Semakin dewasa seorang anak biasanya akan semakin sulit untuk dapat mengatur dan mengajarinya. Sehingga tidak jarang dijumpai bahwa banyak anak-anak remaja maupun dewasa yang melawan orang tuanya. Salah satu penyebab anak melawan orang tua dasar yang menjadikan anak melawan orang tuanya ialah kurangnya komunikasi dengan orang tua dan metode komunikasi yang salah. Seorang Psikolog dari Personal Growth, Monica Sulistiawati, menjelaskan bahwa apa saja kesalahan orang tua saat mengobrol atau berkomunikasi dengan anak remajanya.
Berikut kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh orang tua saaar mengobrol dengan anaknya :
- Bertengkar – Saat berkomunikasi dengan anak remajanya, terkadang orang tua merasa selalu saja berakhir dengan pertengkaran. Salah satu kesalahan yang sering muncul biasanya terletak pada intonasi atau nada beserta pemilihan kata yang salah.
- Satu Arah – Satu arah yang dimaksud di sini ialah komunikasi yang biasanya hanya berisikan kritikan atau suruhan saja. Sehingga menjadikan anak selalu merasa disalahkan oleh orang tuanya.
- Tidak Berhubungan – Tidak berhubungan yang dimaksud di sini adalah tidak nyambung. Yang mana, orang tua biasanya juga melontarkan perkataan maupun jawaban yang tidak ada hubungannya atau tidak nyambung dengan pembicaraan sang anak.
- Tidak Ada Komunikasi – Kesalahan yang satu ini merupakan kesalahan yang paling fatal. Bahkan meskipun tidak ada sebuah pertengkaran, tetapi justru hal ini dapat membuat anak semakin jauh dari orang tuanya sendiri.
Adapun penyebab anak melawan orang tua antara lain adalah :
- Sikap Otoriter Orang Tua
Penyebab pertama yang membuat anak melawan orang tua adalah sikap otoriter orang tua. Sikap orang tua yang terlalu menekan dan memaksa anak untuk menuruti semua keinginan mereka tanpa memperhatikan keadaan dan kemampuan sang anak. Sikap otoriter ini biasanya didasari dengan perasaan merasa serba tahu yang dimiliki oleh orang tua, termasuk serba tahu tentang apa yang terbaik untuk anaknya. Bahkan mereka juga berpikir bahwa cara tegas dan keras ini dapat berhasil dalam membimbing dan mendidik anak, di mana erat kaitan dengan perilaku keseharian. Sedemikian sehingga anak yang terus-menerus merasa ditekan, dipaksa, dan akhirnya tidak mampu lagi menurutinya, maka timbullah sikap melawan.
- Keinginan Anak yang Tidak Terpenuhi
Penyebab kedua yang membuat anak melawan orang tua adalah keinginan anak yang tidak terpenuhi. Seorang anak pastinya memiliki keinginan tersendiri, di mana tidak semua dapat dipenuhi oleh orang tuanya. Keinginan yang tidak dapat dipenuhi oleh orang tuanya itulah yang kemudian menjadi penyebab seorang anak melawan kepada orang tuanya.
- Pengaruh Lingkungan
Penyebab ketiga yang membuat anak melawan orang tua adalah pengaruh lingkungan. Hal ini biasanya berkaitan dengan tempat-tempat pergaulan anak setiap harinya, entah bersama teman-teman maupun orang lain. Selain itu, lingkungan memang juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama terkait dengan tingkah lakunya. Ketika mereka menemukan orang lain atau teman yang biasa melawan kepada orang tua, maka bisa jadi hal tersebut ditiru sehingga mereka pun juga ikut-ikutan melawan orang tuanya.
- Anak yang Terlalu Dimanjakan
Penyebab keempat yang membuat anak melawan orang tua adalah kebiasaan mereka yang terlalu dimanjakan setiap harinya. Sehingga apabila sewaktu-waktu dia tidak mendapatkan sesuatu yang diinginkannya, maka dia akan melakukan perlawanan. Perlawanan ini merupakan sebuah bentuk protes sang anak kepada orang tuanya yang tidak mampu memenuhi keinginannya sebagaimana biasanya.
