Perceraian merupakan puncak dari segala pertikaian yang terjadi di dalam rumah tangga. Pada dasarnya perceraian merupakan tindakan yang sebaiknya dihindari. Hal tersebut tidak terlepas dari berbagai hal. Mulai dari harta gono-gini yang harus diatur sedemikian rupa hingga hak asuh anak dalam perceraian yang harus diperhatikan, terutama jika anaknya masih kecil.
Perlu Anda sadari bahwa akibat perceraian, maka korban pertama yang akan merasakan perceraian tersebut adalah anak-anak. Pada umumnya, Perceraian lebih berdampak buruk pada anak perempuan. Oleh sebab itu, jika Anda memiliki buah hati saat menghadapi perceraian. Lebih baik untuk segera dipikirkan kembali secara matang-matang.
Akan tetapi, jika anda masih tetap yakin akan memilih jalan perceraian, maka 6 cara-cara berikut bisa Anda terapkan untuk menghadapi perceraian nantinya. Ulasannya sebagai berikut.
1. Beri waktu untuk diri sendiri
Pada dasarnya ketika suami dan istri bertengkar, emosi lebih mendominasi dibandingkan akal pikiran. Oleh sebab itu, pada saat kata-kata cera terlontar baik dari mulut suami atau istri, hal tersebut diucapkan secara spontan tanpa pemikiran panjang. Maka dari itu, jika Anda sudah memantapkan diri akan bercerai, hal pertama adalah mencoba menenangkan diri sendiri terlebih dahulu. pelajari cara meredam emosi dan berikanlah waktu untuk pada diri sendiri agar bisa tenang dna relaks sehingga tekanan secara psikis dapat dikurangi.
2. Berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Untuk dapat menghadapi hari perceraian, akan lebih baik jika Anda lebih banyak mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Curahkanlah isi hati Anda kepada-Nya. Baik itu saat beribadah atau pada saat membaca Kitab-kitab suci. Jika Anda dapat melakukannya secara ikhlas dan khusyu, maka Anda akan mendapatkan jawaban atas maslaha yang dihadapi.
3. Minta pendapat dari orang-orang terdekat.
Langkah selanjutnya adalah meminta pendapat dari orang-orang terdekat. Ingat perceraian bukanlah peristiwa yang tidak hanya memisahkan keluagamu saja, tetapi juga dapat memisahkan keluarga besar kedua belah pihak. Minta saran dan pendapat dari kedua orang tua Anda, saudara-saudara, atau juga teman terdekat Anda sendiri. Curahkan saja semua isi hati Anda kepada mereka sehingga Anda pun dapat mendapatkan ketenangan jiwa serta bisa jadi Anda akan menemukan jawaban yang lebih tepat beradasarkan sudut pandang mereka.
4. Ambil sisi positif dari perceraian
Meskipun perceraian merupakan sebuah kepahitan dalam menjalankan kehidupan rumah tangga, namun Anda tetap harus melihat dari sisi positifnya. Jangan sampai Anda lebih fokus memandang perceraian sebagai sesuatu yang sangat buruk sehingga Anda sangat berat melakunnya. Jadikanlah perceraian sebagai pembelajaran bahwa perceraian merupakan jalan terbaik yang harus ditempuh agar kedua belah pihak dapat bahagia daripada bersatu tapi selalu ribut terus-menerus. Dengan begitu, hatimu akan lebih “plong” saat mengahdapi perceraian nantinya.
5. Hak asuh anak dan harta gono-gini harus jelas
Ketika perceraian terjadi, maka ada dua hal yang sering menjadi masalah yakni pembagian harta serta hak asuh anak. Hal ini selalu menjadi hal yang sangat sensitif untuk dibahas ketika perceraian terjadi. Baik pihak suami dan istri saling berebut haknya masing-masing seakan-akan mereka tidak tahu cara menghilangkan sifat egois di saat seperti itu. Hal tersebut tentunya sangat mengganggu psikologi si anak sendiri. Oleh sebab itu, jika kamu lebih memilih pakai pengacara, kamu harus menyiapkannya dengan matang. Dengan begiu, masalah perceraian ini dapat diselesaikan dengan baik-baik.
Begitu juga dengan hak asuh anak. Perlu adanya penjelasan yang sangat jelas dengan bagaimana nasib sang anak, siapa yang akan mengasuhnya, bagaimana caranya agar anak tetap dapat perhatian kedua orang tua meskipun orang tuanya memilih bercerai, dan hal-hal lainnya. Jangan sampai anak akan menjadi korban yang paling mendalam ketika melihat orang tuanya bercerai.
6. Lakukan perencanaan baru keika perceraian sudah terjadi
Sebelum hakim memutuskan perceraian kepada kedua belah pihak, ada baiknya jika Anda sudah mempersiapkan rencana apa saja yang harus dilakukan ketika pintu cerai telah tiba. Jangan sampai Anda berlarut-larut dalam kesedihan pasca perceraian. Anda bisa membuat rencana baru agar perceraian tidak membuat Anda menjadi lebih down. Usahakan rencana yang dibuat dapat memberikan semangat baru untuk menghadapi lembaran baru di dalam hidup Anda.
Penyebab perceraian suami istri bisa terjadi karena beberapa faktor. Mulai dari alasan ekonomi hingga kekerasan di dalam rumah tangga. Meskipun perceraian sendiri merupakan solusi terakhir di dalam pertikaian rumah tangga, namun hal tersebut merupakan cara yang sifatnya memang harus dilakukan. Ingat-ingat kembali ketika Anda memutuskan menikah dengan pasangan Anda, apa yang mendasari Anda untuk menerima di sebagai pasangan yang sah secara agama dan negara.
Jika memang masih ada rasa cinta di antara kalian, akan jauh lebih baik untuk dirundingkan terlebih dahulu untuk memikirkan cara mengatasi konflik rumah tangga . Pikirkanlah kembali sebelum perceraian benar-benar terjadi. Sebab, penyesalan akan selalu menghampiri siapapun ketika salah dalam mengambil langkah. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat untuk Anda semua.