Home » Kehidupan » Anak Anak » 10 Cara Mendidik Anak Usia 9 Tahun agar Mandiri

10 Cara Mendidik Anak Usia 9 Tahun agar Mandiri

by Devita Retno

Anak usia 9 tahun sudah mulai membangun pola pikir antara benar dan salah walaupun belum sempurna. Karena itulah anak masih perlu bimbingan dari orang tua agar ia tidak keliru menetapkan nilai – nilai tersebut dalam kehidupannya. Memasuki usia 9 tahun, anak akan semakin mandiri dan mudah diarahkan jika orang tua telah menerapkan dasar pendidikan keluarga yang tepat sejak ia lahir. Pada tahap usia ini pentingnya peran anak dalam keluarga juga akan sangat mempengaruhi kehidupan anak di luar rumah.

Jika memiliki dasar pendidikan karakter anak yang kuat, anak akan mudah beradaptasi dengan berbagai hal yang ditemuinya di luar rumah. Ia akan bisa menyesuaikan diri dengan baik terhadap berbagai situasi sambil melatih kemandiriannya dan memantapkan karakter serta kepribadiannya. Pada saat ini, fokus orang tua dalam cara mendidik anak usia 9 tahun adalah dengan menekankan pendidikan kepada hal – hal seperti berikut ini:

1. Luangkan waktu untuk berdiskusi dengan anak

Karena anak semakin besar, Anda sebagai orang tua perlu menyediakan waktu lebih untuk berdiskusi dengan anak mengenai kegiatan sekolahnya, pelajaran, serta teman – temannya. Anak seusia ini barangkali mulai merasakan tantangan yang lebih besar dari sebelumnya dalam kegiatannya di luar rumah, dan juga dalam pelajaran di sekolah serta pergaulannya dengan teman – temannya. Karena itu ia akan membutuhkan bimbingan yang lebih dari orangtuanya untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut, sebab peran keluarga dalam pendidikan anak juga sama pentingnya dengan peran guru di sekolah.

2. Terlibat dalam kegiatan di sekolah anak

Pada tahap usia berapapun, orang tua seharusnya selalu terlibat dalam kegiatan di sekolah anak dengan aktif. Jika tidak memungkinkan untuk terlibat sebagai salah satu pengurus persatuan orang tua, setidaknya usahakan selalu hadir saat ada kegiatan yang memerlukan pendampingan orang tua di sekolah. Dengan begitu Anda akan dapat mengetahui seperti apa kegiatan anak di sekolah dan mendampingi anak ketika ia membutuhkan orang tuanya. Jika bisa, maksimalkan peran keluarga dengan libatkan keluarga lain untuk sesekali juga terlibat.

3. Dorong anak untuk terlibat di kegiatan tertentu

Baik di sekolah atau di luar sekolah, biasanya ada kegiatan tertentu yang sifatnya berupa penyaluran minat anak. Doronglah anak untuk mengikuti salah satu kegiatan itu sesuai dengan kepribadian anak Anda. Anak perlu mengikuti berbagai kegiatan ini terutama apabila dia merupakan seorang anak yang pemalu dan kurang memiliki motivasi untuk mengeksplorasi minat serta bakatnya. Peran ibu dalam keluarga dan peran ayah dalam keluarga adalah untuk memberikan motivasi kepada anak agar ia mau terlibat dalam kegiatan yang akan baik untuk pengembangan dirinya.

4. Bimbing anak mengenai benar dan salah

Anak usia 9 tahun mulai mengembangkan nilai – nilai benar dan salah dalam kehidupannya. Ia akan mencoba memutuskan sendiri mana hal yang sebaiknya ia lakukan dan mana yang tidak. Dengan begini anak juga akan belajar mengenai dampak tindakannya kepada orang lain, dan disinilah perlunya bimbingan orang tua. Berikan bimbingan agar anak mengetahui cara menghargai orang lain dan cara menjaga perasaan orang lain.

