Home » Kehidupan » Anak Anak » 7 Keuntungan dan Kerugian Anak Tunggal Semata Wayang

7 Keuntungan dan Kerugian Anak Tunggal Semata Wayang

by Maya Tita Sari

Setiap keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak tentu sangat harmonis jika kerukunan setiap anggota tetap terjalin dalam segala situasi. Sebelum berkeluarga setiap pasangan harus memikirkan bagaimana cara mendidik anak di masa depan, dan bagaimana membiayai semua kebutuhan anak. Adanya pepatah bahwa semakin banyak anak maka akan semakin banyak pula rejeki sepertinya sudah tidak menjadi satu aturan pokok di setiap keluarga. Keberadaan anak tunggal dalam keluarga akan sangat membantu dalam hal keuangan, namun apakah benar jika anak tunggal sangat disayang dalam sebuah keluarga?

Meskipun banyak orang menganggap menjadi anak tunggal tidaklah menyenangkan, namun ada beberapa keuntungan yang hingga saat ini dirasakan anak tunggal. Tetapi, sebelum masuk ke pembahasan keuntungan dan kerugian sebagai anak tunggal, alangkah baiknya jika kita lebih memahami bagaimana karakter dari seorang anak tunggal.

Karakter Seorang Anak Tunggal

  1. Memiliki Sifat Idealistis – Karakter dari anak tunggal lebih bersifat idealis dan gear menggantungkan cita-cita tinggi. Sifat idealis tersebut bisa jadi boomerang jika sifat asli dari sang anak tidak ingin bekerja keras dan cenderung pemalas, namun sifat idealis bermanfaat jika anak tunggal ingin bekerja keras.
  2. Suka Travelling – Meskipun kegiatan travelling atau jalan-jalan tidak identik dengan karakter anak tunggal, namun kebiasaan dari seorang anak tunggal sangat terlihat dengan rutinitas yang sering keluar rumah atau berlibur ke suatu tempat dalam kurun waktu cukup lama.
  3. Cinta Damai – Karakter dari seorang anak tunggal lebih senang dalam kondisi damai dan menghindari segala konflik. Rata-rata anak pertama lebih suka berbicara kepada lawan jenis dengan sifat lebih dewasa.
  4. Dapat Diandalkan – Rasa tanggung jawab sebagai anak pertama dalam sebuah keluarga membuatnya mampu jadi tumpuan atau bisa dibilang dapat diandalkan.
  5. Suka Bimbang atau Ragu-Ragu – Seperti yang kita lihat seorang anak tunggal tidak memiliki teman untuk sharing pendapat atau memberikan masukan sehingga setiap memilih satu keputusan atau lebih cenderung bersifat ragu-ragu dan lebih baik selalu memiliki cara menenangkan hati dan pikiran sebelum mengambil keputusan atau menerima pendapat..
  6. Selalu Ingin Diutamakan – Sifat yang identik dengan anak tunggal adalah ingin diutamakan atau menjadi prioritas utama. Memang sifat ini menjadi satu kendala jika bermasyarakat karena kurang menghargai pendapat orang lain.

Dari sifat atau karakter dari seorang anak tunggal di atas kita bisa melihat beberapa keuntungan dan kerugian menjadi seorang anak tunggal. Selanjutnya kita akan membahas apa saja keuntungan dan kerugian anak tunggal.

Keuntungan

Berikut adalah beberapa keuntungan menjadi anak tunggal :

  1. Mendapat Perhatian Lebih Besar

Menjadi seorang anak tunggal tentu akan mendapatkan perhatian lebih besar dari semasa bayi hingga dewasa. Dari keuntungan tersebut bisa muncul rasa manja dan selalu ingin dilayani. Tetapi jika pemberian kasih sayang secara benar maka nantinya anak tunggal akan mampu mengemban tugas untuk mengasuh saudaranya.

  1. Mendapat Fasilitas Lebih Baik

Sebagai anak pertama tentu akan merasakan bangku sekolah lebih awal dibandingkan dengan saudara-saudaranya. Rata-rata seorang anak tunggal akan mendapatkan pendidikan layak bahkan melebihi saudaranya. Dari keuntungan tersebut maka setiap orang tua wajib memberikan pendidikan sama rata agar terkesan adil.

  1. Menghemat Pengeluaran

Semakin banyak anak maka pengeluaran juga semakin besar. Jika dalam satu keluarga hanya ada satu anak saja maka pengeluaran juga bisa dihemat. Pengaturan biaya hidup juga bisa diatur lebih mudah karena hanya terfokus pada satu individu saja.

Setelah menyimak segala keuntungan dari seorang anak tunggal, sekarang kita akan membahas bagaimana kerugian menjadi anak tunggal.

Kerugian

Berikut adalah beberapa kerugian menjadi anak tunggal :

  1. Sedikit Teman

Satu kerugian bagi anak tunggal adalah sedikit teman di rumah. Namun anak pertama atau anak tunggal bisa mencari teman baru yang menurut dirinya sesuai dengan karakter. Di dalam rumah tangga anak tunggal cenderung bermain bersama orang tua.

  1. Tidak Bebas

Kerugian dalam hal tidak bebas disini adalah seringkali harus mengalah pada pertaturan orang tua, bisa dikatakan orang tua akan lebih memproteksi anaknnya secara berlebihan sehingga lebih terkesan kekanak-kanakan meskipun sudah tumbuh menjadi dewasa dan bisa menjadi penyebab anak melawan orang tua .

  1. Sering Merasa Bosan

Rasa bosan menjadi satu buntut dimana tidak ada teman dalam mengisi kegiatan di rumah dan seharusnya ada aktivitas yang dilakukan ketika bosan. Untuk menghindari rasa bosan sebagai anak tunggal ada beberapa cara yang bisa dilakukan yakni:

  • Berkumpul di kegiatan sosial kampus atau sekolah.
  • Mengisi kegiatan di dalam rumah bersama keluarga atau saudara.
  • Menciptakan satu permainan baru dimana nanti banyak orang memainkannya.
  1. Pengetahuan Tidak Berkembang

Karena pergaulan selalu dibatasi maka pengetahuan lah yang menjadi taruhannya. Rata-rata seorang anak tunggal akan merasa bosan dan tidak memiliki semangat berkembang seperti anak lainnya. Seorang anak tunggal akan memiliki beban besar jika nanti saat usia orang tua sudah menginjak lansia. Maka dari itu pengendalian dari segi pergaulan dan pendidikan seharunya tidak dilakukan secara berlebihan.

Banyak orang berharap jika nanti anak tunggal mampu memberikan kebanggan bagi orang tua dengan prestasi. Kemampuan dalam merawat dan menjaga orang lain sangat penting dipahami karena tidak semua orang memiliki karakter yang sama.

Baca juga artikel cinta lainnya :

You may also like