Dalam kehidupan berumah tangga, tentu masing-masing anggota keluarga berharap untuk merasa bahagia. Rasa bahagia dalam rumah tangga akan membuat anggota keluarga itu betah di rumah, menghabiskan waktu bersama dan merasa dicintai satu sama lain. Tidak hanya itu, rumah tangga yang bahagia bisa berdampak anggota rumah dipenuhi oleh energi dan pikiran yang positif saat menjalani hidup di luar rumah. Hal ini tentu akan berdampak baik pada pekerjaan ataupun studi yang dijalani sehari-hari.
Islam, sebagai agama yang penuh rahmat, telah mengajarkan bagaimana cara membangun rumah tangga yang bahagia. Berikut ini beberapa cara hidup bahagia dalam rumah tangga sesuai ajaran Islam:
- Taat pada Allah
Cara pertama untuk menciptakan kebahagiaan dalam rumah tangga adalah dengan selalu taat kepada Allah. Pahamilah bahwa menikah dalam Islam adalah untuk beribadah. Dengan memahami hal ini, suami istri akan senantiasa mengutamakan ketaatan kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Hal ini akan membuat suami dan istri selalu bertindak baik terhadap satu sama lain dan tidak bersikap buruk, sesuai dengan ajaran di al Quran dan hadis.
- Beribadah bersama
Selanjutnya, hendaknya suami dan istri menanamkan kebiasaan untuk beribadah bersama. Ciptakan cita-cita untuk tidak hanya hidup bahagia bersama di dunia, tapi juga hidup bahagia bersama di akhirat nanti. Dengan begitu, suami dan istri akan kompak untuk saling mengingatkan dalam beribadah kepada Allah.
Beribadah bersama, seperti sholat berjamaah atau membiasakan mengaji bersama, juga akan menjadi contoh baik untuk anak-anak. Pastikan Anda berdua selalu melakukan cara agar tetap istiqomah dalam kebaikan, sehingga kebiasaan beribadah yang baik juga akan tertanam dalam diri anak-anak sehingga bisa membantu pendidikan karakter anak yang baik.
- Saling menjaga hak dan kewajiban anggota keluarga
Kehidupan rumah tangga bisa diibaratkan sebagai sebuah organisasi yang terdiri dari ayah sebagai pemimpin, ibu sebagai manajer, dan anak-anak sebagai supervisornya. Seperti peran ayah dalam keluarga yaitu memenuhi kebutuhan keluarga dan mengutamakan agar keluarga tetap ada di jalur yang benar menurut agama. Ibu yang bisa melakukan tugas ibu rumah tangga, seperti melakukan tips mengatur keuangan rumah tangga dengan baik, mendidik anak-anak dengan baik dan lain-lain. Sementara itu, anak-anak mendapat hak dan kewajiban anak di rumah, seperti patuh pada orang tua.
Dengan dibaginya kewajiban masing-masing di atas, akan terpenuhi juga hak-hak masing-masing anggota keluarga. Seperti pendidikan yang baik, adanya keputusan yang tepat, kepastian terpenuhinya kebutuhan sandang-pangan-papan, dan lain-lain. Hal ini akan sangat mempengaruhi kebahagiaan dalam rumah tangga tersebut.
- Menjaga kemesraan suami dan istri
Terkadang, suami dan istri yang sama-sama disibukkan dengan kegiatan sehari-hari, merasa terlalu lelah untuk bermesraan atau sekedar menjaga keromantisan yang mereka lakukan saat pacaran dulu. Suami dan istri merasa kata-kata mesra atau manja sudah tidak penting lagi, toh mereka sudah menikah dan dikaruniai anak. Padahal, anggapan ini sangat salah dan bisa menjadi penyebab perceraian suami istri.
Alangkah baiknya jika suami istri mengetahui cara hubungan menjadi romantis, bahkan memberikan kejutan yang menyenangkan untuk pasangan. Hal ini tentu akan menjaga kehangatan hubungan suami istri sebagai tips menjaga keharmonisan keluarga.
- Luangkan waktu
Di tengah-tengah kesibukan suami bekerja mencari nafkah dan istri mengurus urusan rumah, jangan sampai waktu kebersamaan keluarga menjadi hilang. Salah satu cara mendidik anak adalah dengan meluangkan waktu untuk bersama-sama dan saling bertukar cerita. Hal ini akan membantu orang tua mengenali karakter anak sekaligus menjadi waktu yang tepat untuk menyegarkan pikiran.
- Lakukan komunikasi yang baik
Komunikasi merupakan hal yang esensial untuk dimiliki oleh setiap hubungan. Dengan komunikasi yang baik, sepasang suami istri bisa melakukan cara menghilangkan rasa curiga terhadap pasangan karena keduanya saling percaya satu sama lain. Komunikasi yang mereka lakukan juga termasuk cara menghilangkan rasa cemburu antara suami dan istri, karena mereka sama-sama tahu apa dan siapa yang menjadi prioritas pasangannya. Oleh karena itu, komunikasi yang baik merupakan salah satu cara membangun keluarga yang bahagia
- Menjaga penampilan
Seorang istri diwajibkan untuk berpenampilan menarik di depan suaminya. Istri yang menyambut suami pulang kerja dengan pakaian menarik, wajah cerah dan dipenuhi senyuman tentu lebih menyenangkan dibandingkan istri berpakaian asal-asalan dengan rambut berambut berantakan. Maka, seorang istri harus bisa melakukan cara berpenampilan menarik setiap hari.
Cara ini juga bisa menjadi cara menjadi istri idaman suami yang membuat suami betah di rumah. Seorang istri yang pandai melakukan cara berpenampilan cantik akan juga membahagiakan suami sehingga rumah tangga pun bisa menjadi bahagia.
- Memupuk kerja sama anggota keluarga
Keluarga bahagia adalah keluarga yang saling membantu dan bekerja sama satu sama lain. Anak-anan membantu orang tuanya mengurus rumah, istri membantu suaminya dalam memutuskan suatu masalah, dan masih banyak lagi contoh lainnya.
Kerja sama yang baik antar anggota keluarga juga bisa memupuk rasa saling membutuhkan dan menyayangi. Hal ini tentu bisa membantu untuk membangun hidup bahagia dalam rumah tangga. Tidak hanya itu, kerja sama dalam keluarga juga merupakan salah satu peran keluarga dalam pendidikan dan pertumbuhan anak.
- Ucapkan kata-kata positif
Setiap manusia pasti memiliki fase hidup yang naik turun. Ada saatnya bahagia dan ada saat lain dirundung kesulitan. Namun, peran keluarga di sini adalah untuk saling menyemangati dan memotivasi satu sama lain.
Usahakan untuk selalu mengucapkan kata-kata positif, alih-alih ejekan atau ucapan yang bisa menjatuhkan semangat. Kata-kata yang positif merupakan cara meningkatkan keyakinan diri serta merupakan cara menumbuhkan percaya diri setiap individu di dalam keluarga.
- Saling menjaga emosi diri
Meski anak-anak sering berbuat kesalahan, ada baiknya jika Anda sebagai ayah dan ibunya melakukan cara meredam emosi dan cara mengendalikan diri sendiri. Cara ini akan menjadi contoh bagi anak-anak untuk juga bisa berlaku sabar dan menjadi cara mengatasi anak pemarah supaya tidak mudah bertengkar dengan saudara dan teman-temannya.