Home » Cinta » Suami Istri » 10 Cara Menghadapi Suami Keras Kepala yang Paling Ampuh

10 Cara Menghadapi Suami Keras Kepala yang Paling Ampuh

by Farah Trinindia Caesar, S.Sos

Kehidupan rumah tangga memang akan selalu dihadapi oleh masalah. Hal ini wajar, mengingat suami dan istri pasti memiliki karakter yang berbeda, bahkan bisa saja sangat bertolak belakang. Tapi hal ini bukan berarti tidak ada cara mencapai kebahagiaan dan keharmonisan dalam rumah tangga. Kekompakaan istri dan suami memang dibutuhkan untuk dapat menjalani bahtera rumah tangga. Akan tetapi di sisi lain, ada juga suami yang keras kepala, sehingga terkadang memicu pertengkaran. Keras kepala pada dasarnya sifat tidak mau kalah dan tidak mau menyerah.

Seseorang yang keras kepala biasanya akan berusaha meraih cita- citanya hingga dapat. Oleh karena itu, kita harus mengetahui bagaimana cara menghadapi orang keras kepala dan egois. Tapi bagaimana jika keras kepala itu terbawa sampai ke dalam kehidupan rumah tangga? Keras kepala adalah salah satu faktor dari banyak penyebab rumah tangga sering cekcok (wajib diwaspadai). Tetapi apakah jika memiliki suami yang keras kepala, maka kehidupan rumah tangga jadi tidak harmonis? Belum tentu. Oleh karena itu, berikut ini cara menghadapi suami keras kepala agar kehidupan menjadi harmonis.

1. Sabar

Dalam menghadapi mahligai rumah tangga, kesabaran adalah point yang harus dimiliki oleh masing- masing pasangan. Apalagi menghadapi suami yang keras kepala, maka kita harus ekstra sabar. Suami yang keras kepala, akan selalu menuntut apa yang menjadi miliknya. Selain itu, biasanya ia akan berusaha agar tidak dibantah. Sehingga ia tidak terbuka dengan yang namanya saran dan pendapat. Oleh karena itu, dalam menghadapai suami yang keras kepala harus tahu cara bersikap sabar dalam segala hal, mengingat suami yang keras kepala tidak suka mendapatka kritik dan masukan.

2. Berbicara Baik- Baik

Walau memiliki watak yang keras kepala, suami keras kepala masih bisa di ajak komunikasi dan curhat. Akan tetapi jika kita ingin curhat mengenai karakter suami yang keras kepala, dan menurut kita mengganggu, mungkin ada baiknya untuk lebih hati- hati dalam berbicara. Ingat suami yang keras kepala tidak suka di kritik, sehingga jangan sekali- kali memakai kalimat yang seolah mengkritik karakter suami. Berbicaralah dengan bahasa baik, dan tidak menyalahkan suami. Komunikasi yang baik adalah salah satu cara menghadapi pria egois dan keras kepala.

3. Tidak Ikut Emosi

Saat sifat keras kepala suami mulai keluar, terkadang kita sebagai istri akan merasa kesal. Akan tetapi, saat suami keras kepala, dan kita ikut terbawa emosi, justru akan membuat pertengkaran semakin besar. Sifat suami yang keras kepala memang sangat mudah memancing emosi kita. Akan tetapi bukan berarti kita harus ikut terpancing, dan menjadi emosi. Emosi di saat seperti ini justru akan semakin memanaskan suasana, dan justru dapat menjadi pertengkaran yang berkepanjangan. Disaat suami mulai menunjukkan sikap keras kepala, para istri harus tahu bagaimana cara meredam emosi diri, sehingga tidak tersulut emosinya.

4. Jangan Ikut Melawan

Suami yang keras kepala tidak suka untuk dilawan. Oleh karena itu, jangan sekali- melawan. Tetapi apabila suami salah? Apakah istri tidak boleh menegur? Tentu saja boleh, walaupun suami memiliki karakter yang keras kepala. Hanya saja cara menegurnya harus pelan- pelan, sehingga dapat diterima oleh suami dengan baik. Akan tetapi saat suami menunjukkan sisi keras kepalanya, jangan kita malah melawannya saat itu juga. Pilihlah waktu disaat suami mulai tenang, dan berbicaralah baik- baik dengan suami. Pada intinya sabar dan menunggu momen yang tepat adalah solusi yang baik. Dari pada melawan suami yang justru membuat suami menjadi semakin geram, dan hal ini adalah penyebab suami istri sering bertengkar dalam rumah tangga.

