Saat ini banyak sekali orang tua atau pasanga suami istri yang menginginkan memiliki anak, bahkan anak menjadi salah satu dambaan bagi sebuah keluarga apalagi keluarga baru. Namun buka tidak jarang saat ini banyak orang tua yang memiliki lebih dari satu anak, ada yang memiliki dua anak tiga anak dan bahkan sampai empat anak, semaikin banyak anak semakin harus juga ibu dan ayah mampu untuk mengatur dan membagi kasih sayangnya kepada seluruh anaknya, memang seharusnya demikiaan, tetapi apa yang terjadi pada saat ini, banyak sekali orang tua yang setelah memiliki banyak anak menjadi pilih kasih terhadap anaknya.
Memang ada banyak faktor dan penyebab orang tua pilih kasih terhadap anaknya, adapun beberapa faktor yang menyebabkan orang tua pilih kasih terhadap anaknya adalah
- Salah satu anaknya lebih dapat dibanggakan
Kebanyakan jika memiliki beberapa anak pasti ada salah satu anak yang lebih dibanggakan, entah itu anak lebih cantik, lebih pintar atau kelebihan yang lainnya, biasanya jika anak yang memiliki banyak kelebihan ini akan membuat seorang anak lebih dimanja dan lebih disayang oleh orang tuanya, maka hal inilah yang menyebabkan orang tua pilih kasih terhadap anaknya. Jika orang tua sudah pilih kasih terhadap anaknya bisa jadi anak yang tidak disayang itu tadi menjadi memiliki kebiasaaan buruk atau lainnya yang dapat membahayakan keselamatan anak dan juga keutuhan keluarga itu sendiri
- Salah satu dari anaknya lebih pintar
Anak yang lebih pintar biasanya lebih sering dimanjakan oleh orang tuanya, mau bagaimanapun biasanya anak yang lebih pintar ia cenderung lebih memiliki banyak prestasi yang dapat dibangakan oleh ibunya bahkan ayahnya juga. Jika demikian pantaslah anak itu lebih disayang oleh orang tuanya entah apa alasannya tetapi satu alasan ini bisa masuk akal, seperti “anak inikan pintar, banyak menghasilkan prsestasi dan juara, jadi wajar saja jika lebih sayang dengan dia, supaaya tetap semangat dan tetap bisa berpresatasi”
Belum lagi jika anak yang tidak memiliki prestsi ini malah di ejek terus, terus terusan dibilang misal seperti ini “kamu itu makannya belajar yang rajin, jangan main aja, lihat tuh saudara kamu bisa pergi kesana-kesini karena prestasinya. Makannya jadi orang itu yang pintar jangan bodoh” mungkin kata-kata seperti itu bisa menjadi motivasi, tetapi juga bisa menjadi penghancur semangat bagi anak. Jadi jangan pernah pilih kasih terhadap anak anda, bagaimnapn itu semua adalah anak anda yang membutuhkan kasih sayang dari anda juga.
- Salah satu dari anaknya lebih memiliki penghasilan
Selain anak yang pintar, anak yang memiliki pengahasilan apaalagi penghasilan itu sebagian diberikan kepada orang tuanya, pasti orang tua akan memilih untuk menyayanginya danlebih merawatnya, jelas saja, karena anak yang memiliki uang, bisa membuat orang tuanya senang karena apapun yang diinginkannya dapat diwujudkan oleh sang anak ini. Apalagi jika beberapa anaknya memang sudah bekerja dan hanya salah satu anak saja yang memberikan uang pasti ini juga akan menjadi bahan pertimbangan untuk menyayangi anakya. Meskipun tidak semua ibu dan ayah seperti ini, namun hampir seluruh orang tua melakjukan ini terhadap anaknya, padahal anak yang belum memiliki pekerjaan seharusnya ddi beri dorongan dan motivasi dari orang tuanya agar tetap semangat dan terus mau bekerja.
- Anak sedang ada masalah
Seorang anak yang sedang ada masalah entah itu sakit atau masalah dengan keluargaya biasanya akan lebih diperhatikan oleh ibunya, hal ini adalah harapan bagi ibu agar anaknya dapat segera menyelesaikan masalah yang dihadapinya, meskipun demikian seharusnya seorang ibu juga tidak boleh melallakukan hal ini terlalu lama, karena dapat menyebabkan iri oleh anak-anak yang lain sehingga akan menimbulkan kedengkian.
