Pernahkah kita memperhatikan, jika orang – orang yang menarik perhatian adalah orang yang tindak tanduknya selalu tenang dan terkendali? Dengan sikap tenang di tengah kekacauan mereka justru menarik perhatian dibandingkan dengan orang lain. Tenang tidak sama dengan pendiam atau pemalu. Bersikap tenang artinya bisa mengendalikan diri dalam segala situasi, yang ditunjukkan melalui sikap tubuh atau ucapan seseorang. Kemampuan bersikap tenang juga berkaitan erat dengan pentingnya pendidikan karakter yang diberikan kepada seseorang sejak masih kecil.
Keuntungan Bersikap Tenang
Terkadang, sulit memang mengendalikan diri agar tenang dan santai. Orang yang bersikap tenang dan santai akan mendapatkan banyak manfaat dari ketenangannya tersebut. Manfaat dari bersikap tenang adalah:
- Bisa lebih berkonsentrasi pada apa yang sedang dikerjakan.
- Lebih mudah mengambil keputusan, karena ketenangan adalah cara mengambil keputusan yang tepat.
- Daya ingat yang dimiliki akan lebih tajam.
- Bersikap tenang akan terlihat lebih dewasa.
- Memiliki pikiran yang jernih dan terarah.
- Tidak mudah panik.
- Suasana akan menjadi lebih kondusif dengan ketenangan kita.
- Mencegah sikap ceroboh dalam cara membuat keputusan.
- Sikap tenang memiliki efek baik untuk kesehatan tubuh.
Menunjukkan sikap yang tenang dan terkendali
Menjadi seseorang yang bersikap tenang bukannya tidak mungkin dipelajari dan diusahakan. Ada beberapa hal yang harus dilalui agar kita bisa membentuk sikap tenang dalam segala kondisi, yaitu :
1. Hentikan sejenak kegiatan Anda
Ketika menghadapi sesuatu hal yang membuat ketenangan kita terusik, segera hentikan sebentar kegiatan apapun yang sedang kita lakukan. Melanjutkan kegiatan tanpa fokus dapat mengakibatkan hasil yang buruk pada kegiatan yang sedang dilakukan. Cara meredam emosi adalah jangan memaksa tetap berkegiatan, ambillah waktu sedikit untuk mencerna situasi dan menenangkan diri.
2. Ambil napas dalam – dalam
Cara tercepat untuk menenangkan emosi adalah dengan menarik napas yang dalam. Lakukan ini selama berkali – kali sampai kita merasa pikiran sudah lebih tenang dan bahasa tubuh kita juga sudah bisa dikendalikan. Bila belum tenang, terus lakukan sampai irama napas kita lebih teratur. Mengambil napas merupakan cara menenangkan hati dan pikiran bila ada masalah yang terjadi.
3. Pejamkan mata dan berhitung
Sambil mengatur napas, pejamkan mata kita. Jika perlu putarlah musik lembut yang bisa membuat kita rileks dan santai. Pejamkan mata sambil bayangkan semua hal indah yang pernah kita alami dan bagaimana cara membahagiakan diri sendiri. Mulailah menghitung dalam hati untuk meredakan emosi kita. Berhitunglah sampai merasa lebih tenang.
4. Lemaskan Tubuh
Sulit bersikap tenang apabila sikap tubuh kita justru menunjukkan ketegangan. Lemaskan sikap tubuh dengan melakukan gerakan – gerakan ringan. Mulailah dari bahu, gerakkan perlahan bahu dengan gerakan memutar ke depan dan belakang. Teruskan gerakan sampai kita sudah merasa tubuh menjadi agak rileks dan tidak tegang. Pikiran kita pun akan lebih santai jika tubuh sudah santai, dan kita akan mampu memikirkan cara menyelesaikan masalah. Misalnya jika kita ingin mencari cara menyelesaikan masalah keluarga atau cara mendamaikan keluarga yang bertengkar, maka kita harus membuat tubuh rileks juga.
