, seorang anak laki – laki atau anak perempuan tetap harus menaati dan berbakti kepada kedua orang tuanya. Terutama bagi anak laki – laki, karena ia harus mendahulukan ibunya daripada istrinya. Dan juga anak perempuan, walaupun kewajibannya ada lebih besar kepada suami, namun bakti kepada orang tua tetap tidak bisa dilupakan. Dalam suatu perkawinan, suami istri harus tahu cara menghormati orang tua masing – masing selain mengetahui cara istri berbakti kepada suami dan cara suami memperlakukan istri dengan baik.
2. Menafkahi orang tua jika berkecukupan
Bagian dari berbakti kepada orang tua adalah memberi nafkah pada orang tua. Tentunya hal ini dilakukan jika sang anak mampu secara ekonomi. Sebab, harta anak adalah juga merupakan harta orang tuanya, sebagaimana disebutkan dalam hadits ini:
“Sesungguhnya kamu dan harta yang dimiliki adalah milik orang tuamu. Dan anak – anakmu adalah bagian yang baik dari penghasilanmu, maka makanlah juga dari penghasilan anak – anakmu.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
3. Menjaga nama baik dan amanat orang tua
Setelah menjadi seorang istri atau suami, seorang anak tetap memiliki kewajiban untuk menjaga nama baik orang tua. Ini berarti bahwa anak harus menjalani hidup dengan baik dan lurus sesuai ajaran agama Islam agar nama baik orang tua pun tidak tercoreng karena anak tidak tahu cara menghindari perilaku tercela.
4. Memelihara dan mengurus orang tua
Cara menjadi orang tua yang baik adalah dengan memastikan anak diasuh dan dibesarkan dengan sebaik – baiknya. Mereka melakukan itu hanya agar kita tumbuh menjadi anak yang baik dan berguna. Karena itu pula anak tetap memiliki kewajiban untuk memelihara serta mengurus orang tua yang telah beranjak menua.
5. Bersikap santun dan hormat kepada orang tua
Kewajiban anak yang sudah menikah kepada orang tua adalah untuk mengetahui cara membahagiakan orang tua. Hal yang dapat membuat orang tua bahagia tidak selalu berupa materi atau benda. Orang tua dapat bahagia jika anak selalu ingat untuk tetap bersikap santun serta tahu cara menghormati orang tua dengan benar.
6. Menjaga ucapan kepada orang tua
Adab terhadap orang tua yang benar adalah berbicara dengan menjaga ucapan kepada orang tua. Penting bagi anak untuk terbiasa mengucapkan perkataan yang lemah lembut dan menenangkan hati orang tua. Anak yang santun pasti akan bisa ingat untuk terbiasa menjaga ucapan serta perkataannya ketika berada di depan orang tuanya. Bisa juga memberikan berbagai kata mutiara untuk orang tua agar mereka senang.
7. Memelihara hubungan dengan orang tua
Kehidupan rumah tangga dalam Islam tidak akan berjalan mulus jika suami dan istri lalai memelihara hubungan baik dengan orang tua. Kewajiban anak setelah menikah adalah untuk memastikan tali silaturahmi dengan orang tua tetap terjalin dengan baik dan lancar, sehingga anak dapat selalu mengetahui kabar orang tuanya ketika telah tinggal berjauhan.
8. Menjaga harta orang tua
Kewajiban anak yang telah menikah terhadap orang tuanya adalah juga untuk menjaga harta yang dimiliki orang tua. Anak wajib menjaga dan mengetahui segala harta benda kepunyaan orang tua untuk memudahkan jika dibutuhkan suatu saat nanti. Ini termasuk kewajiban laki – laki setelah menikah dalam Islam dan juga kewajiban wanita dalam Islam mengenai orang tuanya.
9. Bersabar akan segala kekurangan orang tua
Walaupun dikatakan orang tua itu adalah pihak yang selalu benar, tapi kenyataannya para orang tua adalah manusia juga yang bisa melakukan kesalahan atau perbuatan buruk. Sebagai anak, kita hanya bisa mengusahakan cara bersikap sabar menghadapinya, Sebagaimana dulu orang tua sangat sabar menghadapi berbagai tingkah ajaib kita sebagai anak. Sabar akan menjadi cara membersihkan hati dan cara menjaga kesehatan hati yang tepat.
10. Bersilaturahmi dengan orang tua
Wanita yang sudah menikah bisa menunjukkan cara mengabdi kepada suami dengan meminta izin ketika akan menjenguk orang tuanya. Sebaiknya suami tidak melarang istri yang ingin menengok orang tuanya dan sebaliknya, karena hal ini adalah bagian dari kewajiban anak yang telah menikah terhadap orang tuanya.
11. Mendoakan Orang Tua
Mendoakan orang tua juga merupakan salah satu kewajiban anak setelah menikah. Ini juga merupakan kewajiban wanita setelah menikah sebagai seorang anak. Isi doa tentunya berisi kebaikan untuk orang tua, yaitu meminta diampuni dosanya, dijaga kesehatannya, juga kebahagiaannya dan berbagai macam hal baik lainnya. Seperti sabda Rasulullah SAW yang tercantum dalam hadits ini yaitu:
“Bila seorang manusia sudah meninggalkan doa kepada kedua orang tuanya maka sungguh rezekinya akan terputus.” (HR. Ad Dailami)
Seringkali ketika sudah menikah maka ada salah satu pihak yang akan menyatakan bahwa mereka tidak ingin pasangannya terlalu memperhatikan orang tuanya lagi dan lebih mengutamakan keluarga kecilnya sendiri. Selain egois, sikap seperti itu akan menjadi pemicu penyebab suami istri sering bertengkar dalam rumah tangga. Sebaiknya menjalani rumah tangga dengan berpedoman kepada ajaran agama Islam, agar tidak mengalami hal yang seperti ini.