Home » Kehidupan » Orang Tua » 10 Cara Menjadi Orang Tua yang Baik bagi Anak

10 Cara Menjadi Orang Tua yang Baik bagi Anak

by husnul delia

Menjadi orang tua merupakan hal yang membahagiakan dalam suatu pernikahan. Dimana mereka mempunyai anak yang mereka dambakan dan mempunyai satu keluarga utuh. Peran orang tua sangat diperlukan sejak anak lahir, untuk persiapan, perawatan, dan pendidikannya sampai dewasa kelak. Menjadi orang tua haruslah pintar-pintar mencari cara mendidik anak yang baik dan cara menghindari pergaulan bebas, sehingga anak menjadi pribadi yang berguna bagi keluarga dan lingkungan masyarakat. Anak yang memiliki pribadi yang baik umumnya juga berasal dari keluarga yang baik pula.

Karena dari orang tua adalah sekolah pertama bagi anak sebelum anak masuk ke akademik atau masyarakat. Kesiapan  mental dan fisik orang tua juga diperlukan untuk membantu tumbuh kembang anak dalam kesehariannya. Tidak peduli apakah itu orang kaya atau orang miskin, semua memiliki kewajiban yang sama untuk mendidik anak-anaknya sesuai kondisi lingkungan masing-masing.

Berikut adalah cara menjadi orang tua yang baik, diantaranya adalah :

          1. Tetap menjaga komunikasi dengan anak

Jangan biarkan kesibukan orang tua menyebabkan orang tua jauh dari anak. Hubungilah mereka di sela-sela kerja atau pada saat makan siang dan tetap awasi dari jauh tentang perkembangan anak. Dengar cerita-cerita mereka seharian dan berikan tanggapan. Kemudahan akses komunikasi pada jaman sekarang akan mempermudah dalam hubungan sehari-harinya. Komunikasi yang bagus antar sesama keluarga salah satu cara membangun keluarga sakinah mawaddah warahmah.

           2. Menanamkan nilai moral dan agama yang bagus

Beritahu anak mana yang kurang pantas dilakukan dan mana yang boleh. Berikan mereka aturan atau batasan yang jelas dalam hidup ini. Seringlah mengajak anak kedalam kegiatan berbagi, kegiatan majelis islam. Pengetahuan  dan agama yang diberikan orang tua haruslah seimbang agar kebutuhan dunia terjaga dan untuk akhirat juga ada. Cara menghindari pergaulan bebas yang rawan terjadi diluar sana salah satunya dengan pendidikan moral dan agama dari orang tua.

          3. Tidak membandingkan mereka dengan orang lain

Semua orang tidak mau dibanding-bandingkan, karena manusia dilahirkan dengan keahliannya masing-masing. Anak yang dibanding-bandingkan dengan orang lain akan merasa tidak percaya diri lagi. Mereka menganggap dirinya mempunyai banyak kekurangan padahal mereka belum tahu kemampuan mereka apa. Orang tua yang selalu membanding-bandingkan anak mereka akan menjadi penyebab anak melawan orang tua.

           4. Janganlah terlalu berlebihan dalam memanjakan anak

Anak yang terlalu dimanjakan dan selalu dituruti segala kemauannya tidak akan dapat merasakan bagaimana sulitnya hidup ini. Cukupkanlah apa yang dibutuhkannya saja, untuk hal-hal yang tidak butuh bisa dinomorduakan. Agar mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang dewasa. Cara memanjakan anak yang terlalu berlebihan memiliki dampak buruk dalam hidupnya kelak  jika sudah terjun ke masyarakat, mereka yang terbiasa mendapatkan apa yang mereka inginkan akan merasa selalu tidak cukup dengan apa yang mereka miliki.

