Home » Cinta » Pernikahan » 26 List Persiapan Pernikahan Jawa secara Lengkap

26 List Persiapan Pernikahan Jawa secara Lengkap

by Maya Tita Sari

Berbicara masalah pernikahan terkait persiapan pernikahan hingga prosesinya memang selalu menarik, apalagi bila menyangkut adat istiadat. Setiap adat pasti memiliki persiapan dan prosesi unik tersendiri yang memang menjadi ciri khasnya masing-masing. Berbagai contoh pernikahan adat yang erat kaitan dengan persiapan hingga prosesi khusus dapat Anda jumpai, misalnya dalam adat batak, adat jawa, adat sunda, adat dayak, dan lainnya. Yang mana, dari setiap adat tersebut pasti memiliki ciri khas khusus terkait persiapan hingga prosesi pernikahan.

Salah satu adat pernikahan yang akan dibahas pada artikel kali ini ialah pernikahan adat jawa, baik dari list persiapan pernikahan hingga prosesinya pernikahannya. Bahkan pada zaman dahulu khusus prosesi pernikahannya, prosesi pernikahan adat jawa bisa berlangsung selama 7 hari karena adanya pertunjukan wayang. Berikut list persiapan pernikahan jawa hingga prosesi pernikahan puncak menurut adat jawa yang terdiri dari 5 tahap, antara lain:

Prosesi Pembicaraan

Tahap pertama ini mencakup tahap pembicaraan hingga acara pelamaran. Adapun tahap-tahapnya, antara lain:

  1. Congkog

Tahap ini ialah di mana seorang perwakilan di utus untuk menanyakan dan mencari informasi tentang situasi dan kondisi sang calon besan yang putrinya (calon mempelai wanita) akan dilamar. Tugas yang dibebankan biasanya ialah menanyai status calon mempelai wanita, apakah masih sendiri atau telah ada pihak yang mengikat.

  1. Salar

Tahap ini merupakan jawaban dari tahapan congkog. Tahap salar ini diselenggarakan oleh seorang wali, baik oleh wali yang pertama ataupun orang lain.

  1. Nontoni

Setelah calon besan dari calon mempelai wanita memberikan lampu hijau kepada calon mempelai pria, maka keluarga besar beserta calon mempelai pria pun berkunjung ke rumah calon mempelai wanita untuk saling dipertontonkan. Oleh karena itu, tahap ini dinamakan nontoni. Intinya adalah proses pengenalan kedua belah pihak atau keluarga dari masing-masing mempelai.

  1. Nglamar

Tahap ini ialah di mana utusan dari orang tua calon mempelai pria datang melamar pada hari yang sudah disepakati pada tahap nontoni. Pada tahap nglamar ini biasanya juga akan menentukan kapan waktu atau hari pernikahan akan dilangsungkan, berikut rangkaian acaranya.

Prosesi Kesaksian

Setelah melalui tahap pembicaraan, maka tahap selanjutnya ialah tahap kesaksian. Adapun tahapnya, yaitu srah-srahan (seserahan). Tahap ini merupakan penyerahan seperangkat perlengkapan sarana untuk melancarkan penyelenggaraan acara hingga acara selesai. Barang-barang yang biasanya diserahkan pada tahap ini berupa cincin, seperangkat pakaian wanita, perhiasan, makanan tradisional, daun sirih, bauh-buah, dan juga uang. Tahap ini terdiri dari beberapa langkah, antara lain:

  1. Peningsetan

Langkah ini merupakan lambang kuatnya ikatan pembicaraan untuk mewujudkan dua kesatuan yang ditandai dengan tukar cincin diantara kedua calon pengantin.

  1. Asok Tukon

Langkah ini merupakan penyerahan sejumlah dana yang berupa sejumlah uang untuk membantu meringankan keluarga mempelai wanita dalam menggelar rangkaian acara pernikahan hingga mencapai puncak acara (resepsi inti).

  1. Paseksen

Langkah ini merupakan proses permohonan doa restu dengan yang menjadi saksinya adalah orang-orang yang hadir. Selain itu, memang ada juga beberapa pihak yang sudah ditunjuk secara khusus, yang mana mendapat ucapan terima kasih berupa uang dari pihak calon besan. Ucapan terima kasih ini dinamakan Tembaga Miring.

  1. Gethok Dina

Langkah ini merupakan penentuan hari ijab-qobul atau akad nikah dan juga resepsi pernikahan. Biasanya akan melibatkan seseorang yang memang ahli dalam perhitungan kalender jawa untuk menentukan hari yang tepat (tanggal dan bulan). Dan tentunya juga kedua keluarga sepakat.

Prosesi Siaga

Tahap ini adalah tahap pembentukan panitia dan pelaksanaan kegiatan yang biasanya melibatkan para sesepuh dan sanak saudara. Adapun tahap-tahapnya, antara lain:

  1. Sedhahan

Tahap ini ialah mencakup pembuatan hingga menyebaran surat undangan pernikahan.

