Menghadapi kemarahan anak bisa membuat orang tua pusing bukan main. Terlebih lagi, marah kepada orang tua dilarang keras dalam Islam, sebagaimana diperingatkan Allah SWT dalam surat al-Isra’ ayat 23 yang artinya “Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” Berapa banyak dari kita setelah membaca kisah anak berbakti kepada orang tua, ingin agar anak kita juga berperilaku serupa. Oleh karena itu, salah satu peran orang tua dalam mendidik anak adalah menjauhkan mereka dari sifat pemarah. Berikut ini beberapa cara mengatasi anak pemarah menurut Islam.
- Ajarkan anak untuk mencintai Islam sejak kecil
Memupuk kecintaan kepada Islam dan mengajarkan anak untuk meneladani Rasulullah SAW dan para sahabat adalah cara terbaik untuk menanamkan akhlak mulia serta mengajarkan keutamaan berbakti kepada orang tua pada anak. Bila sejak kecil mereka sudah mengidolakan Nabi SAW dan para sahabat, ia akan berusaha mengikuti mereka. Ketika anak marah, orang tua juga bisa menjadikan kisah-kisah keteladanan tersebut sebagai pengingat. Ikuti tips cerita yang baik untuk anak agar mereka senang mendengarkan kisah yang kita ceritakan.
- Tanyakan penyebab kemarahan anak
Tanyakan kepada anak mengapa mereka marah dan simak apa yang dikatakan. Ini merupakan salah satu cara menjadi orang tua yang baik. Walau begitu, tidak berarti kita harus memenuhi semua keinginan mereka. Yang terpenting adalah anak merasa diperlakukan dengan baik. Kalaupun mereka ingin membeli mainan atau malas pergi ke sekolah, tidak ada salahnya kita mendengarkan alasannya.
- Berikan penjelasan
Ketika sudah mengetahui penyebab kemarahan anak, sudah tugas kita sebagai penanggung jawab pendidikan keluarga untuk menjelaskan apa yang belum dimengerti dengan bahasa yang yang mudah dicerna oleh anak. Jangan sampai memperlakukan mereka seperti orang dewasa, seremeh apapun masalah yang dihadapi.
- Bersikap tegas
Apabila setelah mendapat penjelasan anak masih bersikeras, jangan melunak dan mengalah. Awalnya mungkin mereka akan merengek dan tidak bisa diam, namun perlahan anak akan paham bahwa walaupun mereka marah, kita tidak akan memberikan apa yang mereka minta. Setiap orang tua harus tahu cara menegur anak dengan baik. Tegas bukan berarti bersikap kasar kepada anak, yang dimaksud dengan tegas adalah tidak berkompromi dengan standar yang sudah ditetapkan.
- Hindari bersikap emosional
Hadapilah anak yang sedang marah dengan tenang dan jangan lupa cara mengendalikan diri. Rasulullah telah mengajarkan kita agar mengendalikan amarah, yaitu dengan memohon perlindungan kepada Allah SWT dari godaan setan; jika pada saat marah kita dalam keadaan berdiri, maka duduklah dan jika sedang duduk, berbaringlah; atau dengan berdiam diri sebentar. Selalu ingat bahwa pahala menahan amarah sangatlah besar, sebagaimana dalam hadits yang shahih, Rasulullah SAW bersabda: “Jangan kamu marah, maka kamu akan masuk Surga.(H.R. ath-Thabrani).
- Jauhkan anak dari pengaruh media negatif
Jangan biarkan anak kita menonton tayangan yang memperlihatkan perilaku tidak terpuji anak kepada orang tua, karena akibatnya bisa fatal. Apalagi pergaulan masa kini sangat memprihatinkan. Jika dibiarkan, anak akan menganggapnya sebagai hal biasa atau lebih parah lagi, mencontoh perilaku tersebut.