5. Tekankan pentingnya tanggung jawab

Seiring dengan bertambahnya usia anak, ia akan semakin mengerti arti dari tanggung jawab. Yang bisa dilakukan orang tua adalah memantapkan pengertian anak akan tanggung jawab tersebut. Tetaplah memberikan kewajiban anak di rumah secara rutin hingga anak terbiasa melakukan kewajiban dan tugasnya dengan sendirinya tanpa dorongan orang tua.

4. Ajari anak mengenai konsekuensi

Ketika sudah mulai bisa mencoba mengambil keputusan tentang benar dan salah, berarti anak sudah bisa mengerti arti dari sebuah konsekuensi. Cara mendidik anak yang tepat adalah mengajarinya tentang konsekuensi dari suatu perbuatan. Misalnya, jika ia menolak mengerjakan pekerjaan rumah atau belajar, maka di sekolah ia akan mendapat sanksi dari guru atau mendapatkan nilai pelajaran yang kurang memuaskan. Jelaskan berbagai akibat dari setiap tindakan dalam berbagai situasi yang akan atau sedang dihadapi anak.

5. Ajarkan cara memilih teman yang tepat

Pada tahap usia 9 tahun anak akan mulai senang bergaul dengan teman – temannya. Penting bagi anak untuk dapat mengenali ciri – ciri teman yang baik dan tulus sehingga kelak ia tidak akan terbawa kepada pergaulan yang salah dan mengalami kenakalan anak jaman sekarang. Beri arahan kepada anak agar ia dapat membedakan mana teman yang bisa membawanya ke arah kebaikan dan mana yang sebaiknya dihindari. Ayah dan ibu juga bisa mengajarkan anak tentang cara mempertahankan diri dan menanggapi terhadap berbagai perilaku karakter orang di luar rumah yang akan dia temui terutama pada teman – temannya.

6. Berikan pemahaman mengenai uang

Pentingnya memanfaatkan uang dengan bijak harus ditanamkan kepada anak sejak dini sebagai bagian dari pembentukan karakternya. Jika anak diajari menabung sejak dini, kelak anak juga akan terbiasa memandang uang sebagai sesuatu yang harus digunakan dengan pertimbangan yang baik. Tunjukkan pula kepada anak bahwa uang harus diperoleh sebagai imbalan atas usaha yang dilakukan dengan bekerja keras.

7. Beri anak kewajiban di rumah

Untuk memantapkan rasa tanggung jawab anak, memperkenalkan kewajiban anak di rumah sangat penting. Apabila Anda telah biasa memberi anak tugas – tugas yang harus dilakukannya di rumah, maka tugas tersebut bisa Anda tingkatkan sesuai dengan perkembangan usia anak.

8. Ajarkan anak tentang nilai kehidupan

Pada saat ini orang tua juga bisa mulai mengajarkan nilai kehidupan kepada anak. Nilai – nilai seperti keberanian, keadilan dan kebenaran serta kejujuran serta berbagai hal positif lainnya dalam kehidupan yang akan membantu anak membentuk kepribadian yang baik dan akan membuat anak mengetahui cara agar disukai banyak orang.

9. Bantu anak untuk menentukan tujuannya

Orang tua bisa mulai memperkenalkan anak kepada tujuannya dalam pendidikan. Dorong anak untuk mengungkapkan minatnya dan cita – citanya serta arahkan anak agar bakatnya bisa berkembang dengan baik. Hal ini berlaku sebagai cara mendidik anak perempuan dan cara mendidik anak laki – laki dengan benar.

10. Ajari anak untuk membantu orang lain

Rasa empati anak bisa dikembangkan dengan kebiasaan membantu orang lain yang sedang membutuhkan. Tunjukkan kepada anak bahwa dengan kemampuan yang dia miliki, hal itu akan menjadi cara untuk membantu orang lain.

Walaupun pada usia ini anak sudah menunjukkan kemandirian yang lebih mantap daripada usia sebelumnya, namun itu bukan berarti bahwa orang tua dapat melepas begitu saja pengawasan terhadap anak. Pada zaman sekarang ini, hal apapun bisa terjadi. Karena itu perlu adanya sikap waspada terhadap orang tua saat anak tidak berada di bawah pengawasannya.

You may also like