Home » Mitos dan Fakta » 7 Pantangan Pernikahan Adat Sunda bagi Calon Pengantin

7 Pantangan Pernikahan Adat Sunda bagi Calon Pengantin

by Luwisa Zelnovra

Setiap daerah memiliki adat istiadat yang mengatur banyak hal dalam kehidupan bermasyarakat. Seperti halnya dalam acara pernikahan yang umumnya dilangsungkan berdasarkan adat istiadat. Tradisi adat biasanya juga erat dengan berbagai mitos, pantangan atau larangan yang harus dipatuhi.

Saat akan melangsungkan pernikahan, maka biasanya ada pantangan yang tak boleh dilakukan agar acara pernikahan berjalan dengan lancar. Seperti pada adat Sunda yang merupakan salah satu suku di daerah Jawa, saat akan melangsungkan pernikahan ada beberapa pantangan yang tak boleh dilanggar.

1. Duduk di Ambang Pintu

Pantangan pernikahan adat sunda yang pertama adalah calon pengantin dilarang duduk di ambang pintu. Konon katanya bisa membuat jodoh menjauh. Pantangan ini berlaku dalam masa tunangan, meski masuk dalam proses menuju pernikahan, namun jika dilanggar mungkin saja bisa membuat calon pengantin dihantui perasaan ragu untuk menikah dan bisa menggoyahkan keyakinan untuk menikah. Bukan hal yang tidak mungkin pernikahan dibatalkan karena keragu-raguan ini.

2. Memakan Sirih Lamaran

Pantangan pernikahan adat sunda yang tidak baik dilanggar adalah memakan sirih lamaran, baik sendiri atau pun bersama para tamu. Jika dilanggar tentu bisa mendatangkan pamali bagi calon pengantin. Sirih melambangkan kerinduan calon pengantin pria kepada calon pengantin wanita dan semua kerinduan tersebut akan berakhir setelah pernikahan terlaksana.

3. Menjahit Pakaian Sobek yang Sedang Dipakai

Selanjutnya juga ada pantangan pernikahan adat sunda yang melarang calon pengantin menjahit pakaian sobek yang dikenakan setelah masuk masa lamaran. Kalau terlanggar mungkin saja nasib buruk akan menghampiri kehidupan setelah menikah bagi kedua calon pengantin.

Sementara itu konon katanya kalau seorang calon pengantin menjahit bajunya sendiri untuk pernikahan, maka setiap jahitannya bisa menjadi air mata yang harus dibayar setelah menikah.

4. Bergaul Terlalu Bebas

Ingat, setelah masuk masa lamaran pantangan pernikahan adat sunda yang harus dipatuhi calon pengantin adalah tidak bergaul terlalu bebas. Secara logika, hal ini tentu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan yang bisa mengacaukan persiapan pernikahan. Misalnya saja datangnya gangguan atau godaan dari pihak ketiga dan untuk menghindari hal-hal yang tak terduga lainnya yang jadi penyebab hubungan renggang menjelang pernikahan.

5. Mengurai Rambut Setelah Keramas

Pantangan saat lamaran dalam adat sunda bagi calon pengantin wanita adalah tidak boleh mengurai rambut setelah keramas. Belum ditemukan alasan pasti mengenai pantangan ini. Yang jelas, kalau dilanggar tentu akan berpengaruh buruk terhadap kelangsungan pernikahan.

6. Bermenung dengan Pikiran Kosong

Pantangan pernikahan adat sunda bagi calon pengantin adalah dilarang duduk bermenung dengan pikiran kosong. Saat pikiran kosong, tentu pengaruh buruk bisa saja masuk, seperti dimasuki mahkluk halus yang konon sangat suka mengganggu orang yang bermenung. Bisa repot kan kalau menjelang pernikahan malah suka dirasuki makhluk halus?

7. Acara Lamaran Hanya Boleh Dihadiri Orang-orang Tertentu

Saat acara lamaran dilangsungkan, tidak semua orang boleh ikut dalam rombongan. Yang menjadi pantangan adalah wanita remaja maupun dewasa yang belum menikah tidak boleh ikut dalam dalam acara ini. Begitu juga dengan pria yang masih bujang. Jika dilanggar akan menjadi jomblo seumur hidup.

Karena dalam proses ini akan ada pembahasan tentang rumah tangga dan pernikahan untuk calon pengantin. Bahkan juga bahasan tentang hubungan suami istri yang tentu saja belum boleh dikonsumsi bagi yang belum menikah.

Itulah 7 pantangan pernikahan adat sunda saat memasuki acara lamaran. Bagi yang masih mengikuti tradisi dan kental dengan adat istiadat tentu akan sangat memperhatikan pantangan ini. Tapi banyak juga yang telah mengabaikan dan mulai meninggalkan pantangan-pantangan yang diberikan. Dan masih banyak lagi berbagai pantangan calon pengantin Jawa lainnya.

Bicara soal lamaran, simak juga ciri-ciri pria akan melamar yang serius ingin menikahimu. Kalau suka tentu lamaran disambut dengan suka cinta, tapi bagi yang tidak suka, gunakanlah cara halus menolak lamaran sesuai islam agar tidak begitu menyakitkan bagi orang yang melamar. Bagaimana pun juga menikah dalam Islam tidaklah dengan adanya paksaan.

Bagi mau menikah namun tidak memiliki banyak persiapan untuk menggelar resepsi, boleh simak tips pernikahan low budget yang hemat biaya. Dan yang tak kalah penting adalah tips menuju pernikahan yang sakinah, mawaddah dan warohmah. Selain itu juga penting untuk mengetahui ciri-ciri pernikahan tidak sehat. Bagi yang masih pacaran, simak tips pacaran awet sampai menikah sehingga waktu yang dihabiskan untuk pacaran selama ini nggak sia-sia.

You may also like