- Mencontoh Perbuatan Orang Tua
Penyebab kelima yang membuat anak melawan orang tua adalah mencontoh perbuatan orang tuanya sendiri. Seperti halnya melihat orang tuanya ketika sedang bertengkar atau bersikap keras kepala. Lebih parah lagi apabila sang anak menjumpai orang tua mereka yang tidak patuh kepada kakek dan neneknya, di mana kakek dan nenek merupakan orang tua dari orang tuanya sendiri. Sedemikian sehingga sewaktu-waktu hal ini dapat ditiru dan anak pun terdorong untuk melawan orang tuanya sendiri.
- Anak Dibiarkan Tumbuh Tanpa Bimbingan
Penyebab keenam yang membuat anak melawan orang tua adalah anak yang dengan sengaja dibiarkan tumbuh tanpa bimbingan. Hal ini biasanya terjadi dikala orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga kurang memberikan perhatian kepada anak mereka sendiri. Karena kurangnya perhatian, bimbingan, dan didikan inilah yang kemudian menjadikan anak kurang mendapat pelajaran sopan santun dan sikap baik lainnya, termasuk pelajaran mengenai ketidakbolehan melawan orang tua. Sedemikian sehingga mereka cenderung tumbuh menjadi pribadi egois dan suka melawan orang tua dan dapat juga terkena dampak broken home.
- Waktu Berbicara yang Tidak Tepat
Penyebab ketujuh yang membuat anak melawan orang tua adalah waktu berbicara yang tidak tepat. Dengan artian, orang tua yang berbicara dengan anak di saat waktunya tidak tepat. Contoh konkritnya ketika orang tua tiba-tiba menyuruh anak melakukan sesuatu, padahal dia sedang sibuk dengan aktivitasnya sendiri. Sehingga karena merasa terganggu, maka ia pun melakukan perlawanan kepada orang tuanya.
- Hubungan Antara Anak dan Orang Tua yang Tidak Harmonis
Penyebab kedelapan yang membuat anak melawan orang tua adalah hubungan yang tidak harmonis antara anak dan orang tua. Hubungan tidak harmonis ini biasanya menjadikan ikatan kasih sayang dan pengertian antara mereka (anak dan orang tuanya) berkurang. Sedemikian sehingga kondisi ini sangat rentan menimbulkan masalah diantara anak dan orang tua.
Cara Mencegah Anak Melawan Orang Tua
Adapun beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah anak melawan orang tua, antara lain:
- Membangun Komunikasi yang Baik dan Efektif
Cara pertama yang dapat dilakukan untuk mencegah agar anak tidak melawan orang tua adalah membangun komunikasi yang baik dan efektif. Yang dimaksud efektif di sini ialah perasaan saling mengerti antara satu sama lain. Artinya, orang tua tidak hanya menjadi orang yang ingin dimengerti oleh anak sebagai orang yang lebih tua dan patut dihormati, tetapi mereka selaku orang tua juga harus mengerti apa yang diinginkan anaknya. Dalam membangun komunikasi ini, usahakanlah untuk menjadi pendengar yang baik. Perhatian intonasi, ekspresi, dan bahasa tubuh anak agar Anda (orang tua) menjadi paham.
- Menunjukkan Rasa Empati
Cara kedua yang dapat dilakukan untuk mencegah agar anak tidak melawan orang tua adalah menunjukkan rasa empati. Tunjukkanlah rasa ini kepada anak. Terutama ketika sedang berkomunikasi atau berbicara. Rasa empati ini juga akan membantu Anda (orang tua) untuk lebih memahami perilaku anak, terkait dengan hobi, kebiasaan maupun kesukaan.
