Pernikahan pada dasarnya adalah penyatuan dua keluarga menjadi satu. Oleh karena itu, wajar bila menantu memanggil mertua dengan sebutan ayah dan ibu. Walau begitu, sudah kewajiban anak untuk tetap berbakti kepada orang tua, meskipun ia telah menikah. Terutama bagi laki- laki, ada kewajiban anak kepada orang tua yang tidak akan luntur walau anak tersebut telah menikah. Tetapi apa yang terjadi jika suami terlalu mementingkan keluarganya, sehingga kurang memperhatikan istri dan keluarganya sendiri? Para istri justru akan kecewa, karena sebagian besar istri pasti juga ingin diperlakukan baik serta diperhatikan oleh suami.
Walau begitu, para istri juga di larang memonopoli suami, sehingga suami menjadi tidak ingat kepada keluarganya sendiri. Salah satu penyebab rumah tangga kurang berkah adalah, adanya perasaan istri yang tidak bahagia akibat kelakuan suami. Lalu apa yang harus dilakukan istri agar suami bisa lebih perhatian kepada istrinya, tetapi dengan tidak membatasi hubungan antara suami dan keluarganya? Berikut ini 10 cara menghadapi suami yang lebih mementingkan keluarganya yang benar, sehingga tidak merusak rumah tangga itu sendiri.
1. Sabar
Dalam menghadapi suami yang tidak bisa membagi antara keluarganya dan istrinya, memang dibutuhkan kesabaran ekstra. Kesabaran dibutuhkan agar kita tidak mudah tersulut emosi, saat suami lebih memilih keluarganya. Kesabaran juga menjadi kunci kesuksesan sebuah keluarga. Jika kita tidak dapat menahan kesabaran, maka amarah dan perselisihan akan terus terjadi. Sabar juga dapat membuat hati istri menjadi lebih tenang, sehingga dapat berpikir jernih, dan tidak memperkeruh suasana. Oleh karena itu, para istri perlu tahu bagaimana cara bersikap sabar dalam segala .
2. Berkomunikasi dengan Suami
Terkadang, suami lebih mementingkan keluarganya dari pada istrinya sendiri, dilakukan karena tidak sengaja. Terkadang suami tidak peka, sehingga mengganggap istri masih bisa melakukan berbagai macam hal, sedangkan kelurganya tidak bisa, sehingga dia harus lebih sering membantu keluarganya. Hal ini terjadi dapat disebabkan oleh kurang komunikasi antara suami dan istri. Sehingga suami tidak sadar bahwa istri sedang membutuhkan perhatian. Salah satu ciri keluarga yang harmonis adalah komunikasi yang baik.
Oleh karena itu, ada baiknya bagi istri untuk berkomunikasi dengan suami mengenai masalah ini. Sehingga suami menyadari bahwa ia juga harus memberikan perhatian yang sama dengan istrinya, seperti ia memberikan perhatian kepada keluarganya.
3. Jangan Cemburu
Suami yang lebih mementingkan keluarganya, sering membuat istri merasa cembur. Hal ini karena istri merasa dinomer duakan. Hal ini sangat berbahaya. Karena jika istri cemburu kepada keluarga suaminya, maka secara tidak sadar, si istri akan memberikan jarak antara dia dengan keluarga suami. Dan hal itu, akan membuat dia dan keluarga suami menjadi kurang akur. Oleh karena sangat tidak boleh istri merasa cemburu dengan keluarga suami. Jika memang suami lebih mementingkan keluarganya, maka ada baiknya sang istri untuk berbicara dari hati ke hati dengan suami. Cemburu yang berlebihan, justru akan membuat suami semakin menjauh, oleh karena itu penting bagi istri mengetahui cara menghilangkan rasa cemburu .
4. Berikan Pengertian
Suami lebih mementingkan keluarganya, terkadang karena sebagai anak laki- laki, maka wajar untuk tetap berbakti kepada orang tua. Akan tetapi, jika perhatian itu berlebihan, si istri harus mulai berbicara kepada suami. Berilah ia pengertian, bahwa mementingkan keluarga adalah salah satu kewajiban dari anak laki- laki. Tetapi tetap dengan tidak membiarkan istri merasa kurang diperhatikan. Berikan pengertian kepada suami, bahwa istri juga membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari semua, sama dengan perhatian yang diberikan suami kepada keluarganya. Tapi ingat, berikan pengertian kepada suami dengan cara yang baik.
