Secara umum, anak usia 6 tahun sudah memasuki tahap usia sekolah dasar. Pada usia ini anak sudah lepas dari masa balita dan biasanya telah menyelesaikan pendidikan dasar. Anak berusia 6 tahun juga telah berkembang secara fisik hingga memiliki proporsi tubuh seperti orang dewasa. Hal itu menjadikan kemampuan motoriknya juga semakin mengalami perkembangan, sehingga tubuhnya sudah memiliki kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik yang lebih kompleks seperti olahraga, senam, menari, dan lainnya.
Perkembangan imajinasi anak pada usia ini juga akan makin pesat, karena ia sudah bisa memahami konsep waktu. Juga mulai bisa mempelajari konsep berhitung sederhana serta membaca. Orang tua akan harus menyesuaikan perkembangan anak dengan cara mendidiknya supaya sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh anak. Karena itu, cara mendidik anak usia 6 tahun keatas adalah :
1. Mengontrol perkembangan anak
Orang tua harus mengontrol setiap tahap perkembangan anak, baik kognitif maupun fisiknya, juga emosional anak agar kesehatan perkembangan mental anak bisa terjaga. Jika perlu, diskusikan perkembangan anak dengan gurunya di sekolah, agar orang tua juga dapat mengetahui bagaimana perkembangan anak di sekolah pula. Dengan begitu orang tua bisa tahu cara mendidik anak yang tepat.
2. Menjalin komunikasi yang intens dengan anak
Pada usia 6 tahun keatas jalinan komunikasi yang intens dengan anak akan semakin penting sebagai cara mendidik anak yang baik. Seiring dengan peningkatan pemahaman anak terhadap diri dan lingkungannya, ia akan makin membutuhkan komunikasi yang lancar dengan orang tuanya. Pada saat ini kemungkinan anak akan mempunyai banyak pertanyaan yang akan ia cari jawabannya, di sinilah gunanya komunikasi dengan orang tua. Komunikasi juga dapat menjadi salah satu cara yang baik dalam cara mendidik anak usia 5 tahun dan cara menegur anak yang benar.
3. Beri anak kepercayaan sedikit demi sedikit
Saat ini anak usia 6 tahun sudah bisa mulai belajar melatih kemandiriannya. Mungkin Anda punya ciri orang tua yang over protektif kepada anak. Namun, sangat penting untuk mulai memberi kebebasan kepada anak dan memberinya kepercayaan untuk mulai belajar mandiri. Misalnya, membiasakan anak untuk tidur sendiri, makan sendiri, bahkan memakai baju sendiri dan belajar mandi sendiri.
4. Beri dorongan dan bantuan
Dalam rangka pembelajaran bagi anak agar dapat lebih mandiri, orang tua dapat memberi dorongan kepada anak untuk mencoba berbagai hal agar ia bisa mengembangkan kepribadiannya. Misalnya mendorongnya untuk berani tampil di depan umum seperti bernyanyi pada saat pelajaran seni di sekolah. Dorong anak untuk berani berbicara dan mengungkapkan perasaannya, juga beri bantuan apabila anak mengalami kesulitan untuk melakukan sesuatu hal.
5. Ajarkan anak untuk menghargai waktu
Karena anak usia 6 tahun sudah bisa mengenal konsep waktu, maka Anda sebagai orang tua juga bisa mulai mengajarkan anak untuk disiplin dan menghargai waktu. Misalnya, mengajarkan anak agar ia bisa tepat waktu ketika bangun tidur, berangkat ke sekolah dan pulang ke rumah. Juga menepati jadwalnya yang lain di rumah dan seusai sekolah. Dengan menghargai waktu, secara tidak langsung anak juga akan belajar cara menghargai orang lain.
6. Kembangkan kreatifitas anak
Ketika daya imajinasi anak sudah semakin berkembang, orang tua perlu memfasilitasinya agar anak memiliki daya kreatifitas yang sehat. Anda bisa menyalurkan minat dan bakat anak agar kreatifitasnya terarah. Misalnya, memberi anak les musik, menggambar, melukis, memasak atau lainnya. Pastikan agar anak menyetujui kegiatan tersebut sebelum Anda mendaftarkannya. Sesuaikan kegiatan dengan kepribadian anak.
7. Biasakan anak bergaul
Kemampuan sosial sangat penting untuk dipelajari oleh anak. Ketika anak mulai menyadari diri serta lingkungan sekitarnya, maka itu adalah tanda bagi Anda untuk mulai membiasakan anak bergaul dengan orang lain di lingkungan rumahnya. Jika anak sudah sekolah, ia akan mengalami interaksi dengan berbagai karakter temannya. Di luar sekolah dan rumah, usahakan untuk mendampingi anak ketika Anda memperkenalkannya kepada lingkungan baru.
8. Tekankan sopan santun pada anak
Sangat penting untuk membiasakan anak belajar etika serta sopan santun sejak awal. Hal ini merupakan bagian dari pendidikan karakter anak dan pendidikan keluarga bagi anak. Ajari anak cara menghormati orang tua dan cara menjaga perasaan orang lain, juga etika dan sopan santun yang baik dalam pergaulan.
9. Perkenalkan hak dan kewajibannya
Anda bisa mulai memperkenalkan kewajiban anak di rumah beserta hak yang dimiliki anak karena ia sudah mulai bisa memahaminya. Ia sudah bisa menyadari peran anak dalam keluarga. Ajari anak kewajibannya mulai dari hal kecil yang telah Anda biasakan sejak dini, misalnya membereskan mainan. Beri tanggung jawab makin besar seiring dengan usia anak dan kesanggupannya mengerjakan kewajiban rumah yang lebih berat. Misalnya membersihkan kamarnya sendiri dan menyapu atau mengepel rumah. Hal ini juga akan mengajarkan anak untuk lebih mandiri.
10. Berikan contoh yang baik
Berapapun usia anak, mereka akan selalu meniru . Karena itu orang tua harus selalu memberikan contoh yang baik kepada anak agar mereka juga bisa meniru hal yang baik dari orang tua. Contohkan kebiasaan baik seperti meminta maaf, berpamitan kepada orang tua, berbicara dengan kata – kata yang baik dan suara lembut, menjaga kebersihan, menuruti orang tua, dan juga berbagai hal lainnya. Perkenalkan pendidikan agama dalam keluarga kepada anak.
11. Ajarkan anak untuk jujur
Anda tentu ingin anak menjadi pribadi yang jujur kepada orang tua. Oleh karena itu janganlah membiasakan untuk berbohong kepada anak. Usahakan selalu mengatakan hal yang jujur kepada anak dan jangan pernah membuat janji yang tidak bisa Anda tepati, sebab janji merupakan tanda kepercayaan bagi seorang anak. Beri tahu kepada anak tentang buruknya dampak dari kebiasaan berbohong dan tekankan pentingnya untuk bersikap jujur.
Pada intinya, cara mendidik anak perempuan dan cara mendidik anak laki – laki usia 6 tahun sebenarnya sama, hanya pada beberapa aspek orang tua akan perlu menyesuaikan dengan jenis kelamin anak. Diperlukan kesabaran dan ketelatenan orang tua untuk membentuk karakter anak yang positif, agar anak bisa mengembangkan kepribadiannya dengan baik sesuai harapan.