Masyarakat adalah faktor terpenting yang mendukung keberhasilan perkembangan suatu negara. Yang dimaksud adalah masyarakat yang mempunyai karakter untuk mendukung kemajuan negaranya. Hal ini berarti, masyarakat yang dimiliki haruslah terdiri dari orang – orang atau manusia yang berkarakter. Generasi muda dalam suatu masyarakat dapat menjadi indikator penting apakah kualitas masyarakatnya berkarakter atau tidak. Misalnya apakah tingkat kebersamaan dan solidaritasnya tinggi, saling mempercayai, dan mempunyai tingkat konflik yang rendah. Nilai – nilai karakter tersebut berasal dari individu yang menjunjung nilai kejujuran, kebersamaan, siap bekerja keras, dan sadar akan kewajibannya.
Pengertian Karakter
Karakter adalah cara berpikir atau cara berperilaku seseorang atau individu yang mendasari dirinya untuk hidup di lingkungan keluarga, masyarakat dan negara . Karakter menjadi ciri khas yang tidak sama pada setiap orang. Termasuk dalam lingkup karakter itu adalah sifat, akhlak, budi pekerti, dan kejiwaan seseorang. Individu yang dikatakan berkarakter yaitu bila seseorang itu memiliki sifat, watak dan juga kepribadian yang baik. Dengan kata lain, karakter baik adalah yang mempunyai fokus untuk mengaplikasikan dan menerapkan nilai – nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku seseorang. Berikut adalah penjelasan pentingnya pendidikan karakter :
Faktor yang Mempengaruhi Karakter Seseorang
Manusia yang berkarakter tidak mendapatkannya secara instan. Cara mendidik anak yang tepat adalah dengan menjadikan dia seorang manusia yang berkarakter. Pembentukan karakter didapatkan melalui proses yang panjang, yaitu merupakan proses pembelajaran yang dialami oleh seseorang yang dimulai sejak dia lahir. Karena itu karakter diperoleh seseorang bukan melalui bawaan lahir, melainkan melalui pengaruh perjalanan hidupnya. Faktor – faktor yang mempengaruhi pembentukan karakter seseorang yaitu:
- Rumah atau Keluarga
- Teman Sebaya
- Sekolah
- Pengalaman Hidup
- Lingkungan Sosial
- Lingkungan Fisik
Pengaruh pertama dan paling nyata pada pembentukan karakter manusia adalah melalui keluarga atau orang tua, karena melalui merekalah pembelajaran hidup pertama seseorang dimulai. Sejak lahir, pendidikan yang diterima oleh seseorang yang kelak akan membentuk karakternya adalah berasal dari orang tua. Cara menjadi orang tua yang baik dasarnya adalah menanamkan nilai – nilai moral yang baik yang seharusnya diterapkan dalam kehidupan kepada anak sejak dini. Menanamkan nilai baik tersebut akan menjadi cara mengatasi anak nakal agar bisa mengubah karakternya menjadi lebih baik.
Pentingnya Manusia Berkarakter
Cara mendidik anak laki – laki dan cara mendidik anak perempuan yang baik adalah dengan membentuk karakternya. Pembentukan atau pembangunan karakter seseorang adalah proses yang tidak akan pernah selesai, dalam artian proses pembentukannya akan selalu berjalan selama dia hidup. Untuk membantu pembangunan karakter yang baik, perlu ditanamkan hal apa saja yang baik dan buruk, membentuk kebiasaan baik, dan memberi teladan agar bisa menjadi contoh yang baik. Cara meningkatkan harga diri seseorang ketika dewasa nanti, adalah dengan menanamkan pendidikan karakter yang baik kepadanya agar ia memiliki ciri – ciri orang baik hati.
Menurut Thomas Lickona, seorang peneliti dari Amerika, ada beberapa tanda yang mencirikan kemunduran suatu bangsa, dilihat dari karakter para generasi mudanya, yaitu:
- Meningkatnya potensi perilaku kekerasan dan merusak di kalangan remaja.
- Penggunaan bahasa dan kata – kata yang cenderung buruk (seperti ejekan, makian, sebutan jelek, bahasa slang).
- Pengaruh teman yang jauh lebih kuat daripada pengaruh dari orang tua atau guru.
- Peningkatan perilaku penyalahgunaan obat – obatan, seks bebas, merokok di kalangan remaja.
- Kemerosotan moral dan meningkatnya egoisme diri.
