Ketika seseorang sudah lulus dari bangku pendidikan seperti jenjang SMA, SMK, maupun perguruan tinggi, pasti akan kebingungan mengenai pekerjaan apa yang sebaiknya diambil. Kegalauan semacam itu pasti akan dirasakan oleh sebagian orang, apalagi jika dia belum berpengalaman kerja.
Hal tersebut bisa terjadi sebab apa yang diterima pada masa pendidikan akan berbeda dengan praktik di lapangan. Maka dari itu, tidaklah heran cukup banyak orang yang bekerja di bidang yang berbeda dengan ilmu pendidikan yang diterimanya. Maka dari itu untuk salah satu pekerjaan yang lebih baik dilakukan sebagai awal karir adalah marketing. Mengapa marketing? Berikut alasan memilih pekerjaan marketing sebagai awal karirmu.
1. Jumlah rekrutan yang terhitung luas
Saat kamu akan melamar kerja, pasti sering melihat jika hampir setiap perusahaan akan selalu mencari pekerja untuk dibidang marketing. Apalagi, marketing tidak mengkhususkan pada jurusan tertentu, artinya jurusan apapun tidak masalah. Selain itu, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan pada bidang marketing terhitung banyak. Maka dari itu, saat kamu melamar kerja sebagai marketing, dapat menambah pengalamanmu.
2. Jenjang karir cukup stabil
Jenjang karir untuk bidang marketing bisa dibilang stabil. Ketika suatu perusahaan mengalami masalah, maka marketing akan menjadi tumpuan harapan agar dapat mengembalikan kestabilan ekonomi di dalam perusahaan tersebut. Tentu saja dengan catatan kamu memang berhasil dalam mengembangkan perusahaan tersebut.
3. Dapat mengembangkan jaringan yang luas
Karena pekerjaan marketing adalah lebih banyak bertemu dengan orang, maka kamu akan menemukan berbagai macam sifat individu dengan latar belakang yang berbeda-beda. Salah satu elemen penting seorang marketer adalah kepercayaan. Jika kamu berhasil mendapatkan kepercayaan dari orang, maka itu akan menguntungkan dirimu di masa depan. Bisa jadi suatu saat nanti kamu akan kembali kerja sama dengan orang tersebut tapi dengan maksud yang berbeda.
4. Hasil sebanding dengan kualitas
Maksudnya, ketika kamu berhasil mencapai target, maka kamu akan mendapatkan upah dan juga kadang-kadang bonus sebagai ganjarannya. Sebaliknya, jika kamu lebih banyak malas-malasan dan tidak mencapai target yang diinginkan perusahaan, maka upah yang kamu terima pun akan sedikit. Maka dari itu, besar atau tidak nya upah yang kamu terima itu tergantung dari kontribusimu sendiri.
5. Dituntut agar disiplin
Seperti yang sudah disinggung pada poin sebelumnya, pekerjaan ini secara tidak langsung menuntut kamu untuk selalu disiplin dan juga rajin. Biasanya perusahaan memberikan waktu secara fleksibel untuk para marketer sehingga kamu bisa bebas kapan harus masuk ataupun pulang. Sebab yang diinginkan perusahaan adalah target harus tercapai pada waktu tertentu. Maka dari itu, ketika kamu kurang rajin malah bisa menjadi senjata makan tuan. Selain menuntut kamu bersikap disiplin dan juga rajin, pekerjaan ini juga dapat membuatmu mengerti dalam mengatur waktu secara efisien. Oleh sebab itu, kamu harus menemukan cara menghilangkan malas saat bekerja agar hasilnya pun dapat maksimal.
6. Melatih komunikasi
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, pekerjaan marketing adalah mampu mendapatkan kepercayaan dari orang yang menjadi konsumen atau istilahnya klien. Nah, bagaimana caranya untuk mendapatkan kepercayaan itu? Tentu saja dengan cara komunikasi. Seorang marketer harus bisa mengetahui teknik dalam berkomunikasi agar klien dapat mempercayainya dan mau kerja sama dengan perusahaannya. Maka dari itu, seorang marketer janganlah jadi orang yang pemalu. pelajari cara merubah sikap pemalu dan juga cara meningkatkan keyakinan diri.
7. Belajar pantang menyerah
Seorang marketer juga akan sering menerima penolakan dari klien. Bukan hanya sekali, bahkan mungkin sampai puluhan kali. Nah, di sinilah kesabaran kita diuji. Sebab menjadi seorang marketer akan belajar cara menjadi orang sabar dan ikhlas serta cara yang dilakukan untuk dapat bekerja keras, pantang menyerah dan ulet. Ketika kamu sudah terbiasa dengan penolakan-penolakan itu, maka kamu akan tahu cara memotivasi diri dan juga mengasah mentalmu. Hal tersebut sangat berguna untuk jenjang karir selanjutnya.
8. Tingkatan marketing yang menggiurkan
Jika kamu sudah memutuskan menetap di bidang marketing, maka kamu bisa coba memberikan target untuk diri sendiri untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi pada bidang marketing. Contohnya bisa menjadi manajer sales, supervisor, manajemen, bahkan bisa juga menjadi kepala cabang. Pengalaman yang kamu dapatkan saat masih menjadi staf marketing membutamu bisa memiliki jenjang karir yang lebih tinggi.
Itulah alasan memilih pekerjaan marketing sebagai awal karirmu. Setelah kamu membaca artikel ini diharapkan kamu dapat mencoba untuk mengawali karir sebagai seorang marketing. Janganlah merasa takut atau pun minder karena setiap orang pada awalnya adalah junior. Orang-orang yang sukses juga terlahir dari hal-hal yang kecil. Bahkan bisa jadi kamu mendapatkan kesuksesan dari karir yang tidak kamu duga-duga sebelumnya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu semua.