Cara mendidik anak korban perceraian membutuhkan perlakuan yang khusus sehingga anak terhindar dari kesedihan yang mendalam. Dampak penceraian terhadap anak sering kali hanya menimbulkan penyesalan dan korban. Anak adalah korban yang paling memiliki luka mendalam. Luka akibat perceraian seringkali berdampak menjadi trauma yang menghantui anak sejak kanak – kanak hingga dewasa. Berikut adalah cara agar anak tetap tumbuh dengan baik meski kondisi orang tua bercerai.
1. Penjelasan Sesuai dengan Pola Pikir Anak
Cara mendidik anak korban perceraian yakni dengan memberikan pengertian melalui kata – kata yang dapat diterima anak – anak. Orang tua boleh saja terbuka kepada anak mengenai perceraian yang dialami kedua orang tua. Orang tua juga harus menggunakan kata yang sangat sederhana dan mudah dimengerti. Biarkan anak memahaminya secara perlahan seiring dengan pertumbuhan anak. Jangan sampai keputusan orang tua membuat anak terpaksa mendewasa, hal ini tidak baik untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Saat anak sudah mulai besar kemudian bertanya mengenai penyebab perceraian suami istri, maka jelaskanlah dengan cara yang baik. Orang tua tidak boleh saling menjelekkan atau menjatuhkan. Sampaikan dengan halus, jujur, dan mudah dipahami. Hati – hati dengan analisa anak terkait dampak buruk perceraian. Orang tua juga harus menjelaskan dengan logis. Jangan membuat mental anak terpuruk.
2. Meminta Pertolongan Kerabat untuk Memberi Dukungan pada Anak
Cara mendidik anak korban perceraian adalah dengan cara meminta tulang kepada kerabat untuk membantu memberikan pengertian kepada anak. Orang tua terkadang kesulitas menjelaskan sesuatu untuk dipahami anak, apalagi terkait dengan sebuah masalah yang mungkin juga berat untuk orang tua. Ada baiknya jika anak juga mendapatkan pengertian dari nenek, kakek, paman, dan lain – lain yang merupakan kerabat terdekat. Anak terkadang akan lebih memahami jika diberi pengertian oleh kerabat yang lain.
Saat meminta bantuan sebaiknya juga memikirkan dan membuat pembicaraan yang terbaik bersama pihak keluarga tersebut. Berilah pengertian keluarga terdekat tersebut agar mau bekerja sama dalam meningkatkan motivasi kepada anak. Jangan sampai ada kalimat yang justru membuat anak kecil hati. Itulah sebabnya orang tua harus mengetahui cara mengatasi perceraian di awal perkawinan.
3. Mengarahkan Anak pada Kegiatan Positif
Cara mendidik anak korban perceraian adalah dengan membuat anak sibuk dengan kegiatan positif. Orang tua harus mengetahui apa yang menjadi kebutuhan anak. Kegiatan positif anak akan membuat hari – harinya penuh dengan kesibukan. Hal ini akan menghindari anak dari sifat termenung. Biarkan anak memiliki rutinitas yang sedikit padat namun tidak menjadi beban yang menyusahkan anak.
Anak akan perlahan – lahan melupakan kesedihan dan kekecewaan yang mungkin akan dipendam. Kegiatan akan mengalihkan dan menghindari tindakan anak untuk mengurung di dalam kamar sendirian. Sesekali di sela – sela kesibukannya, anak diajak berlibur bersama agar merasa senang.
4. Lakukan Kebiasaan dengan Normal
Proses perceraian membuat anak kehilangan rutinitas yang biasa. Waktu bersama keluarga akan terasa berbeda. Orang tua sebaiknya menurunkan keegoannya demi perkembangan anak. Anak yang masih kecil dan belum mengerti tentang perceraian sebaiknya diperlakukan seperti biasa. Jangan sampai anak merasa kehilangan salah satu sosok orang tuanya. Siapapun yang memiliki hak asuh anak dalam perceraian sebaiknya tetap saling bekerja sama dalam mengasuh.
5. Menjalin Hubungan Baik antar Orang Tua
Orang tua harus memahami bahwa tentang adanya mantan kekasih, tapi tidak ada mantan ayah maupun ibu. Hal ini harus disikapi dengan bijak agar hubungan tetap baik antar kedua pihak yang mengalami perceraian. Bagi pasangan muda lebih penting lagi untuk mencegah perceraian dengan mengetahui penyebab perceraian di Indonesia.