Home » Cinta » Selingkuh » Inilah 8 Dampak Perselingkuhan bagi Anak yang Harus Diketahui

Inilah 8 Dampak Perselingkuhan bagi Anak yang Harus Diketahui

by Luwisa Zelnovra

Anak selalu menjadi korban dalam permasalahan rumah tangga. Orang tua yang selalu bertengkar dan mementingkan keegoisan semata, tidak memikirkan perasaan anak mereka. Atmosfir dalam keluarga menjadi tidak baik jika ada salah satu dari orang tua yang berselingkuh. Kehangatan, kenyamanan, kebahagiaan dan kedamaian tidak akan dirasakan anak-anak dalam keluarganya. Selingkuh tidak hanya menyakiti pasangan, tapi juga anak-anak yang mengetahui kenyataan bahwa orang tua mereka lebih memilih orang lain. Perselingkuhan juga menjadi penyebab broken home dalam keluarga. Seperti apa dampak perselingkuhan bagi anak? Berikut dampaknya terhadap anak menurut seorang psikolog klinis.

  1. Emosi anak menjadi tidak stabil.

Mengetahui salah satu dari orang tuanya berselingkuh membuat perasaan sang anak menjadi campur aduk. Jelas ia marah melihat situasi yang ia hadapi. Orang tua yang menangis dan tersakiti, sementara yang satu lagi berbahagia dengan dunianya. Anak akan melampiaskan ketidaksukaannya dengan menjadi pemarah, keras kepala dan bersikap membangkang.

  1. Anak menjadi krisis kepercayaan.

Seorang anak yang mengetahui perselingkuhan orang tuanya akan mengalami krisis kepercayaan. Akan sulit baginya untuk menerima kenyataan bahwa orang tua yang ia sayangi dan cintai ternyata mengkhianati keluarganya. Pada akhirnya, pada suatu saat nanti anak juga akan sulit membangun kepercayaan baik dalam hubungan maupun dengan orang disekitarnya. Ia bisa menjadi sinis dan sensitif dalam membangun hubungan kelak. Bahkan ia bisa tidak percaya dengan arti kesetiaan.

  1. Perilaku menyimpang pada anak.

Bisa dilihat pada kenyataannya kebanyakan anak yang  berasal dari keluarga broken home tumbuh dengan perilaku menyimpang. Ia lebih rentan terpengaruh pergaulan bebas yang saat ini menjadi kenakalan anak jaman sekarang. Semua perilaku negatif yang dilakukan merupakan pelampiasan dari rasa marah dan kecewa yang ia dapat dari dalam keluarganya. Padahal, cara mendidik anak agar tidak menyimpang diawali dari orang tua sebagai cerminannya.

  1. Depresi.

Anak yang mengetahui perselingkuhan orang tuanya bisa menjadi depresi. Mentalnya akan terguncang dan tertekan yang lama kelamaan bisa membuatnya menjadi depresi. Rasa takut juga bisa membuatnya menjadi depresi jika perselingkuhan yang ia ketahui adalah sebuah rahasia. Memilih untuk diam karena takut akan membuatnya memendam rasa bersalah kepada keluarganya. Ia merasa jahat karena telah berkhianat merahasiakan apa yang diketahuinya tentang perselingkuhan. Jika terjadi perpisahan, juga akan ada dampak perceraian pada anak.

  1. Takut dan khawatir untuk berkomitmen dalam hubungan.

Perselingkuhan orang tua juga bisa mempengaruhi pikiran anak tentang kehidupan rumah tangga. Ia akan beranggapan bahwa pernikahannya nanti juga bisa berakhir dengan perselingkuhan dan pertengkaran seperti apa yang dialami orang tuanya. Ia juga tidak akan percaya dengan pasangannya, walaupun pasangannya setia. Kekhawatiran besar akan menyelimuti dirinya ketika ia akan berumah tangga. Bahkan ia bisa memilih untuk tetap menjalani hidup sendiri dibanding memiliki pasangan hidup.

  1. Rasa malu dan senang menyendiri.

Anak akan malu dengan teman-temannya jika ada yang mengetahui perselingkuhan orang tuanya. Ia takut akan di bully ketika teman-temannya mengetahui orang tuanya yang selingkuh. Anak bisa menjadi lebih pendiam dan menarik diri dari teman-temannya. Bisa dilihat dari tingkah laku anak yang lebih suka menyendiri dan melakukan kegiatannya sendiri dibanding berkumpul dengan teman sebayanya.

  1. Anak menjadi benci pada orang tuanya sendiri.

Orang tua yang telah melakukan kesalahan dengan berselingkuh harus siap dibenci oleh anak-anaknya. Anak mana yang tidak marah ketika mengetahui orang tuanya selingkuh? Jika anak mengetahui perselingkuhan tersebut di usia remaja, maka ia akan menjadikan orang tuanya yang berselingkuh menjadi musuh. Ia akan menjadi lawan dan memberontak orang tuanya sendiri. Bisa dilihat dalam hal ini bahwa sikap dan tindakan orang tua sendirilah yang menjadi penyebab anak melawan orang tua. Untuk orang tua yang berselingkuh, jangan berharap akan mudah untuk berdamai dengan anak yang telah kecewa dan sakit hati melihat ulah orang tua yang berselingkuh.

  1. Mencari kesenangan diluar rumah.

Anak yang tumbuh remaja dan tahu bahwa salah satu orang tuanya berselingkuh biasanya tidak akan senang berada dirumah. Pertengkaran antar orang tua membuat suasana rumah bagaikan neraka baginya. Ia akan mencari kesenangan diluar rumah dan melakukan apa saja yang ia mau. Anak yang lebih senang berada diluar rumah sangat rentan terpengaruh pergaulan bebas dan kenakalan remaja. Inilah dampak broken home terhadap anak yang memasuki usia remaja.

Melihat kedelapan dampak perselingkuhan bagi anak diatas, sepatutnya sebagai orang tua hendaklah berpikir sebelum terlanjur berselingkuh. Pikirkan bagaimana perasaan anak-anak mengetahui orang tuanya yang tidak setia. Bahagiakanlah mereka dengan cara menjadi orang tua yang baik. Sangat baik apabila orang tua bisa menghindari penyebab perselingkuhan dalam rumah tangga agar keluarga tetap rukun.

 

You may also like