Home » Kehidupan » Anak Anak » 11 Dampak Anak Sering Dimarahi dan Dipukul Orang Tuanya

11 Dampak Anak Sering Dimarahi dan Dipukul Orang Tuanya

by Luwisa Zelnovra

Memarahi anak yang bandel dan susah di atur sih boleh-boleh saja, namun tidak dengan cara membentaknya dengan keras hingga membuat jiwanya terguncang. Ada kok cara memarahi anak selain bersikap keras dan kasar kepadanya, yakni dengan cara menasehati anak dengan memberikan pemahaman kepadanya agar ia mau mengerti apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan secara tegas bukan keras. Memang dalam cara mendidik anak nakal kita diharuskan bersabar menghadapinya, jangan sampai lepas kontrol yang bisa membuat kita bersikap diluar kendali bahkan khilaf kepada anak. Kalau sudah terjadi hal yang tidak diinginkan, penyesalan tidak berguna lagi.

Sebagai orang tua kita dilarang keras untuk memarahi dan memukul anak diluar batas. Ada dampak yang ditimbulkan jika anak sering dimarahi dan dipukul orang tuanya. Simak dampak jika keseringan memarahi anak berikut ini.

  1. Anak akan tumbuh menjadi anak yang pembangkang.

Jangan heran jika anak makin hari makin suka membangkang dan membantah perkataan orang tuanya karena penyebab anak melewan orang tua adalah sikap orang tua yang terlalu keras dalam mendidik anak. Baik itu secara lisan atau pun tindakan seperti memukul, menampar, mencubit atau membentak. Salah satu bahaya menampar anak adalah hubungan anak dan orang tuanya tidak terjalin dengan baik dan anak bisa menyimpan rasa dendam kepada orang tuanya sendiri.

  1. Anak tumbuh dengan jiwa dan pribadi yang keras.

Apa yang dilakukan orang tua kepada anak, anak juga akan mengikuti dan mencontohnya. Anak akan berpikir bahwa sikap keras yang ia terima dari orang tuanya adalah suatu sikap yang wajar. Jadi jangan heran jika anak tumbuh dengan jika dan pribadi yang keras karena ia adalah cerminan dari sikap orang tunya selama mendidik dan memarahinya. Sebagai orang tua tentu tidak ingin anak tumbuh dengan pribadi yang keras bukan? Maka dari itu ketahui cara menjadi orang tua yang baik bagi anak.

  1. Terganggunya psikologis dan mental anak.

Anak yang masih kecil jika sering di bentak dan dipukul tentu akan membuat mental dan psikologisnya terganggu. Sikap keras orang tua kepadanya akan menimbulkan goncangan dalam jiwanya. Anak anak merasa sangat terpukul ketika ia melihat teman sepermainan diperlakukan penuh kasih sayang oleh orang tuanya, sementara ia masalah diperlakukan dengan keras dan kasar. Ini bukanlah cara mendidik anak yang tepat jika mereka membuat kenakalan.

  1. Anak sulit mengendalikan emosi, jadi anak pemarah, pemurung atau intovert.

Dampak lain yang akan terjadi pada masa depan anak adalah ia akan tumbuh menjadi anak yang emosinya labil dan tidak bisa ia kendalikan. Ia bisa menjadi anak yang emosian, menjadi anak yang pemaran atau malah menjadi anak yang sangat pemurung dan tertutup sehingga sulit untuk bersosialisasi dengan teman-teman dan lingkungan, begitu juga yang terjadi pada psikologis anak korban perceraian.

  1. Suatu saat ia bisa membenci orang tuanya sendiri.

Resiko lainnya adalah anak akan membenci orang tuanya sendiri bahkan bisa menimbulkan dendam di dalam hati terhadap orang tuanya. Jadi berpikirlah sebelum bertindak keras kepada anak jika tidak ingin nantinya anak menjadi benci.

  1. Anak akan tumbuh semakin nakal dan beretika buruk.

Berharap dengan mendidik anak secara keras akan membuat ia menjadi anak yang baik, patuh dan penurut itu salah. Anak akan tumbuh semakin nakal dan tidak beretika karena sikap keras sudah menjadi makanan kesehariannya.

  1. Meninggalkan trauma pada anak.

Kekerasan pada anak bisa meninggalkan trauma pada si anak. Orang tuanya sendiri bisa menjadi sosok yang menakutkan bagi si anak. Bahkan kehadiran orang tua bisa menjadi ancaman baginya yang membuat ia merasa tidak nyaman bersama orang tuanya. Dan bisa saja ia lebih nyaman jika berada jauh dari orang tua.

  1. Anak menjadi keras kepala.

Anak juga akan semakin keras kepala karena ia telah terbiasa di berlakukan dengan keras dalam keseharian. Jadi mau seberapa marah pun orang tua ia akan bersikap semakin keras pula.

  1. Anak bersikap tidak peduli dengan lingkungan.

Anak bisa saja tumbuh menjadi pribadi yang tidak peduli dan tidak mau tau dengan lingkungannya. Ia akan menjadi pribadi yang egois dan hanya mementingkan diri sendiri dan bahkan ia juga tidak akan peduli dengan orang tuanya.

  1. Anak tidak mampu menunjukkan kreativitasnya.

Perkembangan kreativitas anak juga akan terganggu karena ia merasa ruang geraknya terbatas dan terlalu takut untuk melakukan banyak hal untuk berkembang. Hal ini tidak lain karena rasa takutnya untuk dipukul dan dimarahi lebih besar dari pada kemauannya untuk belajar.

  1. Anak menjadi kehilangan rasa percaya diri.

Anak juga akan kehilangan rasa percaya diri karena ia meras tidak akan mendapt dukungan dari orang tua yang selalu memarahinya jika nantinya ia berbuat salah.

Demikianlah dampak anak sering dimarahi dan dipukul oleh orang tuanya. Sebaiknya ketahui tips menghadapi anak nakal agar tidak selalu memarahinya.

You may also like