Home » Kehidupan » Tips Kehidupan » 16 Cara Membuat Keputusan yang Tepat

16 Cara Membuat Keputusan yang Tepat

by Devita Retno

Hidup adalah tentang membuat pilihan – pilihan yang diperlukan untuk menentukan jalan yang harus kita lalui dan masa depan kita. Membuat pilihan tersebut tentunya harus dengan pengambilan keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat atau tidak akan mempengaruhi langkah kita ke depannya.

Sebenarnya secara sadar atau tidak, kita sudah mengambil berbagai macam keputusan dalam hidup kita sehari – hari. Juga mengenai berbagai macam masalah yang kita hadapi sehari – hari, besar ataupun kecil masalah tersebut. Apa saja perbuatan atau tindakan kita untuk melakukan sesuatu hal, merupakan hasil dari pengambilan keputusan tersebut.

Membuat Keputusan

Membuat keputusan kecil mungkin tidak terlalu membutuhkan pertimbangan yang matang dan lama. Akan tetapi beda halnya dengan keputusan besar. Kita sering kali ragu untuk memutuskan satu hal yang besar karena takut membuat keputusan yang salah dan keputusan itu tidak akan menjadi suatu cara membahagiakan diri sendiri. Beberapa cara membuat keputusan berikut ini mungkin bisa membantu sebagai langkah untuk mengambil keputusan :

1. Buat daftar apa saja yang menjadi halangan dalam mengambil keputusan

Mencatat apa saja sumber halangan kita dalam mengambil keputusan yang salah beserta apa saja akibatnya akan sangat membantu kita menjelaskan pokok masalahnya. Mulai dengan menuliskan apa saja masalah yang harus dipikirkan dan dibuat keputusannya oleh kita. Lalu tuliskan apa yang menjadi sumber halangan dalam menentukan keputusan yang akan dibuat.

2. Cari sumber halangan tersebut

Membuat keputusan terasa sulit karena ada sesuatu hal dalam diri kita yang menghalangi. Halangan itu biasanya adalah ketakutan kita akan akibat dari keputusan yang salah. Tuliskan semua dampak atau konsekuensi yang akan timbul jika kita membuat keputusan tertentu. Beranikan diri membayangkan kejadian terburuk yang bisa terjadi seandainya keputusan kita dibuat, dan apakah hal tersebut benar – benar mungkin akan menjadi kenyataan. Misalnya keputusan yang harus dibuat mengenai masalah pertengkaran dalam rumah tangga dan cara mengatasinya.

3. Pertimbangkan kembali

Ketika kita sudah memikirkan setiap kemungkinan terburuk yang bisa terjadi, kita juga harus memikirkan apakah jika salah, keputusan yang kita buat akan bisa dibatalkan atau ada peluang untuk memperbaikinya. Jika ternyata tidak ada peluang untuk membatalkan atau mengubahnya, kita bisa pertimbangkan ulang dan mungkin mencoret pilihan tersebut. Jika kita ingin mencari cara putus dengan pacar misalnya, perlu dipertimbangkan apakah hal itu bisa kita batalkan kalau ternyata pacar punya niat baik untuk memperbaiki hubungan.

4. Mintalah saran

Adanya fungsi keluarga yaitu, kita tidak harus menentukan keputusan yang sulit seorang diri. Carilah orang lain yang bisa kita mintai saran dan pendapatnya. Tapi janganlah meminta saran pada sembarang orang, melainkan harus kepada orang yang memang bisa memberi nasihat dan pendapat yang bijak. Hindari membicarakan masalah dengan orang yang tidak akan bisa membantu, karena itu akan menjadi hal yang sia – sia.

5. Gunakan Logika

Sangat penting untuk mengambil keputusan berdasarkan akal sehat dan bukan emosi tinggi. Keputusan yang dibuat berdasarkan emosi biasanya cenderung berdampak tidak baik di masa depan, bahkan merugikan dan akan membuat kita menyesalinya serta menanggung akibatnya. Carilah cara meredam emosi diri sebelum membuat keputusan apapun.

6. Tentukan Tujuan

Jangan lupa untuk menentukan tujuan kita membuat keputusan tersebut. Bagaimana keputusan itu akan mempengaruhi beberapa pihak, dan menguntungkan atau merugikan pihak lain, termasuk diri kita sendiri. Pikirkan akibatnya terhadap orang lain yang mungkin akan terpengaruh juga, dan peran keluarga dalam keputusan yang kita buat. Mempertimbangkan keterlibatan orang lain dalam dampak keputusannya adalah ciri – ciri orang baik hati.

7. Jangan Subjektif

Usahakan memilih alternatif keputusan yang paling baik dan menguntungkan semua pihak. Dalam hal ini, kita tidak bisa berlaku subyektif. Kita harus bisa menempatkan diri sebagai orang yang obyektif dan melihat semua sisi dari permasalahan yang harus diputuskan. Contohnya saja untuk cara mengatasi masalah keluarga, kita perlu menjadi objektif untuk menganalisa permasalahan yang ada.

8. Cari informasi selengkapnya

Jika masalah yang harus kita putuskan benar – benar kompleks, tidak ada salahnya untuk melakukan riset atau mengumpulkan informasi yang akurat sebelum benar – benar memutuskannya. Perbanyak bekal data yang bisa membantu kita membuat pertimbangan mengenai keputusan ini, atau bertanya kepada orang lain yang pernah mengalami masalah serupa. Memiliki pengetahuan yang lengkap tentang masalah yang akan diputuskan juga menjadi cara meningkatkan harga diri apabila kelak keputusan kita dipertanyakan orang lain.