Baca juga : ciri-ciri orang tua yang over protektif terhadap anak

          5. Berikan kepercayaan pada anak

Kepercayaan orang tua yang diberikan pada anak akan menumbuhkan rasa tanggung jawab. Mereka akan berusaha menjaga kepercayaan dari orang tuanya tersebut. Tidak baik jika orang tua terlalu mengkhawatirkan anaknya, anak akan tumbuh menjadi orang yang selalu ketergantungan pada orang tua. Tapi hal ini berlaku jika si anak sudah berkali-kali diberi kesempatan tapi tidak bisa memegang teguh kepercayaan yang diberikan. Hal ini menunjukkan bahwa mereka memang belum siap menanggung amanah. Tetap bimbing mereka agar mereka bisa melakukannya. Cara meningkatkan keyakinan diri dan kepercayaan diri dapat dimulai sejak dini.

          6. Ikut menyalurkan hobi dan kreatifitas anak

Hobi ataupun kreatifitas adalah bakat natural yang dimiliki anak. Kembangkanlah hal tersebut dalam membimbing anak. Jangan memaksakan anak harus menjadi A, anak harus B atau C. Karena meskipun mereka darah daging  sendiri, belum tentu juga kesukaannya sama. Bersama-sama gali hobi yang cocok untuk wanita ataupun untuk pria. Terus mendukung kreatifitas anak dibidang yang positif merupakan salah satu cara agar percaya diri anak meningkat dan cara menghilangkan rasa takut yang berlebihan pada diri anak.

           7. Bersabar dalam menghadapi tingkah laku anak

Anak yang masih labil kadang menimbulkan kekesalan dihati. Janganlah terbawa emosi, sikap tenang mungkin menjadi cara meredam emosi diri yang baik dan cara menenangkan hati dan pikiran. Jangan luapkan saat hati tengah marah, karena hal ini menjadi pemicu keluarnya kata-kata kasar serta perlakuan kasar. Setelah tenangkan diri, maka bisa dibicarakan dengan baik bersama anak.

Baca juga : kenakalan anak jaman sekarang, cara mengatasi anak nakal dan susah diatur

          8. Membantu anak dalam memahami pelajaran akademiknya

Sekolah merupakan rumah kedua bagi anak untuk menimba ilmu. Ilmu yang didapat di akademik juga akan membantu untuk menghadapi masa depannya kelak. Tidak semua anak langsung bisa memahami pelajaran yang diberikan oleh guru mereka disekolah. Membantunya untuk memahami pelajaran merupakan suatu perhatian kecil orang tua yang mempunyai dampak besar. Anak dan orang tua akan menjalin kedekatan karena seringnya kebersaman dalam keluarga.

          9. Meminta maaf pada kesalahan yang dibuat

Meminta maaf tidak mengenal usia. Jika ada hal yang menyakiti hati sang anak, meminta maaflah kepada anak. Pada umumnya para orang tua merasa gengsi untuk meminta maaf kepada anak. Padahal dengan cara meminta maaf atas kesalahan, secara tidak langsung mengajarkan anak untuk tidak mempunyai jiwa yang arogan dan tidak egois. Dengan meminta maaf bukanlah hal yang merendahkan tapi justru hal mulia yang harus terus dipupuk dalam keluarga.

          10. Mengajarkan tentang kebiasaan-kebiasaan baik

Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, begitulah pepatah mengatakan. Yang artinya apa yang dilakukan anak, tidak jauh berbeda dengan apa yang diajarkan atau dilakukan orang tuanya padanya. Sedini mungkin contohkan padanya tentang hal-hal baik tapi dengan syarat bahwa orang tua juga ikut melakukan hal itu, tidak hanya menyuruh saja. Kebiasaan-kebiasaan baik yang dilakukan diantara menyapa orang atau tetangga ketika bertemu dijalan, tidak merusak atau mengambil barang milik orang lain, selalu menghormati guru, selalu menaruh benda miliknya pada tempat yang sudah ada, mengucapkan salam sebelum masuk kerumah, membaca doa sebelum makan, dan lain sebainya.

You may also like