Buah dari satu perkawinan adalah anak. Ketika orang memulai sebuah rumah tangga, salah satu tujuannya adalah untuk memiliki anak. Beberapa orang menganggap sebuah rumah tangga belum lengkap jika belum memiliki anak. Anak adalah dambaan hampir setiap orang, karena itu ketika anak sudah hadir ke dunia, biasanya orang tua akan berusaha sebaik mungkin untuk mendidik, mengasuh dan membesarkannya dengan penuh cinta.
Golden Age Anak
Masa golden age adalah tahap perkembangan anak yang paling penting. Dimulai dari usia 0-5 tahun, pada tahap ini anak akan menyerap segala sesuatunya dan merupakan tahap perkembangan terbaik untuk otak anak. Masa – masa ini sangat penting untuk mengoptimalkan potensi kecerdasan anak, karena merupakan saat perkembangan sel – sel otak anak yang akan menentukan potensi otaknya di masa depan. Pada masa ini, selain mencukupi gizi yang baik untuk anak, orang tua juga bisa mulai menanamkan nilai – nilai dasar kepada anak, untuk menjadi dasar pembentukan pribadinya kelak. Salah satu nilai dasar itu adalah kemandirian.
Kemandirian
Cara menjadi orang tua yang baik bagi anak adalah dengan membesarkan dan mendidik anak sesuai kemampuan kita, jangan sampai berlebihan sehingga membuatnya tidak bisa mandiri. Justru kemandirian itulah yang harus ditanamkan sejak dini kepada anak agar kelak setelah dewasa ia bisa mengurus dirinya sendiri dan orang lain dengan baik. Lalu bagaimanakah caranya untuk menanamkan kemandirian pada anak sejak dini? Caranya yaitu dengan memberi tahunya apa saja kewajibannya, dimulai dari kewajiban anak saat berada di rumah.
Selain mempunyai hak yang harus dipenuhi oleh orang tuanya, sama seperti anggota keluarga lainnya yaitu ayah dan ibu, anak juga mempunyai kewajiban yang berkaitan dengan perannya sebagai penghuni rumah. Kewajiban tidak lepas dari rasa tanggung jawab. Anak akan mantap melakukan kewajibannya bila ia sudah memiliki rasa tanggung jawab. Bagi seorang anak, tentunya kewajiban yang dia miliki masih sekitar melakukan hal yang sederhana, seperti berikut ini kewajiban anak di rumah :
1. Membantu Orang Tua
Kewajiban dasar seorang anak jika di rumah adalah membantu orang tuanya dalam segala hal yang dia mampu, sesuai usianya. Caranya dengan meringankan pekerjaannya, menuruti omongan orang tua, dan lain – lain. Untuk anak yang masih balita, orang tua perlu mengajarkan pentingnya bila anak bisa membantu orang tuanya.
2. Belajar
Jika anak sudah memasuki usia sekolah, tentu kewajibannya akan bertambah dengan mengulang pelajaran atau mengerjakan pekerjaan rumah yang di dapatnya dari sekolah. Kesempatan bermain anak akan berkurang apabila ia telah masuk sekolah dan disinilah peran orang tua untuk mengajarkan kepada anak tentang tanggung jawab barunya, yaitu belajar dengan baik untuk bekal masa depannya. Orang tua juga bisa menerapkan cara mengajari anak membaca dengan mudah untuk membantu proses belajar anak.
3. Belajar Agama
Kurangnya pemahanan akan agama bisa menjadi penyebab kenakalan anak jaman sekarang. Untuk anak yang menjalani pendidikan di sekolah negeri, pelajaran agama biasanya sudah diajarkan di sekolah walaupun tidak seintensif seperti di sd khusus islam, misalnya. Karena itu untuk yang beragama islam, di rumah biasanya didatangkan guru mengaji untuk anak, yang bisa mengajarkan kepada anak ilmu agama yang kurang didapatnya di sekolah.
Namun orang tua juga sebaiknya tidak lepas tangan dalam mengajari agama kepada anaknya. Belajar agama menjadi hal yang wajib untuk anak lakukan di rumah, untuk meningkatkan pemahaman agamanya dengan lebih baik. Orang tua juga bisa mengajarkan agama sebagai cara mengatasi anak nakal dan susah diatur. Cara menghindari pergaulan bebas ketika anak sudah dewasa dan menghindari akibat pergaulan bebas adalah dengan memastikan anak memahami agama dengan baik.
4. Membereskan Kamarnya
Jika mempunyai kamar sendiri, maka wilayah kamar anak menjadi tanggung jawab anak sepenuhnya untuk menjaga kamarnya tetap bersih dan rapi. Cara memanjakan anak yang benar adalah dengan menanamkan rasa tanggung jawab kepada anak, dimulai dengan membiasakan anak memiliki kewajiban membereskan kamarnya.