- Anaknya lebih rajin
Dimanapun dan bagaimanapun seorang ibu akan lebih menyukai anaknya yang rajin. Anak yang rajin akan lebih meringankan beban orang tua, jika beban orang tua teringankan, sadar atau tidak orang tua orang tua akan lebih menyayangi anak yang rajin itu. Tetapi meskipun demikian seharusnya orang tua tidak boleh berbuat demikian, karena bagaimanapun semua adalah anaknya, justru anak yang tidak rajin itu harus dibimbing agar tidak malas dan menjadi anak yang rajin. Dengan begitu tidak akan ada rasa iri sesama saudara.
- Anaknya memang dianggap pembawa sial
Tidak jarang ada anak yang dikatakan bahwa mereka adalah anak pembawa sial, entah apa yang menyebabkan seseorang anak itu dikatakan anak pembawa sial, tetapi yang jelas semua itu ada faktor penyebabnya, misalnya saja, ketika anak itu dilahirkan ibu yang melahirkan meninggal, jika seorang ayah tidak dapat menerima itu semua maka ayah terkadang akan menyebut anak itu pembawa sial karena sudah menyebabkan istri tercintanya meninggal. Walaupun sebenarnya tidak boleh demikian karena kematian sudah ada yang mengaturnya bukan karena hal itu.
- Bukan anak kandung
Ada kalanya anak yang dirawat itu bukan anaknya sendiri, bisa jadi saat itu seorang istri sulit untuk memperoleh anak, ketika keluarga tidak memperoleh anak kemungkinan mereka akan mengambil atau mengadopsi anak dari panti asuhan atau dari keluarga lain saudara atau yang lainnya, hal ini dilakukan hanya agar dia memiliki momongan.
Namun ironisnya, ketika orang tua sudah dapat menghasilkan anak sendiri, anak yang bukan anak kandung ini terkadang malah terlantarkan, meski masih dirawat, tetapi tentu dia akan lebih telantar karena kasih sayangnya lebih diberikan kepada anak kandungnya, dari faktor itulah membuat orang tua menjadi pilih kasih terhadap anaknya, jika sudah demikian bukan tidak mungkin anak yang tadinya sangat disayangi tiba-tiba kasih sayangnya hilang, maka terjadilah pertengkaran kakak adik, pertengkaran ini akan membuat keluarga dalam rumah tangga itu menjadi tidak harmoonis.
baca juga: cara mengetahui anak kandung atau bukan
- Faktor usia
Faktor usia yang dimaksud adalah faktor umur antara kakak dan adik, biasanya kakak dan adik ini akan saling menyayangi, bila keluarga dapat memberi kasih sayangnya kepada anaknya secara adil, tetapi bila dengan kehadiran adik kecil malah kakak menjadi kurang kasih sayang maka akan mengaggu keharmonisan keluarga, bahkan anak yang diperlakukan seperti ini menjadkan anak durharka.
baca juga: anak durharka terhadap orang tuanya
- Tingkah laku anak
Terkadang tingkah laku anak juga mempengharuhi kasih sayang orang tua, padahal orang tua yang pilihkasih akan mempengharui psikologis anak juga, sehiarusnya anak yang nakal ini dibimbimbing agar menjadi baik, bukan malah dihindari dengan cara pilih kasih dengan anak yang lebih baik dari itu, terkdang sikap orang tua yang seperti inilah yang salah yang menyebaabkan anak justru menjadi anak yang nakal. Padahal kita ketahui kenakalah anak itu sangat bahaya bahkan berbahaya pula untuk keluarga itu sendiri.
baca juga : cara mendidik anak nakal
- Gender
Terkandang gender juga mempengharuhi semua hal itu, ada orang tua yang lebih menyayangi anak perempuannya karena menganggap bahwa anak perempuan lebih harus dilindungi dan anak laki-laki harus melindungi, tetapi seharusnya tidak begitu, yang namanya anak semua harus dilindungi dengan baik. Tetapi tidak apa jika ingin melatih kemandirian agar percaya diri, tetapi harus tau batas, jangan sampai anak merasa di beda-bedakan atau merasa orang tuanya pilih kasih. hal ini merupakan penyebab anak melawan orang tuanya
Itulah penyebab orang tua menjadi pilih kasih terhadap anaknya. Sangat bahaya sekali orang tua yang pilih kasih terhadap anaknya, baik itu dampak psikologis atau dampak pribadi dan dampak dampak pada sikap mereka. Seharusnya anda sebagai orang tua bisa memiliki rasa kasih sayang yang penuh terhadap semua anak anda.