Cara menghadapi anak yang suka marah yakni dengan penuh perhatian dan memberikan pelatihan agar tetap bersabar. Hal ini sangat penting karena anak harus belajar lebih sabar dan tidak mudah. Orang tua bertanggung jawab untuk mendidik anak agar tidak tumbuh menjadi sosok yang tempramental. Anak akan dijauhi oleh teman – temannya karena sikap pemarahnya. Jangan pernah memarahi anak balik ketika anak sedang marah. Hal ini tidak membantu untuk menenangkan dan mengendalikan amarah anak.
Amarah dari orang tua justru akan memperburuk keadaan. Orang tua jangan pernah melakukan kekerasan fisik untuk sekadar membuat anak menjadi diam. Orang tua harus menjadi teladan untuk anak sehingga anak belajar untuk seperti orang tuanya. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk cara menghadapi anak pemarah.
1. Memperhatikan Masalah Makanan dan Kesehatan
Cara menghadapi anak yang suka marah adalah dengan memperhatikan kesehatan dan masalah makanannya. Kondisi anak yang sedang lapar akan memicu anak menjadi sosok yang mudah marah. Anak yang sakit juga dapat memicu anak mudah menangis dan marah. Kondisi anak yang tidak akan membuat anak marah dan hal tersebut sangat wajar.
2. Menenangkan Anak dengan Posisi Tubuh yang Nyaman
Cara menghadapi anak yang suka marah adalah dengan memposisikan anak pada posisi yang nyaman. Banyak anaak balita yang merasa tidak nyaman dalam gendongan atau pangkuan orang tuanya. Hal ini dapat memicu anak marah. Saat anak marah orang tua harus dapat menenangkan. Hal tersebut akan membuat anak menjadi lebih meredakan kegiatan marahnya. Orang tua jangan sampai menjadi marah dan mengeluarkan suara yang lantang.
3. Rajin Mendengarkan Keluhan Anak
Banyak orang tua yang seringkali lalai pada sifat seorang anaknya. Anak membutuhkan banyak pengertian dan perhatian dari orang tuanya. Jika berada di dalam obrolan santai orang tua dapat menstimulus anak untuk berbicara mengenai keluh kesahnya. Hal ini akan berguna untuk orang tua agar evaluasi diri ketka mendidik anak. Orang tua yang menjadi pendengar yang baik akan mampu menjalin kedekatan dengan dirinya melalui tips agar tidak mudah marah pada anak.
4. Menasehati Disaat yang Tepat
Orang tua harus berusaha mengetahui kapan saat yang tepat untuk memberi nasehat pada anak. Hal ini akan lebih didengar oleh anak. Jika suasana tidak memungkinkan untuk menasehati akan hanya memperkeruh suasana. Anak juga akan menjadi lebih keras wataknya. Jangan pernah menasihati anak dengan keras di depan umum. Ini tidak baik untuk perkembangan mentalnya.
6. Orang Tua harus Peka Mengenali Perasaan Anak
Orang tua harus memahami perasaan anak. Kemarahan sering kali terjadi karena anak menginginkan perhatian yang lebih. Orang tua harus paham kapan anaknya membutuhkan kasih sayang dari dirinya. Hal ini banyak terjadi pada orang tua yang sangat sibuk.
7. Jalin Komunikasi Baik dengan Anak
Komunikasi orang tua dan anak harus terjalin dengan baik. Jika orang tua sibuk harus menyempatkan tetap berkomunikasi dengan anak agar mereka selalu merasa diperhatikan sehingga tidak perlu menerapkan cara menghadapi anak malas belajar.
8. Sering Memeluk Anak
Jika orang tua sering memeluk anak, hal ini akan membuat anak semakin merasa tenang. Pelukan akan menenangkan siapapun yang sedang berada dalam kondisi hati yang kurang baik.
9. Memberikan Penjelasan Logis dan Konsisten
Orang tua jika menasehati harus memberikan penjelasan yang logis dan konsisten. Masa kanak – kanak adalah masa yang rasa ingin tahunya sangat tinggi. Orang tua harus sangat paham dengan hal tersebut.
10. Jangan Memukul Anak
Jangan pernah melakukan kekerasan pada anak yang hanya akan membuat anak menjauh dan menjadi sosok yang keras dengan cara menghadapi anak yang keras kepala.