5. Jika Baik, Ikutilah

Tidak semua sikap keras kepala jelek. Ada baiknya kita melihat dulu, apakah sikap keras kepala suami semuanya jelek. Orang yang memiliki sifat keras kepala cenderung akan selalu berusaha mencapai tujuannya. Jika itu diterapkan oleh suami di hal- hal yang positif, seperti berjuang keras agar keluarga tidak hidup kesusahan, atau berjuang keras menolong orang lain, maka sifat keras kepala itu sebaiknya kita dukung, karena itu adalah kriteria pria idaman wanita sebagai suami. Akan tetapi jika keras kepala suami justru kurang baik, atau membuat suami menjadi egois, maka sebaiknya sebagai istri harus disadarkan, dan mulai saling berkomunikasi.

6. Mengalah Saja

Istilah mengalah bukan berarti kalah adalah salah satu istilah yang tepat diterapkan, dalam menghadapi suami yang keras kepala. Mengalah bukan juga berarti membiarkan suami terus menerus dengan sikap keras kepalanya. Mengalah digunakan disaat suami sedang stress dan keras kepala, sehingga ia menjadi emosi. Saat itu, sebaiknya diam adalah salah satu solusi. Karena belum tentu suami akan mau mendengarkan saran dari kita. Sehingga mengalah dulu adalah jalan yang terbaik. Saat situasi sudah lebih baik, dan suami mulai tenang, barulah kita mulai membicarakan hal tersebut dengan baik- baik. Mengalah juga merupakan cara menghadapi masalah dengan sabar.

7. Tetap Memberikan Perhatian

Walau suami memiliki watak yang keras kepala, tetapi sebagai seorang istri, kita harus tetap melayani dan memberikan perhatian kepada suami. Hal ini karena suami adalah kepala keluarga. Akan tetapi, jika suami salah kita tetap harus mengingatkan, dan tidak diam saja. Memang, suami yang keras kepala terkadang terasa menjengkelkan. Akan tetapi, melayani suami tetap menjadi kewajiban istri yang harus dilakukan. Dengan tetap berusah berkomunikasi dengan suami, dan berusaha memperbaiki karakternya. Memberikan perhatian adalah cara hidup bahagia dalam rumah tangga. Sehingga perceraian tidak mungkin terjadi.

8. Lihat Situasi dan Kondisi

Yang dimaksud dengan melihat situasi dan kondisis adalah saat ingin berbicara atau memberikan masukan kepada suami. Suami yang keras kepala akan mudah tersinggung dan marah jika mendapatkan kritikan. Oleh karena itu, sebagai seorang istri kita harus dapat membaca situasi dan kondisi. Disaat kondisi dan mood suami baguslah, sebagai seorang istri kita dapat mengajaknya berbicara dengan tenang, dan saling mengeluarkan pendapat. Sedangkan saat mood suami buruk, ada baiknya para istri untuk diam dan mengalah sejenak. Oleh karena itu, cara membina rumah tangga yang harmonis adalah, dengan menjadi istri yang pengertian dan perhatian dengan kondisi suami.

9. Dekatkan Dengan Agama

Mulailah mendekatkan diri dengan agama, lalu ajaklah suami untuk dekat juga dengan agama. Agama dapat membuat diri menjadi lebih tenang dan nyaman, sehingga suami dapat mengurangi karakter keraskepala, dan dapat lebih terbuka kepada berbagai masukan yang ada. Saling berjuang untuk dekat dengan agama juga dapat mempererat hubungan antara suami dan istri. Istri yang selalu mengingatkan suami tentang agama adalah salah satu cara menjadi istri idaman suami.

10. Mendoakan

Cara yang terakhir dengan mendoakan suami. Saat kita telah mengajak suami berbicara, dan berusaha mengurangi karakter suami yang keras kepala, selanjutnya adalah dengan mendoakan suami agar dapat menjadi lebih baik. Sebagai seorang istri, tidak hanya melayani, tapi juga berdoa demi kebaikan suami. Doa dari istri adalah satu cara mencegah terjadinya penyebab rumah tangga kurang berkah, karena istri selalu dekat dengan Tuhan.

Itulah tadi 10 cara menghadapi suami yang keras kepala. Ingatlah untuk selalu sabar, dan tidak terpancing emosi saat suami mulai keras kepala. Dan jangan memutuskan komunikasi antar suami, tapi tetap berbakti dan berusaha menjadi yang terbaik bagi suami. Semoga tips di atas bermaanfaat.

You may also like