- Penurunan rasa patriotisme, yaitu rasa cinta dan bangga terhadap negeri sendiri.
- Rasa hormat yang rendah terhadap orang lain, orang tua dan gurunya.
- Peningkatan perilaku yang merusak kepentingan publik.
- Banyak terjadi ketidak jujuran dimana – mana.
- Mulai berkembang rasa saling memusuhi, benci dan curiga antar sesama warga negara yang melibatkan unsur SARA (Suku, Agama, Ras, Antar Golongan).
Dalam kehidupan kita sehari – hari, sudah banyak bukan contoh kasus yang menggambarkan satu atau beberapa kasus diatas yang berhubungan dengan kenakalan anak jaman sekarang? Hal itu sudah menunjukkan, bahwa bagi beberapa kalangan, pendidikan karakter telah menjadi hal yang dinomor sekiankan sehingga membentuk generasi muda yang mencirikan beberapa hal diatas.
Cara Menciptakan Manusia yang Berkarakter
Sistem pendidikan di negara kita sayangnya masih menitik beratkan pada pengembangan akademis semata, dan kurang memperhatikan pendidikan karakter. Sebagian besar pihak pendidik sepertinya hanya menitik beratkan pendidikan kepada nilai, prestasi dan hapalan daripada mengajarkan nilai pemahaman akan kehidupan kepada anak didik. Memang ada pelajaran budi pekerti di sekolah, akan tetapi kalau hanya menyentuh permukaan saja, tidak membuat anak paham dengan baik inti dari nilai – nilai budi pekerti tersebut.
Akibatnya, seseorang akan tumbuh menjadi pribadi yang pintar tetapi kekurangan karakter untuk mengendalikan kepintarannya tersebut, sehingga ia tidak akan tahu harus bagaimana memanfaatkan kepintarannya itu ke arah yang lebih baik. Cara mendidik anak yang baik adalah dengan mengutamakan pendidikan karakternya terlebih dulu daripada mengutamakan pendidikan keilmuan.
Ilmu pengetahuan tanpa karakter tidak akan mendatangkan kebaikan, melainkan justru akan menyebabkan kehancuran. Penggunaan ilmu pengetahuan perlu diimbangi dengan perkembangan karakter yang baik, agar dapat menilai baik dan buruknya pengetahuan tersebut. Imbangi juga pendidikan di sekolah dengan pendidikan karakter yang dilakukan orang tua serta keluarga.
Akibat Kurangnya Pendidikan Karakter
Jika seseorang kurang mendapatkan pendidikan karakter, misalnya diajari cara meredam emosi diri dan menanamkan pentingnya kewajiban anak di rumah, maka ia akan menjadi pribadi yang kuat dan tahu rasa tanggung jawab. Akibat dari kurangnya pendidikan karakter, dapat dilihat dari beberapa contoh fenomena di kalangan remaja berikut ini:
- Anak Alay – Terbentuknya ciri – ciri anak alay jaman sekarang yang terbentuk dari kurangnya penanaman karakter baik sejak dini. Umumnya anak alay tidak mempunyai cara agar percaya diri dan cara meningkatkan keyakinan diri yang benar, sehingga mereka mewujudkannya dalam bentuk ke’alay’an tersebut.
- Pergaulan Bebas – Beberapa kasus kurangnya pendidikan karakter adalah adanya akibat pergaulan bebas di kalangan remaja. Dalam usia yang labil, mereka melakukan pergaulan bebas dan salah satu alasannya adalah untuk mencari cara disukai banyak orang. Ini adalah bukti dari perkembangan karakter yang lemah. Solusi pergaulan bebas adalah dengan menanamkan nilai karakter yang baik sejak dini, sehingga remaja tidak akan terjerumus kepada pergaulan bebas.
Apabila seseorang menerima pendidikan moral dan contoh yang baik sejak dini, maka karakternya juga akan terbentuk berdasarkan contoh yang baik tersebut dan sebaliknya jika kurang mendapatkan contoh dan pengajaran yang baik maka ia akan menjadi manusia yang kurang berkarakter. Seseorang yang mempunyai karakter baik akan menjalani hidup yang berkualitas dengan kemampuan mengelola dirinya sendiri. Sebaliknya, orang yang kurang berkarakter akan mudah menyerah apabila mengalami kesulitan hidup dan tidak tahu cara menghadapi masalah yang berat, tidak bisa berjuang untuk dirinya sendiri, terlebih untuk orang lain.