5. Menjaga Kebersihan Rumah
Setelah anak sanggup membersihkan kamarnya sendiri, maka perluaslah kewajibannya dengan memelihara kebersihan seluruh rumah. Cara mendidik anak yang baik adalah dengan menanamkan rasa ikut memiliki dan bertanggung jawab dalam diri anak terhadap rumahnya sendiri, barulah ia akan melakukan kewajibannya dengan senang hati.
6. Patuh Kepada Peraturan Orang Tua
Berikan pengertian kepada anak bahwa orang tuanya adalah orang yang melahirkan, punya tanggung jawab dan kewajiban untuk memelihara dirinya, oleh karena itu anak pun harus patuh kepada kata – kata dan peraturan yang dibuat orang tua di rumah.
Karena semua peraturan itu dibuat oleh orang tua untuk kebaikan diri anak. Ciri anak durhaka adalah anak yang selalu tidak menuruti perkataan orang tua. Sudah banyak cerita anak yang durhaka kepada ibunya yang membuat miris siapapun yang mendengar, karena itu sangat penting mengajarkan anak untuk patuh agar jangan sampai anak menjadi durhaka kepada orang tua.
7. Menghormati Anggota Keluarga Lain
Di rumah biasanya tidak hanya ada anak dan orang tua, melainkan terkadang ada juga saudaranya, kakek neneknya, dan saudara dari ayah ibunya. Cara mendidik anak laki – laki dan cara mendidik anak perempuan yang benar dengan menanamkan padanya rasa untuk menghormati keluarganya terlebih dulu. Jika dimulai dari keluarga, maka anak akan terbiasa menaruh rasa hormat terhadap orang lain yang bukan keluarganya pula. urangnya rasa hormat antar keluarga bisa menjadi penyebab pertengkaran adik kakak.
8. Sayang Kepada Anggota Keluarga
Selain menghormati orang lain, anak juga wajib menyayangi anggota keluarganya dengan baik. Orang tua bisa mengajarinya untuk menumbuhkan rasa sayang, misalnya kepada adiknya, kakaknya, atau anggota keluarga lainnya. Cara mendidik anak yang baik dimulai dari kewajibannya untuk merasakan kasih sayang, maka anak akan terbiasa memiliki toleransi dan rasa empati yang berakar dari perasaaan menyayangi orang lain. Ajarkan anak untuk memberikan kasih sayangnya secara merata.
9. Bangun Pagi
Biasakan kepada anak untuk bangun pagi, baik yang sudah memasuki usia sekolah maupun yang belum. Tanamkan kepada anak bahwa kewajibannya di rumah adalah bangun pagi dan memulai semua aktivitas rutinnya sejak pagi hari agar jadwal hariannya teratur dan tidak kacau saat harus masuk sekolah. Hal ini juga berguna untuk mengajarkan disiplin kepada anak sejak dini. Disiplin dan raas tanggung jawab yang baik bisa mencegah anak terpengaruh ciri – ciri anak alay jaman sekarang.
10. Berpakaian Rapi.
Tidak hanya merapikan kamar dan rumahnya, anak juga perlu diajari kewajibannya untuk berpakaian rapi. Kebiasaan ini perlu ditanamkan sebagai kewajibannya agar anak terbiasa berpenampilan rapi dan bersih dalam segala kesempatan untuk memberi kesan baik tentang dirinya di mata orang lain. Penampilan rapi dan bersih adalah aslah satu sikap baik yang perlu ditumbuhkan dalam diri anak.
11.Meminta Ijin Orang Tua
Biasakan anak tahu bahwa sudah kewajibannya untuk meminta ijin kepada orang tua untuk meninggalkan rumah atau untuk melakukan sesuatu hal, karena orang tua adalah pihak yang berwenang dan bertanggung jawab di rumah. Karena itu anak perlu melakukan segala sesuatu dengan seijin orang tuanya. Berikan ijin dengan pertimbangan yang matang tentunya, dan beri kepercayaan kepada anak agar ciri – ciri orang tua yang over protektif tidak terjadi kepada kita orang tuanya.
Dimulai dari kegiatannya sehari – hari, ajarkan anak untuk melakukan segala sesuatunya sendiri. Pemberian tanggung jawab dan kewajiban kepada anak akan membuatnya memiliki rasa percaya diri akan kemampuannya untuk mandiri dan mengurus dirinya sendiri. Bila anak sudah terbiasa melakukan kewajiban yang sesuai usianya ini, yakinlah bahwa hal ini akan menjadi bekal yang terbaik untuk pembentukan karakter dan masa depannya kelak, agar ia bisa menjadi orang yang dapat berguna bagi dirinya dan orang lain. Jangan lupa juga ajak anak bicara mengenai kewajibannya ini, memuji jika anak melakukan kewajibannya dengan baik, dan mengingatkan bila ia lupa.