  1. Kumbakarnan

Tahap ini merupakan pertemuan untuk membentuk panitia pesta pernikahan dengan mengundang sanak saudara, keluarga, tetangga maupun kenalan dekat. Agenda lainnya ialah membicarakan rincian program kerja untuk para panitia dan para pelaksananya.

  1. Jenggolan atau Jonggolan

Tahap ini merupakan tahap di mana calon pengantin melapor ke KUA. Tata cara ini juga dikenal dengan sebutan tandhakan atau tandhan, yang berarti memberi tahu dan melaporkan kepada pihak pencatatan sipil bahwa aka nada hajatan (acara) pernikahan yang dilanjutkan dengan pembekalan pernikahan.

Prosesi Upacara

Tahap ini biasanya dilakukan sehari sebelum acara pesta pernikahan (resepsi inti). Adapun tahap-tahapnya, antara lain:

  1. Pasang Tratag dan Tarub

Pemasangan tratag dan tarub ini merupakan tanda kepada masyarakat sekitar bahwa akan ada sebuah hajatan. Tarub memiliki arti hiasan dari janur kuning atau daun kelapa muda yang disuwir-suwir (bahasa Indonesianya disobek-sobek), kemudian dipasang di sisi tratag, dan ditempelkan di pintu masuk tempat resepsi pernikahan. Apabila ingin semakin lengkap, maka dapat ditambahi dengan uba rambe (selametan dengan beberapa sajian), meliputi nasi uduk, nasi asahan, nasi golong, apem, dan kolak ketan.

  1. Kembar Mayang

Kembar mayang atau biasanya disebut juga sekar kalpataru dewandaru ini merupakan lambang kebahagiaan dan keselamatan. Benda ini biasanya dipakai untuk menghiasi panti (asasana wiwarayang) dalam acara panebursing kembar mayang dan upacara adat panggih. Ketika acara selesai, kembang mayang biasanya akan dibuang di perempatan jalan, sungai ataupun laut, dengan harapan kedua pengantin selalu mengingat aka nasal muasalnya.

  1. Pasang Tuwuhan (Pasren)

Tuwuhan atau tumbuh-tumbuhan merupakan lambang yang menggambarkan isi alam semesta, di mana memiliki arti tersendiri dalam adat dan budaya masyarakat jawa. Tuwuhan ini biasanya dipasang di pintu masuk tempat duduk pengantin ketika acara pernikahan nanti.

  1. Siraman

Siraman merupakan sebuah upacara untuk memandikan calon mempelai dengan niatan untuk membersihkan dirinya agar suci dan bersih secara lahir dan batin. Caranya ialah diawali dengan calon pengantin yang memohon doa restu kepada orang tuanya, lalu mereka duduk di sebuah tikar pandan, dan disiram oleh pinisepuh (orang tua dan orang lain yang sudah ditunjuk). Terakhir, calon pengantin disiram air kendi oleh Ibu dan Bapaknya seraya berkata, “Niat ingsung ora mecah kendi nanging mecah pamore anakku wadon” dan kendi kosongnya pun dipecahkan ke lantai. Mengapa memakai kendi pun ada cerita dan maknanya sendiri dalam adat jawa.

  1. Adol Dhawet (Jual Dawet)

Setelah acara siraman, dilanjutkan dengan acara adol dhawet. Penjualnya adalah Ibu dari calon mempelai wanita yang dipayungi oleh ayah calon mempelai wanita. Sedangkan pembelinya adalah para tamu yang hadir dengan menggunakan pecahan genting sebagai uangnya. Mengapa menggunakan pecahan genting pun juga memiliki cerita dan maknanya sendiri dalam adat jawa.

  1. Paes

Paes merupakan upacara menghilangkan rambut halus yang tumbuh di sekitar dahi agar wajah calon pengantin tampak lebih bersih dan bercahaya, barulah kemudian wajahnya dirias. Upacara paes sendiri menjadi lambang akan harapan kedudukan yang luhur diapit lambang Ibu-Bapak dan keturunan.

  1. Midodareni

Upacara midodareni memiliki arti menjadikan sang mempelai wanita secantik Dewi Widodari. Yang mana, orang tua dari mempelai wanita akan memberinya makan untuk terakhir kalinya. Karena mulai esok harinya, ia akan menjadi tanggung jawab sang suami.

  1. Selametan

Selametan merupakan acara doa bersama untuk memohon kepada Tuhan akan berkah dan keselamatan dalam menyongsong ijab-qobul atau akad nikah yang akan dilangsungkan esok harinya.

