Home » Cinta » Wanita » 25 Peran Wanita dalam Keluarga

25 Peran Wanita dalam Keluarga

by Devita Retno

Rasanya tidak berlebihan jika dikatakan wanita mempunyai tenaga super. Sebab, ia dapat menjalankan berbagai peran dalam sebuah keluarga dengan baik, walaupun penuh perjuangan yang bahkan pria saja tidak sanggup menjalaninya. Terkadang wanita menjalani semua perannya itu tanpa mengeluh, dengan hati yang tulus ikhlas. Sejak kecil, peran wanita sudah terbentuk sesuai dengan fungsi dan keberadaannya dalam keluarganya. Beberapa peran wanita tersebut dalam keluarga intinya adalah:

1. Wanita Sebagai Anak

Dalam sebuah keluarga, pertama – tama wanita akan mempunyai peran sebagai anak. Anak adalah pelengkap dari keberadaan suami dan istri dalam membentuk rumah tangga dan sumber kebahagiaan orang tuanya. Sebagai anak, seorang wanita akan belajar berbagai hal tentang kehidupan dari orang tuanya, juga mempunyai berbagai kewajiban yang harus dipenuhinya kepada orang tua. Kewajiban wanita sebagai anak adalah:

  1. Ketika belum menikah, seorang wanita akan ada di bawah tanggung jawab orang tuanya dan wajib menjaga nama baik orang tuanya.
  2. Menjaga tingkah laku dan diri sendiri agar tidak terkena fitnah.
  3. Patuh terhadap perkataan dan aturan orang tua agar wanita tidak menunjukkan ciri anak durhaka kepada orang tuanya.
  4. Wajib menjaga kehormatan orang tua sebagai cara membahagiakan orang tua.
  5. Mendoakan orang tua sebagai cara berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal.

2. Wanita Sebagai Istri

Setelah menjalani peran sebagai anak, selanjutnya wanita akan menikah dan mempunyai peran baru yaitu sebagai istri. Sebenarnya peran sebagai istri ini sudah dipelajari wanita dari ibunya sejak ia masih menjadi seorang anak. Sedikit banyak pengetahuan tentang peran sebagai istri pastinya sudah melekat dalam diri seorang wanita. Peran wanita sebagai seorang istri juga mempunyai kewajiban tertentu. Cara menjadi istri idaman suami adalah memenuhi kewajiban itu, seperti berikut ini:

  1. Taat kepada suami mengenai perkara yang bukan maksiat sebagai cara mengabdi kepada suami.
  2. Menjaga rahasia suami dan tidak mengumbar keburukan suami. Mengumbar keburukan suami akan menjadi penyebab istri durhaka kepada suami.
  3. Menjaga kehormatan suami, itulah tips menjadi istri yang baik dan disayang suami.
  4. Menjaga kehormatan diri sendiri saat tidak didampingi suami. Menjaga diri dengan baik akan menjadi cara menjaga hubungan jarak jauh dengan suami.
  5. Meminta izin suami untuk beraktivitas atau membuat keputusan dalam hal apapun. Itu adalah cara berbakti kepada suami.

3. Wanita Sebagai Ibu

Jika telah memasuki gerbang pernikahan sebagai istri, umumnya wanita akan segera menambah perannya dalam keluarga sebagai seorang ibu. Peran ibu dalam keluarga ini merupakan yang paling kompleks dan rumit karena ia sudah mulai mengurus banyak orang, tidak hanya dirinya sendiri dan suami. Berikut ini kewajiban seorang wanita sebagai ibu:

  1. Memberikan pendidikan kepada anak – anaknya. Pentingnya pendidikan karakter anak yang akan membentuk kepribadian anak saat dewasa ada di tangan ibu. Ibu adalah sekolah pertama untuk anak. Karena itu ibu harus terlibat dalam pendidikan karakter anak sejak dini.
  2. Memupuk kualitas mental anak, termasuk keimanan, nilai moral dan sosial.
  3. Memberikan teladan yang bisa dicontoh. Cara mendidik anak perempuan yang benar adalah dengan memberikan conton tentang peran wanita dalam berbagai aspek di keluarga sehingga ia bisa mempunyai teladan yang baik jika hidup berumah tangga kelak.

