Home » Cinta » Perceraian » Waspadai 9 Tanda-Tanda Perceraian dalam Rumah Tangga

Waspadai 9 Tanda-Tanda Perceraian dalam Rumah Tangga

by Luwisa Zelnovra

Penyebab perceraian suami istri itu banyak sekali, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar. Namun ada beberapa pertanda dalam rumah tangga yang diprediksi bisa menjadi tanda-tanda perceraian dalam rumah tangga. Bukan untuk memastikan akan terjadinya perceraian, namun agar bisa lebih berhati-hati agar perceraian itu tidak terjadi. Sebaiknya langsung saja simak tanda-tanda perceraian di dalam rumah tangga berikut ini.

1.       Adanya masalah ekonomi.

Masalah ekonomi menjadi penyebab perceraian yang cukup banyak terjadi selain masalah orang ketiga. Banyak yang mengatakan bahwa uang bukanlah segalanya dan uang bisa dicari, namun pada kenyataannya masalah keuangan dan ekonomi keluarga yang lemah bisa menyebabkan perpecahan rumah tangga yang berujung perceraian. Dimana uang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup semua orang.

2.       Seringkali menghindar dari permasalahan.

Berdasarkan penelitian Journal of Marriage and Family pada tahun 2013, resiko perceraian dalam rumah tangga cenderung meningkat jika sepasang suami istri memiliki kebiasaan menghindar dari setiap permasalahan yang rumit.

Meski niatnya untuk menghindari terjadinya keributan dan pertengkaran, namun jelas ini bukanlah cara yang tepat dan bijak dalam menghadapi sebuah permasalahan. Dalam hidup dan berumah tangga masalah akan selalu ada dan tidak akan bisa dielakkan begitu saja tanpa diselesaikan.

3.       Tidak mampu menerima kekurangan pasangan.

Tanda-tanda perceraian dalam rumah tangga berikutnya adalah ketika salah satu dari pasangan suami istri atau pun keduanya tidak mampu untuk menerima kekurangan dari pasangannya. Sikap yang tidak bisa dan keegoisan untuk memiliki pasangan yang sempurna inilah yang membuat perceraian dalam rumah tangga sulit dielakkan. Hal inilah yang juga menjadi penyebab suami istri tidak harmonis lagi.

4.       Pertengkaran yang tak terhindari.

Hal-hal kecil kerap kali menjadi bahan pertengkaran antara pasangan suami istri ketika terserang penyebab bad mood. Jika keduanya tak bisa saling memahami sifat dan karakter masing-masing, maka keributan demi keributan akan sulit dihindari. Pada akhirnya timbul rasa benci dan bosan yang berujung pada keinginan untuk berpisah karena terlalu jenuh dengan suasana pertengkaran yang terus memanas.

Mengatasi permasalahan ini bisa dilakukan dengan cara menghilangkan rasa kesal dan marah dengan segera memaafkan satu sama lainnya. Jangan malu untuk memulai berbaikan duluan jika tidak mau menyesal.

5.       Ada yang tidak bertanggung jawab.

Dalam pernikahan dan berumah tangga, suami dan istri memiliki tanggung jawab masing-masing yang membuat kehidupan rumah tangga bisa berjalan seimbang. Namun jika salah satunya tidak bertanggung jawab maka dipastikan akan terjadi ketimpangan. Terutama jika suami yang mengabaikan tanggung jawabnya dalam mencari nafkah. Jika istri tidak bekerja, akan terjadi kesulitan ekonomi dan pertengkaran yang menjadi tanda tanda perceraian dalam rumah tangga pada umumnya.

6.       Tidak sabar dengan ujian pernikahan.

Setiap manusia di dunia ini ada ujiannya yang harus dilewati dengan kesabaran. Salah satunya adalah ujian dalam kehidupan pernikahan yang beragam bentuknya. Mulai dari kesulitan dalam mendapatkan momongan, masalah ekonomi dan finansial, pihak ketiga yang menjadi penyebab perselingkuhan dalam rumah tangga, masalah anak, dan berbagai ujian lainnya. Jika tak bisa sabar dan tidak bisa menerima dengan ikhlas segala cobaan yang menimpa, sangat besar kemungkinan perceraian akan terjadi.

7.       Suami istri sama-sama berego tinggi.

Jika suami istri memiliki watak yang sama-sama keras, egois, tidak mau mengalah dan merasa paling benar, akan sulit rasanya pernikahannya berjalan dengan baik. Agar pernikahan dan rumah tangga bisa berjalan dengan baik setidaknya salah satu dari pasangan suami istri memiliki kesabaran dan sifat mau mengalah kepada pasangan.

8.       Terjadinya kekerasan dalam rumah tangga.

Kekerasan dalam rumah tangga dalam kadar kecil bisa menjadi juga bisa menjadi tanda perceraian dalam rumah tangga. Kekerasan fisik yang terjadi dalam rumah tangga biasanya sulit di tolerir karena sifatnya menyakiti pasangan. Kekerasan yang terjadi juga bisa mengancam keselamatan anggota keluarga, termasuk anak-anak.

Maka dari itu, jika pasangan suka main kekerasan mungkin pernikahan ini tidak akan bertahan lama. Kekerasan juga kerap kali menjadi penyebab istri minta cerai kepada suaminya karena tidak tahan dengan perlakuan yang ia terima.

9.       Tidak ada kekompakan dan saling mendukung.

Suami istri itu harusnya saling kompak dan saling mendukung dalam menjalani kehidupan karena keduanya adalah pasangan hidup yang telah disahkan oleh ikatan pernikahan. Jika kekompakan ini tidak ada dan cenderung saling mau menang sendiri dan berdiri dengan pendapat dan keinginan masing-masing, maka ini bisa jadi tanda perceraian yang perlu diwaspadai. Jika keduanya tidak bisa menyadari dan mengubah kebiasaan ini, bisa-bisa pernikahan benar-benar akan berujung pada perceraian.

Demikianlah 9 tanda tanda perceraian dalam rumah tangga yang harus diwaspadai jika tidak ingin pernikahan berakhir di meja hijau.

You may also like