Acuan terbaik seorang anak di sekolah adalah meraih prestasi setinggi mungkin. Tentu saja prestasi di sekolah tidak melulu soal akademis. Ketika anak meraih prestasi pada bidang non akademis juga termasuk prestasi yang membanggakan untuk anak, orang tua, dan juga pihak sekolah.
Prestasi tersebut tentunya tidak datang begitu saja. Peran orang tua dalam mendidik anak, lalu cara mendidik anak yang benar juga menjadi salah satu faktor pendorong anak meraih prestasi. Apalagi jika orang tua juga ikut memfasilitasi kebutuhan anak, maka tidaklah mengherankan jika anak mampu menunjukan performa terbaiknya.
Namun, orang tua patut curiga ketika tiba-tiba anak mulai menurun nilai-nilai akademisnya. Sebab, bisa jadi faktor penyebab masalah belajar yang menurun pada anak adalah karena berikut ini.
1. Malas
Siapapun pasti pernah merasakan kemalasan pada bidang apapun. Begitu juga dengan anak yang rajin sekalipun pastinya pernah terbesit ingin bermalas-malasan dan rehat sejenak dari belajar. Sayangnya, ketika anak sudah terlena dengan kemalasan, maka dia pun akan kesulitan ketika ingin kembali belajar. Sebab, malas merupakan kebiasaan negatif yang memang sangat susah untuk dilawan. Jika sudah seperti itu, orang tua perlu ajarkan cara untuk memotivasi diri, dan cara mengatasi malas belajar pada diri sendiri kepada anak.
2. Stres
Ada beberapa anak yang merasa sangat tertekan dengan tuntuan orang tua yang menginginkan sang anak harus bisa dalam bidang apapun. Oleh sebab itu, orang tua yang ambisius akan menambahkan waktu belajar anak dengan berbagai macam kursus. Akibatnya, bukanlah prestasi yang akan diraih, namun si anak malah menjadi stres dan susah untuk berkonsentrasi. Penyebabnya adalah tekanan yang diterima si anak yang terlalu besar untuk ukuran anak sekitar belasan tahun.
3. Sering main-main
Penyebab rasa malas lainnya adalah anak lebih suka bermain-main dibandingkan belajar. Waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar dan istirahat justru dipakai untuk bermain-main, terutama jika sudah kecanduan game. Game yang ada di dalam gadget memiliki banyak variasi yang dapat membuat seseorang menjadi ketagihan. Oleh sebab itu, jika sudah kecanduan seperti ini, kamu dapat mengetahui cara mengatasi dampak negatif game pada anak..
4. Faktor teman sekolah
Cobalah kamu perhatikan, apakah dia sering pulang cepat atu pulang lambat? ketika dia sering puang telat dan selalu bilang sering di ajak temannya maka itu bisamenjadi faktor berikutnya. Perlu kamu waspadai bagaimana kenakalan anak zaman sekarang, ditambah berita-berita negatif mengenai anak remaja membuat orang tua akan selalu khawatir anakny juga akan terjerumus hal-hal negatif. Perlu adanya cara mendidik anak agar tidak terjerumus hal-hal negatif lainnya.
5. Sering bermain media sosial
Selain bermain game, bermain media sosial juga dapat membuat anak akan menurun prestasinya. Sama halnya dengan bermain game yang terlalu berlebihan, anak yang sudah kecanduan media sosial juga akan membuat fokus anak teralihkan ke update status dan baca status orang lain ketimbang fokus kepada pelajaran. Ditambah lagi banyak konten-konten menarik yang membuat anak sering mengunjungi media sosial. Jika sudah seperti itu, perlu adanya pengawasan yang ketat dari orang tua mengenai masalah ini.
6. Bully
Penindasan atau bully juga bisa jadi faktor berikutnya yang membuat prestasi anak menjadi menurun. Cobalah kamu tanya secara baik-baik apakah disekolahnya ada yang mencoba intimidasi dia atau tidak. Jika sang anak tidak jujur, kamu bisa coba konsultasikan ke pihak guru mengenai hal tersebut. Bully kepada anak di senolah dapat membuatnya tidak nyaman dan susah untuk konsentrasi. Dengan begitu, otomatis anak pun akan terhambat perkembangannya.
Itulah faktor penyebab masalah belajar yang menurun pada anak. Bisa kita lihat dari simpulan yang didapatkan ada dua faktor yang membuat prestasi anak menurun. Faktor pertama adalah dari dalam diri sendiri dan yang kedua adalah faktor eksternal. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, faktor diri sendiri atau internal adalah tergantung dari motivasi anak iu sendiri. Jika kita dapat memacu semangat belajar anak dan memberikan langkah-langkah mengatasi kesulian belajar pada anak, maka niscaya anak akan semakin bersemangat juga untuk belajar.
Sedangkan untuk faktor eksternal, ini cukup pelik permasalahannya. Apalagi jika sudah menyangkut masalah teman. Sebab memang tidak semua teman itu baik semua. Oleh sebab itu, kita juga harus mengjarkan anak mana seorang teman sejati dan mana teman yang justru malah menikam dari belakang. Selain itu, Kejujuran juga sangat diperlukan di sini. Jika sang anak benar-benar ada yang menindas, cobalah berikan nasehat kepada anak agar jujur. Sebab jika ini terus dibiarkan bukan hanya prestasi anak saja yang menjadi ancaman, namun dari sisi psikologis anak juga terancam karena menjadi penyebab seseorang menjadi psikopat. Semoga artikel ini bisa bermanfaat.