- Beri anak perhatian
Kemarahan anak bisa jadi merupakan cara mereka untuk menarik perhatian. Ini dikarenakan banyak orang tua yang kurang mencurahkan perhatian kepada anak. Memberi perhatian juga termasuk dalam tips menghadapi anak nakal. Kesalahan yang terjadi di kalangan orang tua biasanya adalah tidak menanyakan apa yang terjadi di sekolahan atau jarang mengucapkan salam kepada anak. Usahakan agar setiap hari kita menyempatkan diri menghabiskan waktu bersama anak, tanyakan tentang kegiatan, hobi dan keterampilan yang disukai, serta masalah yang sedang mereka hadapi.
- Ajarkan anak cara menenangkan diri
Bila buah hati Anda termasuk anak yang hiperaktif, maka bekali diri dengan cara mendidik anak hiperaktif. Ajarkan juga kepada anak bagaimana cara menghadapi amarah, seperti dengan menyuruh untuk berwudhu, mengucapkan ta’awudz, atau menyuruh mereka duduk hingga tenang. Apabila anak berhasil menenangkan diri, beri ia pujian.
- Latih anak untuk mengutarakan perasaan
Anak perlu dibiasakan untuk mengkomunikasikan perasaan mereka kepada orang tua, bukannya menangis atau berteriak. Bila belum terlalu pandai berbicara, ajari anak untuk menggunakan isyarat, misalnya ketika haus dengan memberikan isyarat seperti sedang minum dan sebagainya. Ini dapat membantu kita untuk lebih mengenal kepribadian anak dan mengatasi amarah mereka.
- Jangan merendahkan anak
Sangat sering terlihat saat menghadapi anak yang sedang marah, orang tua menggunakan intonasi suara seakan-akan merendahkan mereka. Ini bukanlah cara memarahi anak yang benar. Rasulullah SAW selalu memperlakukan anak-anak dengan baik, sebagaimana ketika Nabi SAW sedang sholat kemudian cucu beliau naik ke atas punggungnya, saat akan mengangkat kepala, beliau menurunkan mereka berdua dengan perlahan lalu meletakkan mereka di lantai, meskipun hal ini terjadi berulang-ulang, beliau tidak pernah memarahi mereka.
- Salurkan energi mereka pada hal-hal yang bermanfaat
Anak-anak punya energi yang berlimpah. Mereka bisa berlari, melompat, dan berteriak seharian. Sangat penting bagi kita untuk menyalurkan energi ini pada hal-hal yang bermanfaat, yaitu dengan mengajak buah hati kita melakukan aktivitas fisik. Ini juga cocok untuk dijadikan cara mengatasi anak hiperaktif. Setelah itu mereka tidak akan punya waktu lagi untuk berteriak marah-marah karena sudah terlalu lelah dan mengantuk.
- Hibur mereka
Dalam sebuah riwayat dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW menghibur anak dari Ummu Sulaim yang bernama Abu Umair, ketika itu sang anak sedang sedih karena burung peliharaannya mati kemudian Rasulullah SAW bertanya kepadanya “Abu Umair, ada apa dengan burung kecilmu?” Ini menunjukkan kepedulian Nabi SAW terhadap anak-anak serta cara memperlakukan mereka saat dirundung kesedihan.
- Menjadi panutan yang baik
Bila kita sendiri sebagai orang tua tidak tahu cara mengatasi amarah, bagaimana bisa kita mengharapkan anak kita untuk melakukannya? Orang tua harus memperlihatkan cara bersikap tenang dan menghadapi segala sesuatunya dengan rasional. Ingat, anak-anak meniru apa yang dilakukan orang tuanya.
Terakhir, kepada para orang tua, atau mereka yang memiliki tanggung jawab untuk membesarkan anak, cara-cara di atas hanyalah sebagian wasilah untuk mengatasi anak pemarah, jangan lupa untuk senantiasa berdoa kepada Allah SWT agar memperindah akhlak anak-anak kita serta dimudahkan dalam mendidik mereka.