Hati adalah sebuah organ penting yang memiliki banyak fungsi bagi kesehatan tubuh. Beberapa fungsinya adalah untuk memecah lemak, detoksifikasi serta menetralkan racun. Tanpa hati yang sehat, tubuh juga tidak akan bisa mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Pekerjaan berat sebagai penetral racun dan penyaring limbah inilah yang membuat hati rentan terserang penyakit. Oleh karena itu, kita perlu membantu pekerjaan hati dengan menjaga asupan makanan yang masuk ke tubuh.
Karena fungsi hati yang sangat penting tersebut, kita sering menjadikan hati sebagai analogi untuk rasa dan perasaan manusia. Hati tidak lagi sekedar hati, organ tubuh manusia, melainkan juga sebagai tempat seseorang menyimpan rasa, batin, dan nuraninya.
Sama seperti organ hati di tubuh kita yang harus kita jaga kesehatannya, hati yang mengatur rasa dan batin kita ini juga harus kita jaga kesehatannya supaya batin terasa damai dan tenang. Yuk, kita simak cara menjaga kesehatan hati berikut ini:
1. Baik Hati
Pasti Anda pernah mendengar pepatah ‘Apa yang Anda tabur, itulah yang Anda tuai’. Artinya, jika Anda bersikap baik hati pada orang lain, maka orang lain akan bersikap sama pada Anda. Walaupun tidak menutup kemungkinan akan ada saja orang yang bersikap buruk terhadap Anda, hal itu tidak boleh dijadikan alasan untuk Anda bersikap buruk pada orang lain.
Pada dasarnya setiap manusia mempunyai kebutuhan untuk berbuat baik pada orang lain. Hati nurani cenderung mendorong manusia untuk berbuat kebaikan. Maka, ketika manusia tidak mengikuti hati nuraninya itu, dia akan merasa bersalah dan tidak nyaman yang pada akhirnya menjadikan hati tidak sehat.
Untuk bisa menjadi manusia yang baik hati, kenali dulu ciri-ciri orang baik hati sebagai cerminan apakah diri Anda sudah termasuk orang yang baik hati atau belum. Setelah Anda mengenali ciri-cirinya, lakukanlah cara menjadi pribadi yang baik untuk menyehatkan hati Anda.
2. Hargai Perasaan Orang Lain
Terkadang kita lupa bahwa pola pikir dan pandangan orang lain terhadap sesuatu itu pasti berbeda dengan kita. Tidak hanya itu, sensivitas seseorang menerima sesuatu pasti berbeda-beda. Oleh karena itu, kadang kita lupa dan mengucapkan kata-kata yang menyinggung karena kita merasa kata-kata tersebut wajar saja.
Kita harus belajar cara menghargai orang lain supaya tidak ada lagi sikap atau perkataan kita yang melukai perasaan orang lain. Ketika kita menghargai orang lain saat itu pula kita menghargai diri kita sendiri. Dengan begitu, hati kita bisa merasa tenang karena kita sendiri merasa berharga.
Selain dengan berhati-hati dalam bersikap dan berbicara, kita bisa menghargai perasaan orang lain dengan mencoba melihat sesuatu dari sudut pandangnya. Cobalah cara menjaga perasaan orang lain, misalnya ketika terjadi perbedaan pendapat, cobalah lihat dari perspektif yang lain agar lebih objektif. Cobalah cara menghilangkan sifat egois dan melihat sesuatu dari banyak sisi.
3. Jadilah Orang yang Pemaaf
Semua orang pasti pernah berbuat salah. Tidak mungkin seorang manusia melakukan semua hal dengan sempurna tanpa celah sedikit pun. Maka, sudah pasti kita harus siap untuk meminta maaf dan memaafkan setiap saat. Wajar, jika kita merasa kecewa atau sakit hati terhadap perilaku orang lain yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Namun, merupakan suatu hal yang buruk jika kita terus mengingat dan menyimpan rasa sakit hati tersebut.
Bukannya tenang, mengingat kesalahan orang lain justru akan membuat kita stress dan gelisah. Semakin lama, hati kita akan semakin sakit dan tidak tenang. Jadi, cobalah cara melupakan sakit hati. Berilah maaf kepada orang-orang yang pernah menyakiti Anda. Tidak perlu diucapkan, cukup lupakan tentang sakit hati itu.
