Setiap anak sudah mempunyai sifat yang berbeda-beda. Ada anak yang pendiam, cengeng, periang, sampai ada anak yang sering aktif atau bahkan ada yang hiperaktif. Ciri anak nak hiperaktif sendiri adalah anak yang selalu beraktivitas, sering berlari-lari, suka memanjat, tidak mau diam, dan susah untuk diatur. Butuh tenaga ekstra dan kesabaran untuk bisa mendidiknya. Mendidik anak yang hiperaktif itu tidak jauh berbeda dengan cara menghadapi anak nakal. Akan tetapi, jika kita bisa mengatasinya ke jalan yang benar, Anak yang hieperaktif bisa jadi orang yang sukses di masa depan. Berikut cara menangani anak hieperatif dengan benar dan tepat.
1. Tunjukan Sikap Tegas
Jangan sampai anak kita menerima rasa marah kepadanya. Karena anak yang dimarahi oleh orang tuanya kemungkinan besar akan menirunya juga ke orang lain. Oleh sebab itu kita harus memberikan penekanan yang berbeda antara marah dan tegas kepada anak. Dengan begitu sikap anak yang hiperaktif bisa didik. Selain itu, bersikap tegas juga merupakan cara mendidik anak yang baik agar anak tidak menjadi anak yang manja.
2. Salurkan energi si anak ke hal-hal positif
Anak hiperaktif memang akan jauh lebih baik di salurkan semua energinya ke hal-hal yang positif. Selain untuk “menghabiskan energi”, dengan cara ini juga dapat menemukan apa yang disukai anak sejak dini. Metode ini selain memberi anak aktivitas yang dilakukan ketika bosan, kita juga dapat menemukan bakat yang terpendam pada anak kita. Siapa tahu, jika bakat anak kita asah terus menerus, dia bisa menjadi orang sukses saat dewasa nanti.
3. Berikan perhatian yang lebih
Perhatian yang lebih pada anak hiperaktif tentu berbeda dengan anak pada umumnya. Pada dasarnya, anak yang hiperaktif sangat mengingnkan perhatian dari orang tuanya. Oleh sebab itu, jika kita memberikan perhatian kepadanya, maka anak tersebut akan lebih menghormati kita. Sehingga, sikapnya bisa kita bimbing ke arah yang lebih baik.
4.Buat jadwal untuknya
Cara lainnya adalah dengan memberikan jadwal kepada anak. Hal ini dimaksudkan untuk mengatur keaktifan si anak itu sendiri. Dengan begitu, kita mengajarkan anak untuk disiplin dan konsisten. Selain itu, dengan pembuatan jadwal ini dapat membatasi gerak si anak jika tidak sesuai jadwal.
5. Latih anak bersosialisasi dengan orang lain
Ini juga salah satu cara mengatasi anak yang hiperaktif. Coabalah kita melatih anak untuk bersosialisai dengan anak lainnya di lingkungan. Ajak juga anak kita bermain dengan anak yang lain. Hal ini dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa peduli anak terhadap orang disekitarnya.
6. Jika ingin melarang, sertakan juga dengan alasannya
Anak yang hiperaktif tidak mempedulikan keselamatannya. Buat dia, apapun hal yang menarik perhatian akan dia datangi meskipun hal tersebut dapat membahayakan nyawanya sendiri. Oleh sebab itu, kita tidak cukup dengan hanya bilang “jangan!”, “Tidak boleh pegang itu!”, “Jangan berlarian di sini.”, dsb. Jika hanya mengatakan kata-kata larangan saja tanpa penjelasan tidak akan pernah didengar oleh anak. Mak dari itu, perlu alasan ketika kita myuruhnya melarang perbuatan tersebut. Contohnya, “Jangan main air di sana, nanti adek bisa tenggelam!”. Dengan memberikan alasan seperti itu, anak akan mengerti kalau perbuatannya dapat membahayakan dirinya.
7. Lakukan kegiatan bareng dengan anak
Anak hiperaktif banyak melakukan berbagai macam hal. Maka dari itu, kita pun harus membuat aktivitas yang bisa dilakukan oleh anak dan juga kita. Buatlah kegiatan dengan anak kita seperti permainan sederhana. Lakukan permainan sderhana tersebut secara berulang-ulang sehingga anak kita akan terbiasa. Dengan cara ini, Si anak akan mendapatkan perhatian lebih dari orang tuanya seperti pada poin ke – 3. Hal tersebut dapat mengatur energi anak itu sendiri.
8. Mengajarkan anak cara menenangkan diri
Hal ini perlu untuk diajarkan kepada anak. Ajarkan anak kita cara menenangkan diri sendiri. Cara mengajarnya tentu dengan “bermain-main” agar anak cepat mengerti apa yang kita lakukan. Salah satu caranya adalah dengan duduk sambil menarik nafas sampai tiga kali. Lakukan hal tersebut sampai anak menjadi terbiasa.
9. Pilih metode yang tepat untuk mendidiknya
Cara mendidik anak hiperaktif berbeda dengan mendidik anak yang pada umumnya. Cobalah mendidiknya sambil bernyanyi atau pun sambil bermain, Dengan cara seperti itu, apa yang kita ajarkan bisa diterapkan pada anak yang hiperaktif. Sehingga, Anak yang hiperaktif dapat mengaplikasikan apa yng diajarkan orang tuanya dengan baik.
10. Konsultasikan dengan psikiater
Jika memang diperlukan, kita bisa konsultasikan kondisi anak ke psikiater. Di sana, kita dapat mengetahui kepribadian anak kita. Apakah termasuk ke dalam golongan hiperaktif atau bukan. Selain itu, psikiater dapat membantu anak kita untuk mengurangi hiperaktifnya.
Itulah cara menangani anak hiperaktif dengan benar dan tepat. semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu semua.