5. Berjalan kaki
Carilah tempat lain untuk melepaskan penat barang sejenak. Jika situasi memungkinkan, pergilah jalan – jalan ke luar untuk mengambil napas dan menenangkan pikiran. Menggerakkan tubuh sejenak dapat membantu mengusir sedikit pikiran yang membuat penat dan stres, hingga memungkinkan kita untuk mendapatkan ketenangan pikiran dan sikap kembali. Berjalan – jalan akan menjadi cara menghilangkan kejenuhan dan membantu menaikkan mood kembali.
6. Alihkan pikiran
Jika sudah bisa menata pikiran, kembalilah pada apa yang sedang dikerjakan sebelumnya. Kesampingkan dulu masalah apapun yang mengganggu pikiran kita, selesaikan terlebih dulu hal yang lebih penting. Setelah pekerjaan sebelumnya selesai, baru kita bisa mulai memikirkan tentang masalah yang menganggu tersebut. Beralih kepada kegiatan lain juga bisa menjadi tips menghilangkan rasa bosan.
7. Jagalah nada suara dan atur perkataan
Jika harus berbicara atau mengatakan sesuatu, usahakan untuk mengendalikan nada suara kita. Berbicaralah dengan nada yang tenang dan terkendali. Jangan sampai menaikkan suara dalam berbicara. Jika merasa sikap tenang kita mulai luntur, ambil waktu untuk mengatur napas sejenak kemudian kembali melanjutkan pembicaraan. Mengendalikan perkataan dan bahasa tubuh bisa juga diterapkan untuk menjadi cara memarahi anak yang benar.
8. Kendalikan sikap tubuh
Bersikap tenang sangat erat keitannya dengan bahasa tubuh. Jika bahasa tubuh kita tidak terkendali, misalnya masih bersikap gelisah dan menggerakkan tangan dan kaki, itu tandanya kita belum merasa tenang. Kendalikan gerak gerik kita dengan sikap yang baik, misalnya duduk tegak, jaga tangan tetap di sisi tubuh. Jika perlu silangkan kaki untuk memberi kesan santai. Sikap tubuh yang tenang juga bisa menjadi cara menghargai orang lain.
9. Lakukan meditasi atau berdoa
Jika mengalami pertengkaran dalam rumah tangga misalnya, kita perlu sekali bersikap tenang agar masalahnya tidak menjadi makin runcing. Agar bisa menampilkan sikap tenang dalah keseharian, kita bisa melatihnya dengan melakukan meditasi secara teratur. Meditasi ini bisa dipelajari sendiri, akan tetapi lebih efektif jika kita mempelajarinya dari seorang yang lebih ahli. Sering berdoa kepada Tuhan juga bisa menjadi bekal kita untuk bersikap tenang.
10. Pertahankan sikap optimis
Sikap yang optimis bisa dengan mudah kita pertahankan jika kita sudah mengembangkan kebiasaan untuk berpikir positif. Coba kesampingkan segala pikiran negatif yang menghantui pikiran dan fokuslah kepada usaha untuk menyelesaikan masalah yang sedang terjadi. Jangan biarkan diri mengembangkan pikiran – pikiran buruk yang belum tentu terjadi, bahkan jika pikiran sampai melantur kepada masalah – masalah yang tidak ada hubungannya sama sekali. Sikap optimis akan membantu kita untuk tenang dan bisa menjadi bekal untuk menerapkan cara menjadi orang tua yang baik, cara mengatasi anak nakal, dan cara mendidik anak yang tepat.
Kita sering melihat orang – orang yang langsung panik dan emosi ketika menghadapi situasi yang berada di luar kebiasaan mereka. Tidak hanya panik, tetapi mereka juga mudah sekali gugup dan tidak terkoordinasi serta sulit mengambil keputusan karena ketenangan mereka sudah buyar. Pentingnya bersikap tenang yaitu agar kita bisa fokus menyelesaikan setiap masalah dan menghadapi situasi apapun, dan juga agar kita bisa menjadi pribadi yang lebih dewasa.