Tapi bagaimana jika kita sendiri yang melakukan salah dan kita belum bisa melupakan kesalahan tersebut? Penyesalan demi penyesalan terus terjadi. Kita merasa buruk, terpuruk dan seakan tidak pantas untuk menjadi lebih baik. Tunggu dulu! Anda salah! Setiap manusia mempunyai kesempatan kedua, bahkan ketiga dan seterusnya. Asalkan kita memang punya kemauan untuk menjadi lebih baik. Carilah cara melupakan masa lalu yang menyakitkan dan buruk, maafkan diri Anda. Bertekad kuatlah untuk menjadi orang yang lebih baik dengan mencari cara merubah kepribadian menjadi lebih baik.
4. Jangan Baper
Nah, kata ini nih yang sering menggambarkan ketidaksehatan hati manusia masa kini. Seakan-akan ‘baper’ menjadi bahan ledekan yang benar-benar tepat sasaran untuk kita, khususnya anak-anak muda. Perlu kita sadari bahwa baper sering disalah-artikan menjadi apa yang dulu disebut sensitif’. Padahal, ada perbedaan yang signifikan antara arti kata baper dan sensitif.
Sensitif berarti perasa, bisa berarti positif ataupun negatif. Sensitif bisa berarti peka terhadap apa yang orang lain rasakan atau memiliki empati yang tinggi. Tapi bisa juga berarti mudah tersinggung, mudah tersentuh dan sebagainya. Namun, di saat sensitif bisa diartikan sebagai sesuatu yang positif atau negatif, baper cenderung berarti negatif, yaitu mudah tersinggung. Biasanya, baper dikaitkan dengan perasaan sensitif yang terlalu ekstrim. Seperti terlalu mudah tersinggung, terlalu mudah merasa suka, dan lain sebagainya. Oleh karena perasaan yang sifatnya serba ‘terlalu’ ini, ada banyak bahaya baper yang akan dirasakan oleh para penderitanya.
Cobalah cara merubah sifat menjadi dewasa agar bisa mengendalikan perasaan diri sendiri. Jika Anda sudah bisa mengendalikan perasaan atau hati Anda sendiri, maka kata baper tidak akan pernah terlintas di pikiran Anda.
5. Sabar
Percayalah, setelah apapun yang telah Anda usahakan, akan ada hasil yang menunggu Anda. Tidak harus sekarang, mungkin nanti, atau besok, atau besoknya lagi. Yang harus Anda lakukan hanya bersabar, jangan terburu-buru.
Begitu pula jika kebaikan Anda dibalas dengan keburukan oleh orang lain, bersabarlah. Mungkin belum sekarang saatnya orang tersebut merasakan kebaikan-kebaikan Anda. Mungkin belum saat ini doa Anda dikabulkan oleh Allah untuk orang tersebut menjadi lebih baik. Anda harus bersabar, pasti nanti kebaikan Anda akan sampai ke hatinya. Sementara menunggu hasil usaha dan doa Anda, selalu coba untuk mencari cara meredam emosi diri setiap kali Anda merasa kesal atau marah.
Belajarlah cara bersikap sabar, demi mendapatkan ketenangan dan ketentraman batin Anda sendiri. Cobalah mencari cara bersikap tenang dan dewasa, yang nantinya bisa membimbing Anda lebih sabar menghadapi segala masalah di depan Anda.
6. Positive Thinking
Tidak ada manfaatnya semua pikiran buruk Anda. Jika ada hal yang diberikan oleh pikiran buruk di benak Anda hanyalah rasa khawatir, curiga dan sejenisnya saja. Kendalikan pikiran Anda agar hanya dipenuhi oleh pikiran-pikiran positif saja. Tidak perlu curiga terhadap sesuatu yang belum pasti. Carilah cara menghilangkan rasa curiga itu karena kecurigaan hanya akan menciptakan energi negatif di sekitar Anda. Namun, jika terlanjur muncul energi negatif seperti kekhawatiran, kecurigaan, dan lain sebagainya, cobalah mencari cara menenangkan hati dan pikiran saat ada masalah.
Dari 6 cara menjaga kesehatan hati di atas, hal yang paling utama untuk dilakukan adalah menjadi bahagia. Kebahagiaan tidak ada di tangan orang lain, melainkan ada di tangan kita sendiri. Kita harus tahu cara membahagiakan diri sendiri untuk tahu bagaimana kita bisa berbahagia dengan keberadaan diri sendiri. Dengan begitu, Anda akan merasakan hidup yang lebih bahagia dan jauh dari penyakit hati. Salam Sehat!