- Menyambungkan Diri Dengan Anak
Cara ketiga yang dapat dilakukan untuk mencegah agar anak tidak melawan orang tua adalah menyambungkan diri dengan anak. Menyambungkan diri ini memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga komunikasi bersama anak. Luangkanlah waktu Anda (orang tua) untuk sekedar mengetahui apa-apa yang sedang disukai maupun dijadikan topik pembicaraan oleh anak.
- Menerapkan Prinsip 5K
Cara keempat yang dapat dilakukan untuk mencegah agar anak tidak melawan orang tua adalah menerapkan prinsip 5K. Prinsip 5K ini maksudnya ialah Kasih, Konsekuen, Konsisten, Kompromi, dan Kompak. Dengan menerapkan prinsip ini diharapkan bahwa orang tua bisa menerima anaknya apa adanya, komitmen akan kesepakatan yang telah dibuat bersama, konsisten untuk membentuk perilaku anak, mau berkompromi, dan kompak.
- Bersikap Total
Cara kelima yang dapat dilakukan untuk mencegah agar anak tidak melawan orang tua adalah bersikap total. Sikap total yang dimaksud adalah ketika Anda (orang tua) sedang memiliki waktu untuk bersama dengan anak, maka berusahalah untuk memberikan semua waktu tersebut hanya kepada anak.
Cara Menghadapi Anak Melawan Orang Tua
Adapun cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi anak yang melawan orang tua, antara lain:
- Cobalah untuk tetap bersikap tenang ketika Anda dilawan oleh anak. Jangan sampai Anda malah ikut terpancing emosinya sehingga akan semakin memperkeruh suasana. Kalaupun di sekitar juga ada orang lain, semisal saudara, maka usahakanlah saudara tersebut untuk tenang pula (baca : cara meredam emosi).
- Setelah emosi sang anak menurun, dekatilah secara perlahan. Apalagi bila Anda adalah Ibunya, maka cobalah untuk memeluknya dengan erat dan kasih sayang. Sebagaimana telah diketahui bahwa pelukan seorang Ibu akan menjadikan anak menjadi tenang dan nyaman. Barulah setelah dia benar-benar tenang, tanyakan apa sebenarnya yang menjadi penyebab sehingga dia melawan.
- Sampaikanlah bagaimana caranya bersikap baik dan berpikiran positif kepada anak. Salah satunya Anda (orang tua) dapat mencontohkannya dengan cara tidak menyudutkan dan menyalahkannya. Hal penting lainnya yang harus diingat dan diperhatikan ialah menggunakan bahasa yang lembut dan halus, bukan bahasa kasar yang sering kali bercampur emosi. Apalagi Anda (orang tua) sampai tega mengumpat atau menyumpahi anak dengan bahasa yang kasar, janganlah sekali-kai bersikap seperti itu.
- Setelah kejadian melawannya anak kepada Anda (orang tua) berlalu atau usai, maka janganlah sekali-kali Anda (orang tua) mencoba untuk mengungkit-ungkitnya kembali. Hal ini biasanya akan membuat anak menjadi malu dan kesal, bahkan bisa terpancing lagi emosi dan gairah melawannya.
Demikian beberapa penyebab, pencegahan, dan cara mengatasi anak yang melawan kepada orang tuanya. Janganlah sampai kita melawan kepada orang tua. Ingatlah bahwa merekalah dua orang penting dalam hidup yang telah membesarkan dan merawat kita tanpa mengharapkan balasan atau pamrih apapun dari kita selaku anaknya. Semua mereka lakukan dengan ikhlas, penuh kasih sayang, dan juga penuh perjuangan.
Baca juga artikel cinta lainnya :
- cara menjaga rumah tangga yang baik
- bahaya pacaran terlalu lama
- cara menaklukan hati pria berzodiak gemini
- penyebab cinta tak direstui
- tanda-tanda orang akan meninggal
- ciri ciri pria berwibawa
- ciri pria cuek tapi sayang
- ciri ciri teman yang baik dan tulus
- bahaya berteman dengan mantan
- cara menolak wanita
- cara menyatakan cinta kepada pria idaman
- ciri ciri pria setia