Home » Kehidupan » Anak Anak » 10 Cara Menghadapi Anak Nakal yang Benar

10 Cara Menghadapi Anak Nakal yang Benar

by Farah Trinindia Caesar, S.Sos

Anak adalah salah satu rejeki serta titipan yang diberikan oleh tuhan kepada kita. Memiliki anak dapat dianggap sebagai anugrah serta kepercayaan dari tuhan, agar kita dapat membesarkannya dengan baik. Akan tetapi, memiliki anak juga memiliki cobaan serta ujian tersendiri. Seperti anak yang memiliki cacat bawaan, penyakit yang berbahaya, atau anak yang nakal. Banyak kasus dimana orang tua, kewalahan menghadapi anaknya yang nakal. Hal ini karena kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh orang tua bagaimana cara mendidik anak yang tepat.

Salah satu masalah dalam rumah tangga adalah cara mengatasi anak nakal dan susah diatur. Banyak pasangan suami suami istri yang tidak dapat menyelesaikan masalah dengan sabar. Hal ini menyebabkan para orang tua tega melakukan kekerasan kepada anak, bahkan sampai berujung kepada kematian. Anak yang nakal dan susah diatur bukan berarti harus mendapatkan perlakuan kasar agar mau menurut. Tapi harus di dekati dengan berbagai langkah, yang justru mampu mendekatkan orang tua dengan si anak. Bagaimana caranya? Berikut 10 cara menghadapi anak yang nakal yang benar.

1. Bersikap Seperti Air

Anak yang nakal dapat diibaratkan seperti api yang membara. Nah jika para orang tua juga bersikap seperti api yang panas, justru akan menyebabkan si anak semakin nakal dan semakin susah di atur. Saat anak mulai bersikap nakal, para orang tua harus menjadi air. Berusaha memadamkan api dengan cara nasihat serta pengertian. Jika anak nakal di luar rumah, jangan membentaknya di depan banyak orang. Tetapi tetap sabar, dan beri tahu si anak bahwa hal tersebut adalah salah. Dengan cara bersikap sabar dalam segala hal, maka orang tua sudah mengajarkan kepada anak bagaimana caranya bersikap sabar.

2. Memberi Contoh yang Baik

Anak tumbuh dengan mencontoh apa yang dilakukan kedua orang tuanya. Agar anak tidak mencontoh yang salah, berilah contoh yang baik kepada anak. Ajarkan mereka untuk bersikap baik, dengan orang tuanya juga bersikap baik. Jika si anak terlalu sering di bentak, maka anak tersebut akan belajar untuk membentak. Jika si anak terlalu sering di pukul, maka si anak akan belajar untuk bersikap kasar. Oleh karena itu, dengan cara menjadi orang tua yang baik bagi anak, maka anak akan belajar menjadi baik, seperti yang di contohkan oleh orang tuanya

3. Jangan Memanjakan

Terlalu memanjakan anak, akan menyebabkan si anak mudah untuk bersikap egois. Karena ia akan belajar bahwa segala keinginannya harus dan pasti akan dipenuhi. Saat anak menginginkan sesuatu, ajarkan anak untuk paham, apakah barang tersebut kita butuhkan atau tidak. Selain itu, jangan selalu menuruti keinginan anak. Tapi pilihlah benda atau makan yang sesuai dengan kubutuhan anak. Memanjakan anak memang perlu. Akan tetapi harus dilakukan dengan cara memanjakan anak dengan baik. Sehingga anak tidak tumbuh menjadi egois dan susah di atur.

4. Jangan Melabeli

Jangan pernah memberi label pada anak. Hal ini akan membuat si anak percaya pada label tersebut, dan justru si anak akan menjadi sesuai label tersebut. Memberi label nakal pada anak akan membuat anak semakin nakal. Memberi label malas, akan membuat anak semakin malas. Sebagai orang tua, mengatakan “kamu anak yang nakal” adalah kata- kata yang sangat tidak boleh diucapkan. Melabeli anak juga sama saja dengan membentuk karakter anak tersebut sejak dini. Karena pentingnya pendidikan karakter sejak dini, maka melabeli anak tidak boleh dilakukan.

5. Buat Aturan

Anak dapat menjadi nakal dan susah di atur, karena anak hidup tanpa aturan. Buatlah peraturan rumah tangga mengenai hak dan kewajiban si anak. Jika si anak dapat menyelesaikan kewajibannya, berikan ia hadiah sesuai dengan haknya. Jika si anak berbuat nakal, berilah dia hukuman, tetapi tetap tanpa kekerasan dan bentakan. Hal ini akan membuat si anak menjadi lebih disiplin dan bertanggung jawab. Aturan mengenai hak dan dan kewajiban anak di rumah untuk membentuk karakter, dapat membantu anak untuk menjadi lebih baik di masyarakat.

