Home » Kehidupan » Anak Anak » 4 Cara Menghadapi Anak Pendiam dan Pemalu

4 Cara Menghadapi Anak Pendiam dan Pemalu

by Harni Mutia Sara S.Si

Cara menghadapi anak pendiam yakni dengan meningkatkan pasa percaya diri pada anak sehingga membentuk pola pikir dalam bertindak. Rasa percaya diri yang tumbuh dengan baik pada diri anak akan menciptakan kemudahan dalam bergaul. Anak juga akan memiliki keberanian dalam menampilkan potensi diri. Anak dengan kepercayaan diri yang baik akan membawa kepada kesuksesan saat dewasa. Orang tua memiliki kewajiban untuk menumbuhkan sifat percaya diri pada diri anak. Hal ini dilakukan dengan menumpas sifat pemalu dan pendiam berlebihan. Alasan tersebut akan menyulitkan anak dalam bergaul. Berikut adalah cara menghadapi anak yang pendiam dan cara menghilangkan rasa pemalu dengan mudah.

1. Membiasakan Anak Berinteraksi dengan Orang Lain

Cara menghadapi anak pendiam adalah membiasakan diri berinteraksi dengan orang lain. Ada yang menyebutkan atau mengatakan bahwa adanya sikap pemalu atau pendiam pada anak berasal dari lahir sehingga merupakan karakter bawaan dari orang tua. Hal tersebut akan dengan mudah diamati pada seorang bayi yang mudah tersenyum dan ramah. Bayi yang mudah tersenyum meski pada orang baru maka dia mudah untuk berinteraksi. Ketika berinteraksi pada orang yang baru dilihatnya atau dikenal kemudian bayi tersebut menangis maka bayi butuh penyesuaian untuk berinteraksi dengan orang lain. Karakter anak dapat dibentuk oleh orang tuanya sejak masih bayi. Hal ini akan mempermudah bayi tumbuh dalam karakter yang percaya diri dan mudah beradaptasi di lingkungan yang baru sehingga tidak menjadi kelebihan orang cuek. 

2. Memberikan Kondisi Lingkungan yang Nyaman

Cara menghadapi anak pendiam adalah dengan memberikan kondisi lingkungan yang nyaman. Pendapat ini juga banyak dikatakan bahwa sifat anak yang pemalu atau pendiam adalah salah satu respon yang diberikan atau diperoleh akibat adanya lingkungan yang tidak nyaman. Sejak bayi sebaiknya anak diberikan pengasuhan terbaik oleh orang – orang terdekat yang senantiasa mengajak mengobrol. Lingkungan sosial yang membuat anak menjadi tidak nyaman sehingga sulit untuk berinteraksi. Alasan lain juga dapat berdapak buruk pada diantaranya anak pernah mendapatkan pengalaman yang tidak baik atau trauma dengan cara menghilangkan sifat pendiam.

3. Pembenaran Pola Asuh yang Salah

Rasa malu dan pendiam pada anak dengan tingkatan berlebih memungkikan terjadi akibat dari adanya pola asuh di awal perkebangan yang salah. Hal ini umumnya terjadi ketika anak masih bayi dan pada umur dua tahun pertama. Pada masa itu otak bayi masih dalam keadaan berkembang dengan sangat cepat, sehingga bayi akan mengembangkan pola sosialisasi sesuai dengan kondisi lingkungan dan pendidikan. Pada bayi sering kali ditemukan berada di dalam tempat tidur, kemudian orang tua akan segera berlari untuk memeluk anak yang sedang menangis. Orang tua yang memperlakukan bayi dengan demikian akan membentuk bayi memiliki sifat yang manja dan merasa sangat dicintai. Perasaan sangat dicintai baik untuk anak namun anak menjadi tidak belajar sabar. Hal ini juga tidak baik bagi perkembangannya. Anak yang selalu dimanja akan kehilangan pegangan ketika orang tua tidak ada dan kebingungan apa yang harus dilakukan. Anak bayi yang tidak dimanja akan merasa lebih mandiri dan lebih berani tanpa kesulitan cara menghadapi anak nakal.

4. Kesempatan ke Lingkungan Baru

Orang tua harus memberikan kesempatan kepada anak untuk berinteraksi dengan lingkungan baru. Anak bisa dibawa ke tempat yang belum pernah anak kunjungi. Salah satu penyebab anak menjadi pendiam yakni tidak memiliki teman sebaya untuk bermain. Anak juga membutuhkan teman yang memiliki umur yang sama sehingga dapat berinteraksi dan sosialisasi. Jika anak menjadi pendiam karena trauma perceraian maka sebaiknya memahami psikologi anak korban perceraian.

 

You may also like