Semua orang pasti menginginkan memiliki hidup yang tenang dan damai. Mereka pasti akan mencoba cara menghindari masalah dengan orang lain yang bisa mengganggu ketenangan dan kedamaian hidupnya. Terutama, dalam kehidupan berumah tangga, pasangan suami istri pasti ingin saling memberi kebahagiaan satu sama lain. Mereka pasti ingin membangun kehidupan rumah tangga yang harmonis dan bebas dari masalah dengan melakukan aneka tips menjaga keharmonisan rumah tangga.
Namun, seringkali masalah datang dan mengganggu keharmonisan hubungan suami dan istri. Salah satu masalah yang sering datang adalah adanya perbedaan pendapat antara suami dan istri terhadap suatu permasalahan. Perbedaan pendapat ini, jika tidak dihadapi dengan dewasa, akan menimbulkan konflik di rumah tangga. Hal ini bisa menjadi penyebab suami istri tidak harmonis.
Konflik rumah tangga bisa terjadi karena adanya ketegangan atau kesulitan di antara dua orang atau lebih akibat adanya perselisihan atau perbedaan pandangan di antara anggota keluarga, misalnya antara suami dan istri. Konflik rumah tangga yang berkelanjutan, sebagai penyebab keluarga tidak harmonis, akan menimbulkan banyak permasalahan rumah tangga, seperti pertengkaran antara suami istri, atau bahkan perceraian.
Untuk itu, dibutuhkan cara mengatasi konflik rumah tangga untuk bisa menghadapi timbulnya konflik di antara pasangan suami istri. Berikut ini beberapa cara mengatasi konflik rumah tangga yang bisa dijadikan acuan bagi Anda, pasangan suami istri :
- Menyamakan visi
Konflik seringkali terjadi karena adanya perbedaan pendapat atau tujuan dari masing-masing individu. Perbedaan ini jika tidak ditangani dengan baik bisa menimbulkan perselisihan antara suami dan istri. Oleh karena itu, sebaiknya pasangan suami istri mencoba untuk menyamakan visi terlebih dahulu.
Pada dasarnya, setiap hubungan pernikahan pasti akan mengalami masalah, salah satunya adalah perbedaan pendapat. Namun, pasangan suami istri harus bisa menghadapi permasalahan dalam rumah tangga seperti itu. Dengan berusaha menyamakan visi, pasangan suami istri bisa mengetahui apa tujuan di balik sikap pasangan. Dengan begitu, mereka bisa saling memahami dan mendukung sikap satu sama lain, selama tujuan yang dimaksud memang untuk kebaikan bersama.
- Bernegosiasi
Seperti yang dilakukan dalam organisasi atau hubungan kerja sama, pasangan suami istri juga bisa melakukan negosiasi untuk meraih kesepakatan. Sejatinya hubungan suami istri itu juga merupakan hubungan kerja sama dalam rumah tangga. Jika diibaratkan, suami adalah pemimpin dalam rumah tangga, sedangkan istri adalah manajernya. Oleh karena itu, pasangan suami istri harus bisa bekerja sama dan menghindari konflik untuk bisa memimpin rumah tangga ke arah yang diinginkan bersama.
Negosiasi akan berguna untuk mencari jalan tengah dari perselisihan yang dialami. Dengan negosiasi, diharapkan akan ditemukan win-win solution yang bisa cukup memuaskan kedua belah pihak mengatasi masalahnya. Hal ini bisa jadi merupakan cara mengatasi masalah keluarga yang bisa dicoba.
- Coba melihat dari perspektif lain
Setiap individu pasti memiliki pikiran dan pemahaman yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan pola pikir manusia itu selalu didasari oleh pengalaman, sifat maupun kepribadian setiap orang. Maka, salah satu cara mengatasi konflik adalah mencoba melihat permasalahan dari segala sisi.
Lakukan cara membina rumah tangga yang baik dengan bersedia mendengarkan pendapat anggota keluarga yang lain. Jangan Anda hanya terpaku pada pendapat dan pikiran Anda sendiri. Bukalah pikiran Anda dan dengarkan pendapat pasangan, serta pahami pola pikir pasangan. Dengan begitu, akan timbul rasa pengertian dan Anda bisa melakukan cara untuk berpikiran lebih terbuka.
- Terbuka
Sebaiknya, sepasang suami istri bersikap jujur dan terbuka satu sama lain. Kejujuran merupakan salah satu kunci untuk membangun keluarga sakinah mawaddah warahmah. Ungkapkanlah apa yang ada di pikiran Anda dan pendapat-pendapat Anda terhadap konflik yang muncul. Jangan pernah memendam pikiran Anda sendirian. Memendam pikiran dan membiarkan pasangan mengatasi konflik sendiri hanya akan menjadi bom waktu yang tidak baik bagi kesehatan hubungan rumah tangga.