6. Tegas Bukan Galak

Ada perbedaan mendasar antara tegas dan galak. Galak lebih mementingkan pemakaian nada- nada tinggi dan kekerasan fisik untuk membuat si anak menjadi penurut. Akan tetapi galak hanya mampu membuat si anak menjadi penurut untuk sementara waktu. Dan selanjutkan anak akan semakin nakal. Berbeda dengan galak, tegas lebih mengedapankan pada penggunaan nada bicara yang tidak tinggi, tapi memakai bahasa yang dengan jelas melarang apa yang anak perbuat. Oleh karena itu, tegurlah anak dengan baik, terlebih jika anak tersebut berusia dini. Cara menegur anak usia dini tetap membutuhkan ketegasan, akan tetapi juga memberikan pengertian kepada anak, apa yang dia lakukan adalah salah. Tidak memaksa anak untuk patuh, tetapi membuat anak ingin patuh.

7. Perbanyak Komunikasi

Komunikasi antar anak dan orang tua sangat penting. Hal ini untuk menjaga kedekatan dan saling percaya antara anak dan orang tua. Membangun komunikasi juga dapat menjadi media bagi orang tua untuk mengerti apa keinginan si anak. Sehingga perbuatan nakal si anak tidak selalu di nilai jelek. Selain itu, komunikasi juga dapat membantu anak mengerti bahwa apa yang dia lakukan adalah salah. Terkadang penyebab anak berbicara kasar yang harus dipahami oleh orang tua adalah, akibat kurangnya komunikasi antara orang tua dan anak. Sehingga komunikasi sangat dibutuhkan antara orang tua dan anak.

8. Alirkan Energi Anak ke Hal- Hal yang Positif

Terkadang, anak yang nakal dan susah di atur dikarenakan banyaknya energi yang dimiliki oleh anak tersebut. Sehingga anak tersebut selalu bertingkah yang di anggap menyebalkan oleh para orang tua. Oleh karena itu, alihkan energi tersebut ke hal- hal yang positif. Seperti mengajarkan anak bermain sepak bola, mengajak anak mengikuti kursus keterampilan, atau mengajak anak untuk mengikuti kegiatan orang tua di kantor, untuk menambah wawasan anak. Anak yang hyperaktif juga sering dianggap nakal oleh orang tua. Padahal ada cara mendidik anak hiperaktif yang benar, yang dapat dipakai oleh orang tua, sehingga anak tersebut menjadi lebih positif, dan tidak berbuat nakal.

9. Tidak Pilih Kasih

Salah satu penyebab anak menjadi nakal adalah munculnya rasa cemburu. Hal ini dapt terjadi jika si anak memiliki adik. Saat si anak menjadi nakal, terkadang mereka melakukan hal tersebut untuk meminta perhatian dari orang tua. Orang tua yang memiliki anak lebih dari satu, cenderung mensalahkan si kakak jika si adik menangis. Hal ini akan membuat si kakak menjadi semakin nakal karena merasa orang tuanya pilih kasih. Oleh karena itu, berusahalah memberikan pengertian kepada si kakak bahwa ia akan memiliki adik sejak di masih mengandung. Serta tidak menduakan kebutuhan si kakak bahkan setelah si adik lahir. Banyak hal yang menjadi penyebab orang tua pilih kasih terhadap anaknya, dan hal itu justru akan membuat anak semakin nakal.

10. Ajarkan mengenai Rasa Empati

Rasa empati adalah perasaan dimana kita ikut merasakan kesulitan apa yang di rasakan oleh orang lain. Ajarkan kepada anak kita, bahwa dipukul itu sakit, maka jangan memukul. Ajarkan kepada anak kita, menghina itu menyakitkan, maka jangan menghina. Selain itu, mendekatkan anak kepada agama juga dapat menumbuhkan rasa empati yang dimiliki oleh si anak. Mengajarkan rasa empati, sama saja dengan mengajarkan anak untuk berbuat baik kepada sesama. Hal ini juga akan mengurangi kenakalan anak.

Itulah tadi, 10 cara ampuh yang dapat dipakai oleh orang tua dalam menghadapi anak yang nakal dan sulit di atur. Anak yang nakal, bukan berarti dia memang nakal. Hanya saja, orang tua harusnya paham, apa yang dinginkan oleh si anak, serta memberikan pemahaman kepada si anak melalui komunikasi dan kesabaran. Semoga artikel ini bermanfaat.

You may also like