Pada dasarnya, sebuah perceraian bukanlah hal yang baik untuk dilakukan. Sebuah hubungan pernikahan yang menyatukan dua orang yang berbeda adalah sebuah janji suci yang sakral. Setiap agama mengajarkan untuk tetp memupuk rasa cinta dan kasih sayang dalam sebuah pernikahan hingga akhir hayat. namun, banyak masalah yang membuat percereaian ini menjadi lebih nyata.
Seperti masalah Ciri-Ciri Wanita Mendua yang merusak sebuah hubungan pernikahan. Perselingkuhan baik dari sang suami maupun istri akan melukai salah satu pihak dan ini akan berakibat fatal sehingga berujung pada sebuah perceraian. Jadi, kali ini kita akan membahas pada kondisi yang bagaimana perceraian itu lebih baik dilakukan?
1. Terjadi KDRT
pernah mendengar istilah KDRT? ya, ini merupakan istilah yang merujuk pada kekerasan dalam rumah tangga. Jika ini terjadi, tidak ada jalan lain kecuali melakukan perceraian. Salah satu pihak yang mengalami takanan batin dan penyiksaan fisik memang seharusnya mencari keadilan dan meninggalkan hubungan yang sudah tidak sehat tersebut.
Kekerasan yang terjadi di dalam rumah tangga ini bisa dipicu oleh banyak hal. Misalnya saja Akibat Menikah Terlalu Muda, yang menyebabkan pemikiran salah satu atau keduanya masih sangat labil. Jadi, penyiksaan yang berdampak pada luka pisikis ini sangat tidak baik dan lebih baik diakhiri dengan sebuah perceraian.
2. Perselingkuhan
Pada kondisi yang bagaimana perceraian itu lebih baik dilakukan pooin kedua adalah masalah selingkuh. Memang, tidak ada jaminan bahwasanya orang berselingkuh akan terus melakukan hal yang sama. Namun, selingkuh merupakan sebuah “hobi” yang kemungkinan akan terus berlanjut dan menyakiti salah satu pihak dalam rumah tangga. Selingkuh memang bisa dihindari dan merupakan sebuah pilihan yang dibuat oleh seseorang.
Alasan Orang Selingkuh Meski Pernikahan Bahagia, juga banyak sekali ditemui ketika menginterogasi pasangan-pasangan yang mengetahui perselingkuhan tersebut. Kebanyakan pasangan yang sudah berselingkuh akan tetap melakukan hal yang sama di belakang pasangannya. Sehingga, ini akan terus membuat hati pasangannya tersakiti. Jika saja mereka menghargai dan mecoba mencintai pasangannya, maka perselingkuhan bisa saja dihindari.
3. Faktor Ekonomi
Mungkin ini bukanlah salah satu jenis alasan yang baik dalam poin pembahasan pada kondisi yang bagaimana perceraian itu lebih baik dilakukan. Namun, jika himpitan ekonomi sudah sangat parah dan tidak ada yang berusaha untuk mengatasinya maka ini sudah tergolong sangat bahaya dan bisa saja menyusahkan kedua pihak.
Tidak sedikit pasangan yang bercerai dikarenakan himpitan ekonomi ini. Bagaimanapun, semua orang membutuhkan tempat tinggal dan makanan yang layak. Jika tidak perlahan cinta yang pernah tumbuh sebelumnya akan memudar dan membuahkan sebuah perceraian.
4. Ketidakcocokan
Bukan hal yang aneh jika setelah menikah pasangan tersebut merasakan banyak ketidakcocokan diantara mereka. karena, Makna Pernikahan memang menyatukan dua orang yang berbeda dengan sifat dan keinginan yang berbeda pula. Namun, sebagai pasangan yang baik, seharusnya mereka bisa mengatasi perbedaan tersebut dengan adanya sifat toleransi dan komunikasi yang baik.
Tapi, jika tidak terjalin dengan baik, maka hal ini akan bersifat fatal. Sebuah pernikahan yang tidak lagi menemukan kecocokan diantara pasangan maka akan membuahkan hubungan yang tidak sehat. Tidak ada lagi kompromi dan saling toleransi yang seharusnya terjadi. Sehingga perceraian menjadi jalan keluar terbaik untuk pasangan tersebut.
5. Penyakit Kejiwaan
Menemani pasangan baik disaat suka maupun duka adalah hal yang seharusnya dilakukan oleh pasangan suami istri. namun apa jadinya jika salah satu pasangan mengalami masalah kejiwaan? Penyakit kejiwaan ini bisa kambuh kapan saja dan bahkan menyerang orang lain. Dan jika memang pasangan mengalami hal tersebut. Ada baiknya melakukan pengobatan terlebih dahulu.
Namun, jika jalan pengobatan juga tidak membuahkan hasil dan bahkan ketika kambuh menyerang atau bersifat sangat berbahaya, maka sebaiknya melakukan perceraian. Tapi, sebaiknya pastikan kondisi pasangan kita berada di pihak yang tepat untuk bisa mengatasi penyakitnya sebelum kita benar-benar pergi meninggalkannya.
6. Masalah Komunikasi dan Dendam
Dalam sebuah rumah tangga, hal paling penting adalah komunikasi dan memupuk rasa cinta serta sayang. Tapi, jika komunikasi saja sudah tidak lancar, bagaimana nantinya mempertahankan rumah tangga tersebut? Bukan hal yang aneh jika pasangan sudah tidak berkomunikasi dengan intens.
Beberapa penyebabnya termasuk kesibukan, teralihkan oleh orang lain dan kekecewaan. Kekecewaan yang berujung dendam ini juga membuat komunikasi menjadi tidak lancar. Penyebabnya? Bisa saja perselingkuhan yang berulang, KDRT atau masalah fatal lainnya. Maka, perceraian sudah bukan hal yang dilarang jika sudah tidak bisa berkomunikasi dengan baik lagi.
Apapun alasannya, mencegah perceraian adalah yang lebih baik untuk tetap berada dalam hubungan pernikahan yang sehat. Ketahuilah menjaga lebih baik daripada mencari kepuasan ditempat lain. Karena, tidak ada manusia yang sempurna.