- ‘Me Time’
Cara mengatasi konflik lainnya adalah carilah ‘me time’ atau waktu sendiri untuk berpikir tentang konflik yang sedang dihadapi. Dengan memiliki ‘me time’, Anda akan memiliki waktu untuk menjernihkan pikiran dan menimbang-nimbang sisi positif dan negatif dari setiap pemikiran yang Anda miliki, yang nantinya akan membantu Anda membuat keputusan yang tepat. ‘Me time’ juga bisa menjadi cara meredam emosi yang sedang bergejolak. Dengan mencari waktu menyendiri, Anda juga bisa bisa memiliki cukup waktu untuk melakukan cara menghilangkan rasa marah.
- Tenang
Apapun situasi yang sedang dihadapi, emosi bukanlah cara yang baik untuk mengahadapinya. Sebaiknya Anda bersikap tenang ketika menghadapi konflik yang ada. Lakukan cara bersikap tenang dan cara membuat hati ikhlas karena permasalahan tidak akan selesai jika Anda terburu-buru dalam mengambil keputusan. Ketenangan Anda akan membantu Anda untuk berpikir jernih dan melakukan cara mengambil keputusan yang tepat.
- Hilangkan ego diri sendiri
Memiliki sifat egois dan ingin menang sendiri merupakan sifat yang buruk. Sifat seperti ini jika dibiarkan justru akan memperburuk konflik yang sedang timbul. Jika salah satu dari pasangan suami istri memiliki sifat egois, maka tidak akan bisa tercapai kesepakatan untuk menyelesaikan konflik dan konflik akan semakin menjadi berlarut-larut.
Oleh karena itu, Anda harus bisa menghilangkan ego di dalam diri Anda. Lakukan cara menghilangkan sifat egois saat menghadapi sebuah masalah. Saat Anda memutuskan untuk menikah sejak awal, seharusnya Anda sudah mulai menyimpan ego dan mengutamakan keharmonisan rumah tangga.
- Bersabar
Jika Anda sudah menghapus ego diri sendiri dan mencoba segala cara untuk menyelesaikan konflik, yang harus Anda lakukan adalah bersabar. Sabar akan membuat Anda lebih tenang. Cobalah cara bersikap sabar saat mengatasi konflik rumah tangga. Percayalah, apapun keputusan yang Anda sepakati bersama pasangan merupakan keputusan yang terbaik.
- Mengalah demi kebaikan
Tidak selamanya pihak yang kalah merupakan pihak yang pengecut. Mengalah demi kebaikan yang lebih besar sangat perlu untuk dilakukan dalam hubungan berumah tangga. Kehidupan rumah tangga dalam Islam mengajarkan untuk ada rasa saling mengalah di antara anggota keluarga. Jika memaksakan kehendak diri sendiri justru bisa merusak hubungan dengan pasangan, maka mengalah bisa menjadi cara menghadapi masalah keluarga untuk membantu hubungan dengan pasangan tetap langgeng sehingga keluarga akan menjadi bahagia.
- Minta bantuan pihak ketiga
Terkadang, ada masalah yang tidak bisa diselesaikan sendiri. Anda dan pasangan membutuhkan nasehat atau bantuan dari orang lain untuk mengatasi konflik yang sedang terjadi. Namun, yang perlu diperhatikan adalah Anda harus berhati-hati dalam memilih siapa pihak ketiga ini. Karena jika Anda salah memilih orang, bukannya akan menyelesaikan masalah justru bisa menambah masalah baru.
Sebaiknya, Anda memilih seseorang yang netral dan berilmu untuk menjadi pihak ketiga yang akan membantu mengatasi konflik. Seseorang itu bisa jadi pemuka agama, psikolog atau orang-orang yang Anda anggap bijak daan bisa dipercaya.
- Segera cari solusi
Jangan biarkan konflik berlarut-larut. Sebaiknya Anda dan pasangan segera mencari solusi untuk mengatasi konflik yang sedang muncul. Komunikasi merupakan hal penting yang bisa dilakukan oleh pasangan suami istri. Semakin cepat ada solusi yang bisa diambil, semakin cepat pula hubungan akan membaik dan kembali harmonis.
Konflik terkadang dibutuhkan di dalam rumah tangga untuk mengeratkan kembali rasa kebersamaan antara suami dan istri. Konflik juga akan mengajarkan dan menempa keluarga untuk menjadi lebih dewasa. Namun, konflik harus dihadapi dengan penuh kedewasaan dan tanggung jawab agar tidak berlarut-larut. Selamat mencoba!