9. Terapkan teknik lima pertanyaan

Tanyakan kepada diri sendiri lima pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang kita hadapi. Misalnya, kalau kita ingin mencari cara meninggalkan pacar tanpa menyakiti perasaannya. Pertanyaan itu adalah:

  • “Mengapa saya ingin putus dengan pacar?” Karena saya selalu dibuat kecewa olehnya.
  • “Mengapa saya selalu dibuat kecewa olehnya?” Karena dia selalu ingkar janji kepada saya.
  • “Mengapa dia selalu ingkar janji?” Karena dia sibuk dengan hal yang lain.
  • “Mengapa dia sibuk dengan hal lain?” Karena baginya saya hanya prioritas kesekian.
  • “Mengapa saya hanya menjadi prioritas kesekian dalam hidupnya?” Karena dia tidak sungguh – sungguh mencintai saya.

Lima pertanyaan ini bisa menunjukkan akar masalah sebenarnya dan menunjukkan apakah kita harus membuat keputusan yang tepat sesegera mungkin ataukah masih bisa kita usahakan untuk diperbaiki masalahnya lebih dulu.

10. Tempatkan diri sebagai orang lain

Ketika berada dalam suatu permasalahan, kita tidak bisa melihat pokok masalahnya dengan pandangan yang jelas. Seperti berada dalam kotak, kita hanya bisa melihat diri kita sendiri dan masalah yang kita hadapi dari sudut pandang kita. Cobalah melihat masalahnya dari sudut pandang orang yang berada di luar kotak. Mungkin hal itu bisa membantu memperjelas pandangan kita. Misalnya bila ada masalah penyimpangan sosial dalam keluarga. Tempatkan diri kita sebagai orang lain diluar keluarga yang bisa melihat keadaan keluarga kita, dan apa kesan yang mereka tangkap.

11. Pertimbangkan argumen kita

Ketika membuat keputusan, akan ada pihak yang menentang keputusan kita tersebut, bahkan akan berusaha menggoyahkannya. Kita harus bisa mempertahankan keputusan yang telah kita ambil tersebut. Pertimbangkan semua jawaban yang akan kita berikan sebagai cara meningkatkan keyakinan diri kita saat ada orang lain yang menggugat keputusan itu. Usahakan mensimulasikan apa saja yang mungkin ditanyakan orang lain dan cara kita menangani semua tentangan.

12. Hilangkan rasa bersalah

Dalam membuat keputusan yang baik, kita tidak akan perlu merasa bersalah karena ada pihak yang dirugikan . Keputusan terbaik adalah menghindari orang lain berkata mereka kecewa karena kita sudah membuat mereka susah. Pertimbangkan cara menenangkan hati dan pikiran kita agar tidak merasa bersalah soal keputusan itu.

13. Bayangkan bagaimana dampaknya di masa depan

Kita bisa membuat keputusan dengan bantuan peran keluarga dalam pendidikan moral kita. Moral akan membantu kita untuk mempertimbangkan berbagai dampak keputusan yang bisa kita buat dalam beberapa tahun ke depan, misalnya. Pikirkan bagaimana dan apa yang kita rasakan kelak jika membuat keputusan tersebut.

14. Tetapkan hati 

Setelah melalui segala pertimbangan mengenai baik dan buruknya, juga orang – orang yang akan dirugikan, kita bisa menetapkan hati untuk membuat keputusan itu dan melaksanakannya. Jika kita ingin mempunyai cara menghindari pergaulan bebas dan akibat pergaulan bebas di kalangan pelajar misalnya, kita harus menetapkan hati untuk menjauhi teman – teman yang mungkin bisa mempengaruhi kita ke arah tersebut.

15. Buat rencana cadangan untuk berjaga – jaga

Manusia bisa memutuskan, tetapi terkadang alam berkata lain. Bisa jadi keputusan kita itu tidak berjalan dengan baik sebagaimana kita harapkan. Misalnya jika kita ingin membuat keputusan tentang tips mengatur keuangan rumah tangga, kita harus membuat beberapa alternatif rencana yang bisa berjalan jika keputusan pertama ternyata memang memberikan dampak diluar perkiraan.

16. Tanggung jawab

Apapun keputusan yang kita buat, kita tetap harus bertanggung jawab akan semua pilihan yang bisa terjadi. Kita harus mempersiapkan diri untuk menanggung segala konsekuensinya yang bisa terjadi dan pilihan yang kita buat untuk mengatasinya. Misalnya jika kita memutuskan cara mendamaikan keluarga yang bertengkar, kita siap bertanggung jawab akan apapun konsekuensi yang terjadi sesudahnya.

Jika kita sudah membuat keputusan, selalu ingat untuk menyadari bahwa tidak ada satu keputusan pun yang bebas dari konsekuensi dan bisa menyenangkan semua pihak. Dalam mempertimbangkan keterlibatan pihak lain juga, kita harus bisa membedakan apakah keputusan itu kita buat untuk mengatasi masalah yang kita alami, ataukah hanya sekedar ingin menyenangkan orang lain tanpa solusi yang jelas untuk diri kita sendiri.

You may also like