4. Wanita Sebagai Menantu

Jika sudah menjadi istri, seorang wanita pastinya juga bertambah perannya menjadi menantu dari orang tua suaminya. Untuk itu wanita harus bisa menempatkan dirinya dengan baik, karena di saat memasuki keluarga baru akan membutuhkan penyesuaian yang besar. Baik dari dirinya sendiri maupun dari keluarga suaminya. Sebagai menantu, ada hal yang wajib dilakukan oleh seorang wanita sebagai cara mengambil hati mertua:

  1. Menghormati orang tua suaminya sebagaimana ia menghormati orang tuanya sendiri. Ini bisa ditunjukkan sejak saat belum menikah dengan suaminya, sebagai cara mengambil hati calon mertua.
  2. Jika bisa, cara membahagiakan mertua adalah menjadi perekat antara suami dan keluarganya agar hubungan kekeluargaan tidak merenggang.
  3. Menyesuaikan diri dengan baik dengan keluarga suami, yang sudah menjadi keluarga keduanya. Ini juga menjadi tips menjaga hubungan dengan mertua.

5. Wanita Sebagai Mertua

Suatu saat ketika anak – anaknya sudah mapan dan menikah, peran seorang wanita dalam keluarga juga akan bertambah sebagai seorang mertua. Ketika menjadi mertua, artinya juga menjadi orang tua kedua bagi pasangan hidup anak – anaknya. Peran sebagai mertua ini mempunyai beberapa kewajiban seperti berikut:

  1. Menjaga hubungan baik dengan menantu. Komunikasi yang tidak lancar dengan menantu seringkali menjadi penyebab perceraian suami istri, karena salah satu pihak merasa telah diperlakukan dengan tidak adil, akhirnya suasana perkawinan akan memanas bahkan bisa berujung perceraian.
  2. Menerima dengan tulus pasangan hidup yang dipilih anaknya, dan harus berpikir jernih jika anaknya memang melakukan pilihan yang tepat. Ciri – ciri mertua perusak rumah tangga salah satunya yaitu mertua tidak menerima menantunya dengan ikhlas karena merasa anaknya layak mendapat yang lebih baik. Hal ini akan menimbulkan ketegangan dalam perkawinan anaknya.
  3. Menyayangi dan memperlakukan menantunya sebagaimana ia memperlakukan anaknya.
  4. Menjadi panutan dan teladan bagi menantunya pula.
  5. Menjaga hubungan baik dengan keluarga menantunya.

6. Wanita Sebagai Nenek

Ketika anak telah dewasa dan menikah, peran wanita dalam keluarga pun akan bertambah lagi yaitu menjadi seorang nenek. Sudah umum diketahui bahwa para nenek seringkali memanjakan cucunya dan kadang mengabaikan aturan yang berlaku bagi sang cucu, namun tidak semua orang berlaku demikian. Peran yang ideal bagi seorang nenek yaitu:

  1. Membantu mengarahkan anak dan menantunya untuk menerapkan cara mendidik anak yang baik dan cara memanjakan anak yang benar bagi sang cucu.
  2. Tetap menjadi teladan bagi cucunya dengan memberi contoh yang baik dan mengajarkan nilai – nilai kehidupan.
  3. Menjadi orang yang dituakan dalam keluarga, artinya jika anak cucunya membutuhkan nasehat, nenek akan siap mengarahkan mereka dengan kata – kata bijaknya.
  4. Menjadi kepala keluarga dan menjaga keutuhan hubungan dengan anak – anak, menantu serta cucunya selama dirinya masih mampu.

Multi peran yang akan dijalani wanita selama hidupnya ini juga menuntut kemampuan untuk mengerahkan rasa sabar dan pertahanan mental yang luar biasa. Karena seumur hidupnya wanita akan mengurus tidak hanya dirinya sendiri, melainkan juga anak, suami, dan bahkan orang tua serta mertuanya serta harus menjaga mereka semua agar tetap senang dan berhubungan dengan baik satu sama lainnya. Dengan kata lain, wanita adalah salah satu pilar utama penguat keluarga.

You may also like