Mempunyai anak atau keturunan merupakan dambaan bagi setiap pasangan yang sudah menikah, karena salah satu tujuan menikah adalah mempunyai keturunan. Anak adalah anugerah dari sang Kuasa, nilainya tak terhingga. Dia lahir dari dalam rahim dan didalamnya mengalir darah kita dan pasangan. Kebahagiaan suatu pasangan terlihat dari cari mereka menjaga kehamilan, menjaga nutrisi dan gizi yang masuk selama kehamilan, rutin cek ke dokter dan persiapan hari lahir. Kelahiran anak yang dinantikan selama kurang lebih 9 bulan menjadikan momen hari lahir itu suatu hari yang spesial bagi keluarga yang menantikan.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun, anak tumbuh besar sesuai waktu yang berjalan. Tingkah pola anak terbentuk dari keluarga yang mengasuhnya dan lingkungan sekitar tempat dia tinggal. Semua orang tua tentunya ingin sang anak menjadi manusia yang baik dan berguna bagi nusa dan bangsanya kelak. Tidak ada orang tua yang ingin anaknya menderita dikemudian hari. Namun tidak semua yang diinginkan manusia itu terjadi dikehidupannya. Mungkin ada saat anak menjadi nakal dan susah dikendalikan oleh orang tua. Dan cara mengatasi anak nakal, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Sering mengajaknya beribadah bersama
Agama adalah landasan yang kuat dalam suatu keluarga. Jika suatu keluarga tidak menerapkan agama yang baik dalam kehidupannya, maka hal ini akan membuat anak juga melakukan hal yang sama. Tidak ada lagi panutan yang mengarahkan anak pada kebaikan. Seringlah mengajak anak untuk beribadah bersama merupakan cara mendidik anak yang baik. Karena kepribadian anak terbentuk dari kecil maka tanamkanlah agama yang kuat dari anak masih kecil. Kenalkan dia pada agamanya yang akan dia bawa sampai tua nanti. Keluarga yang memegang teguh agama dalam setiap langkahnya akan membangun keluarga sakinah mawaddah warahmah.
2. Orang tua juga menerapkan kebaikan dalam keluarga
Sebagai orang tua yang ingin anaknya menjadi baik, sebaiknya juga memberi contoh yang baik pula. Jangan menyuruh anak A, memberi nasehat B, tapi orang tua sendiri tidak melakukan apa yang mereka minta kepada anak. Anak akan semakin tidak bisa dinasehati jika panutan dalam keluarga saja tidak melakukan hal yang baik. Penyebab anak melawan orang tua diantaranya mereka secara tidak langsung melakukan protes karena apa yang mereka dengar tidak sama dengan apa yang mereka lihat dikehidupan.
3. Jaga bicara didepan anak
Bila anak sering melakukan kesalahan, janganlah memaki dia dengan kata-kata kasar. Berkata-kata kasar bukanlah cara meredam emosi diri yang baik. Bersikaplah tenang dalam menghadapi kenakalan anak. Ajak mereka berbicara dari hati ke hati. Cari tahu penyebab anak melawan orang tua dari jawaban dan keterangan yang dia beri. Janganlah langsung mencap anak dengan kata-kata anak durhaka terhadap orang tua jika sebagai orang tua tidak tahu apa penyebabnya, seperti contohnya mungkin ada pertengkaran dalam rumah tangga yang tidak bisa dia terima.
4. Tidak memanjakan anak secara berlebihan
Memanjakan anak adalah keinginan setiap orang tua. Orang tua mana yang tidak senang melihat anaknya bahagia. Cara memanjakan anak yang diberikan orang tua pun beragam, mulai dari membelikan barang kesukaan anak, mengajak anak ke taman bermain dan lain sebagainya. Tapi hindarilah memanjakan anak secara berlebihan misalnya dengan membiarkan anak bergaul dengan lingkungan yang kurang baik atau membiarkan dia meninggalkan ibadahnya. Tegurlah dia jika memang perbuatannya telah melanggar batas normal. Dizaman sekarang perlu adanya ketegasan para orang tua untuk menerapkan cara menghindari pergaulan bebas yang rentan dilakukan oleh anak.
5. Adanya hukuman dan penghargaan atas apa yang dilakukan anak
Dengan adanya hukuman dan penghargaan dari orang tua akan memotivasi anak untuk lebih baik lagi kedepannya. Berilah mereka hukuman yang telah disepakati bersama jika anak melakukan kenakalan yang sama. Dan berilah penghargaan atau hadiah juga jika telah melakukan kebaikan. Cara ini merupakan salah satu bentuk perhatian orang tua kepada anak dan cara memanjakan anak yang telah berusaha melakukan perubahan baik dalam hidupnya.
6. Tidak ikut terbawa emosi
Emosi orang tua yang juga berpengaruh pada apa yang dilakukan anak. Jika anak nakal yang menyebabkan hati kesal, maka janganlah terbawa emosi. Anak-anak sejatinya masih belum menemukan jati diri mereka dan terkadang masih belum bisa berpikir jernih memilih mana yang baik dan mana yang tidak. Sebagai orang tua bersikap tenang adalah salah satu cara meredam emosi diri. Misalnya orang tua menanggapi kenakalan anak dengan emosi, bisa jadi anak akan menjadi lebih nakal lagi kedepannya dan hal tersebut bukanlah cara mendidik anak nakal yang tepat.
7. Tidak memukul dan memakai cara-cara kasar lainnya
Kekerasan sangat tidak dianjurkan untuk mendidik anak nakal. Pukulan yang anak terima akan selalu diingat, bahkan sampai menimbulkan dendam dihatinya. Ketegasan memang diperlukan tapi tidak dengan kekerasan. Anak yang terbiasa dirumahnya menyelesaikan masalah dengan kekerasan, akan terbawa sampai tua nanti. Bahkan sampai dia berumah tangga, dia mugkin akan melakukan kekerasan juga pada keluarganya.
Baca juga : ciri-ciri pria kasar, bahaya menampar anak
8. Kontrol media bacaan atau tontonan yang sering dilihat anak
Anak yang belum mengerti mana yang baik dan yang buruk akan sangat mudah terbawa arus. Bukan hanya dari teman dan lingkungan sekitar saja yang dapat mempengaruhi tingkah laku anak tapi juga bacaan dan apa yang ditonton oleh anak. Pilah dan pilih apa yang bagus boleh ditonton anak dan yang tidak boleh. Berikan mereka bacaan dan tontonan yang dapat mendidik dan berguna bagi mereka kelak.
Baca juga : ciri teman yang baik dan tulus
9. Konsultasi atau pendapat dan saran pada ahlinya
Ada kalanya orang tua sudah tidak bisa lagi menangani kenakalan anak yang menjadi-jadi. Bila sudah begitu tidak ada salahnya untuk bertanya atau konsultasi pada ahlinya, misalkan psikiater anak. Setidaknya akan ada tindak lanjut agar kenakalan anak tidak terulang lagi. Darinya juga mungkin kita bisa mendapatkan wawasan yang belum kita ketahui sebelumnya. Ambil hal-hal penting yang bisa diterapkan pada anak dirumah.