5. Jangan Emosi
Saat suami mulai lebih mementingkan keluarganya, jangan marah. Selain itu saat ingin membicarakan mengenai suami yang lebih mementingkan keluarganya, jangan libatkan emosi di dalamnya. karena hal tersebut akan membuat suasana menjadi tidak baik. Saat ingin agar suami bisa menyeimbangan perhatiannya, jangan melibatkan amarah didalamnya. Karena hal tersebut justru akan membuat suami semakin menjauh dan semakin mendekat kekeluarganya. Salah satu cara mengendalikan diri adalah dengan kesabaran. Kesabaran adalah kunci utama dalam menghadapi masalah seperti ini.
6. Jangan Merasa Tersaingi
Hubungan antara istri dan keluarga suami bukanlah hubungan persaingan memperebutkan perhatian dari suami. Akan tetapi istri dan keluarga suami adalah hubungan keluarga yang tercipta karena adanya pernikahan. Oleh karena itu, janganlah merasa tersaingi ketika suami lebih mementingkan keluarganya. Akan tetapi, berikanlah pengertian kepada suami bahwa ada istri yang juga harus dipentingkan. Ingat! Bukan diutamakan. Dipentingkan dengan diutamakan sangat berbeda.
Dipentingkan, berarti suami juga memikirkan istri sebagai bagian dari hidupnya yang sama penting dengan keluarganya. Sedangkan diutamakan adalah bentuk monopoli istri kepada suami, yang justru menjadi salah satu penyebab pertengkaran. oleh karena itu mengilangkan persaingan adalah cara hidup bahagia dalam rumah tangga.
7. Jangan Membenci
Terkadang, sang istri merasa jenuh dengan sikap suami yang lebih mementingkan keluarganya dari pada istrinya. Hal ini membuat sang istri menjadi benci keluarga suaminya. Membenci keluarga suami bukanlah jalan keluar dari masalah. Justru semakin membuat masalahnya besar. Komunikasikan kepada suami mengenai uneg- uneg istri adalah cara yang paling benar. Akan tetapi, dalam menyampaikan uneg- uneg, sampaikanlah dengan baik dan tanpa emosi. Sehingga suami akan mengerti permasalahan dari sang istri. Menghilangkan sifat benci adalah cara membuat hati ikhlas, sehingga rumah tangga menjadi lebih harmonis.
8. Beri Perhatian Lebih dan Tulus
Walau suami lebih mementingkan keluarganya, bukan berarti istri jadi tidak mau memberikan perhatian lagi kepada suami. Istri harus tetap memberikan perhatian yang tulus kapada suami, apapun kejelekan suami. Karena dengan memberikan perhatian yang tulus, dapat membuat suami menjadi sadar, bahwa ia juga memiliki istri yang harus di perhatian juga. Jangan karena suami lebih perhatian kepada keluarganya, sehingga istri membalas dengan tidak memberikan perhatian. Tindakan itu justru akan membuat suami semakin menjauh dari istrinya. Dan akan memperburuk keadaan. Tetaplah memberikan perhatian dan cinta kepada suami, itu adalah cara menjadi istri idaman suami.
9. Bagi Waktu Antara Suami dan Keluarga dengen Istrinya
Jangan karena merasa suami lebih mementingkan keluarganya, sehingga istri menuntut waktu suami secara penuh untuk istrinya. Hal ini sama saja dengan menjauhkan suami dari keluarganya. Sebagai istri, jangan pernah memaksa suami untuk selalu ada untuk istri, dan membuat suami menjadi susah untuk bertemu keluarganya. Sebaiknya, berilah waktu kepada suami untuk dapat berkumpul dengan keluarganya, ini adalah salah satu cara mengabdi kepada suami Karena jika istri tidak mau membagi waktu suami dengan keluarganya, hal itu justru membuat suami akan semakin jauh dengan istri, dan malah semakin mendekti keluarganya.
10. Tidak Satu Atap dengan Mertua
Terkadang, salah satu solusi bagi pasangan suami istri untuk dapat mandiri adalah dengan hidup terpisah dari orang tua. Hal ini untuk melatih insting perempuan sebagai istri dan laki- laki sebagai suami. Jika terus tinggal dengan keluarga, dikhawatirkan, suami tidak dapat mandiri dan terlalu bergantung dengan keluarganya. Hal ini akan membuat suami lebih mementingkan keluarganya dan membuat hubungan suami istri menjadi renggang. Selain itu, terus tinggal dengam mertua, dapat membuat istri menjadi tidak nyaman karena selalu merasa diawasi oleh mertua. oleh karena itu hidup terpisah adalah tips menjaga hubungan dengan mertua agar tetap akur.
Itulah tadi 10 cara menghadapi suami yang lebih mementingkan keluarganya. Yang perlu diingat oleh para istri diluar sana adalah, bersabar. Karena itu adalah kunci menuju rumah tangga yang baik. Semoga artikel ini bisa membantu.