  1. Nyantri atau Nyatrik

Tahap ini merupakan upacara penyerahan atau penerimaan yang ditandai dengan datangnya calon mempelai pria beserta para pengiringnya. Dalam hal ini calon mempelai pria mohon diijabkan atau jika acara ijab dilaksanakan besok, kesempatan ini dijadikannya sebagai pertemuan perkenalan dengan sanak saudara terdekat di tempat pengantin pria. Tambahan, jika ada kakak wanita yang dilangkahinya, maka acara penting lainnya harus diadakan juga, yakni pemberian restu atau hadiah yang sesuai dengan kemampuan pengantin dalam plangkahan (plangkahan adalah nama acara tambahan tersebut).

Prosesi Puncak dari Rangkaian Upacara (Inti Resepsi)

Tahap ini ialah prosesi puncak dari berbagai rangkaian sebelumnya. Sehingga bisa disebut sebagai acara puncak pernikahan atau resepsi inti. Adapun tahap-tahapnya, antara lain:

  1. Upacara Ijab Qobul

Prosesi pertama dan utama tentunya ialah prosesi ijab qobul yang melibatkan pihak penghulu dari KUA. Ini merupakan proses pengesahan kedua pengantin menjadi sepasang suami istri.

  1. Upacara Panggih

Setelah ijab qobul selesai, acara dilanjutkan dengan upacara panggih yang meliputi:

  • Liron kembar mayang (saling menukar kembang mayang), di mana memiliki arti dan tujuan bersatunya cipta, rasa, dan karsa demi kebahagiaan dan keselamatan.
  • Gantal (lempar sirih) dengan pengharapan semoga semua godaan hilang terkena lemparan tersebut.
  • Ngidak endhog (nginjak telur, biasanya adalah telur ayam), di mana mempelai pria yang menginjaknya dan kemudian dibersihkan atau dicuci kakinya oleh mempelai wanita. Hal ini sebagai tanda seksual kedua pengantin telah pecah pamornya.
  • Minum air degan. Hal ini dilakukan sebagai symbol air hidup, air suci, air murni, dan dilanjutkan dengan di-kepyok bunga warna-warni dengan harapan supaya keluarga mereka kelak bisa berkembang segala-galanya serta bahagia lahir dan batin.
  • Masuk ke pasangan. Hal ini berarti pengantin menjadi pasangan hidup yang siap berkarya melaksanakan kewajibannya.
  • Sindur (menyampirkan kain sindur) kepada pundak mempelai dan menuntun mempelai pengantin ke kursi pelaminan dengan pengharapan bahwa keduanya menjadi pasangan yang pantang menyerah dan siap menghadapi tantangan hidup.

Setelah upacara panggih selesai, kedua pengantin diantar untuk duduk di sasana riengga. Kemudian acara pun dilanjutkan dengan:

  • Timbangan (kedua mempelai duduk di pangkuan Ayah dari mempelai wanita) sebagai lambang bahwa sang Ayah mengukur keseimbangan masing-masing mempelai.
  • Kacar-kucur. Hal ini dilakukan dengan cara mempelai pria mengucurkan penghasilan kepada mempelai wanita berupa uang receh beserta kelengkapannya. Sudah jelas bahwa ini melambangkan kaum pria bertanggung jawab memberi nafkah kepada keluarga.
  • Dulangan (kedua pengantin saling menyuapi). Hal ini mengartikan bahwa adanya perpaduan kasih pasangan pria dan wanita. Ada juga yang mengartikan sebagai tutur adilinuwih (seribu nasehat yang adiluhung), di mana dilambangkan dengan sembilan nasi tumpeng.
  1. Upacara Babak Kawah

Upacara ini hanya khusus dilakukan untuk keluarga yang baru pertama kali menyelenggarakan hajatan mantu putri sulungnya. Hal ini ditandai dengan pembagian harta benda, seperti uang receh, umbi-umbian, beras kuning, dan lain sebagainya.

  1. Tumplek Punjen

Numplak atau numplek berarti menumpahkan, sedangkan punjen berarti berbeda di atas bahu. Makna dari tumplek punjen ini ialah telah lepasnya semua drama orang tua kepada sang anak. Tahap ini hanya dilakukan bagi orang tua yang tidak akan bermantu lagi atau semua anaknya sudah menikah. Dengan kata lain, acara ini hanya dilakukan kepada anak bungsunya.

  1. Sungkeman

Tahap ini merupakan ungkapan bakti kepada orang tua seraya memohon doa restu.

  1. Kirab

Tahap ini digunakan untuk menggambarkan ketika kedua pengantin meninggalkan tempat duduknya dengan maksud mengganti pakaiannya.

Demikian berbagai list persiapan pernikahan jawa. Semoga ini dapat menjadi referensi yang bermanfaat bagi Anda (pria) yang mungkin nantinya berjodoh dengan wanita yang memang merupakan orang jawa dan masih memegang teguh adat jawa yang sebenarnya. Meskipun pada zaman yang modern seperti saat ini sudah berkurang pernikahan yang mengikuti adat-adat yang ada.

Baca juga artikel cinta lainnya :

You may also like