Home » Cinta » PDKT » 16 Penyebab Cinta Ditolak

16 Penyebab Cinta Ditolak

by Maya Tita Sari

Cinta ditolak adalah salah satu problem atau masalah yang tidak ingin dialami oleh siapapun, termasuk anda, terlepas wanita ataupun pria. Banyak sekali tulisan-tulisan yang menjelaskan bahwa ditolaknya cinta hanya dilihat dari sudut pandang si pria saja. Artinya menjadikan pria sebagai korban dari proses penolakan cinta tersebut. Padahal seharusnya tidak demikian kalau memang menjunjung kesetaraan antara pria dan wanita.

Oleh karena itu, pada artikel ini akan coba dikupas dan sebisa mungkin seimbang antara pria dan wanita. Meskipun pada kenyataannya memang kebanyakan pria yang menyatakan cintanya, sehingga wajar kalau pria yang menjadi korban penolakan cinta dari sebuah keputusan yang diambil oleh si wanita.

Ada beberapa penyebab cinta ditolak,diantaranya adalah :

1. Penampilan yang buruk

Penampilan di sini bukan soal wajah, tetapi cara kita berpakaian. Penampilan buruk yang dimaksud adalah norak atau terlalu mencolok, tidak rapi. Faktor ini berlaku setara antara pria dan wanita. Mana ada coba pria yang mau berhubungan dengan wanita yang tidak rapi dan begitu pula sebaliknya, mana ada wanita yang mau berhubungan dengan pria yang tidak rapi. Sedangkan yang dimaksud mencolok ataupun norak ialah terlalu menarik perhatian orang lain sehingga membuat pasangan merasa tidak nyaman.

2. Terlalu cerewet atau banyak bicara

Faktor cerewet biasanya sering dimiliki oleh seorang wanita daripada pria. Meskipun ada juga pria yang cerewet, namun jumlahnya pasti tidak sebanyak wanita. Orang mana coba yang betah atau mau punya pasangan yang cerewet atau banyak bicara sehingga orang tersebut jarang mendapat kesempatan untuk bicara dan hanya menjadi pendengar saja. Ketahuilah, kalau kita terlalu cerewet itu bahaya, kadang lawan bicara kita meresa tidak nyaman. Padahal dia punya sesuatu yang ingin dia bicara atau utarakan juga kepada kita terlepas itu hal penting atau tidak.

3. Terlalu banyak mengeluh

Kalau kita termasuk orang yang banyak mengeluh, itu tandanya kita adalah orang yang tidak sabaran, tidak kuat, yang berarti kita lemah. Sedikit-sedikit mengeluh. Terlebih bila ada masalah, bukannya mencari solusi untuk menyelesaikannya, tetapi malah mengeluh dan tidak sabar menghadapi masalah itu. Sehingga masalah pun tidak menemui jalan penyelesaiannya. Orang mana coba yang mau pasangan tidak sabaran, tidak kuat menghadapi masalah, dan yang ada hanya bisa mengeleuh saja? Adakah?

4. Pemarah

Sebagaimana kita ketahui bahwa pemarah merupakan salah satu sifat yang tidak baik, tidak disukai orang lain, bahkan sebenarnya diri kita sendiri tidak akan menyukai kalau kita sendiri memiliki sifat pemarah. Meskipun kita terlalu naif untuk menyadarinya bila menyangkut tentang diri sendiri. Bayangkan saja, wanita mana yang mau berhubungan dengan pria pemarah ataupun pria mana yang mau berhubungan dengan wanita pemarah. Pasti tidak ada. Jangankan berhubungan menjalin cinta sebagai sepasang kekasih, menjadi seorang teman saja pasti masih mikir dua kali. Marah memang boleh saja karena memang salah satu sifat manusia, tetapi jangan sampai jadi kebiasaan. Jangan sampai kita menjadi orang pemarah. Kita harus mampu mengontrol emosi dan sabar.

5. Menghina dan membanding-bandingkan keluarga

Dalam menjalin hubungan cinta, selain tentang kedua pasangan, faktor keluarga juga penting di sini. Karena apabila hubungan itu serius, maka lambat laun kita juga akan berhubungan dengan keluarga pasangan kita. Jadi, jangan sampai kita menghina keluarga dari pasangan yang menjadi target kita untuk menjalin hubungan cinta. Dia pasti tersinggung bahkan marah bila keluarganya kita hina. Ataupun kita membandingkan antara keluarga kita dengan keluarganya. Misalkan kita bilang kalau status atau derajat keluarga kita lebih baik dari keluarganya. Jangan, karena itu akan menyinggung perasaannya.

6. Sering membicarakan mantan kekasih

Ini adalah salah satu faktor yang paling berbahaya, terlapas kita pria atau wanita. Terutama ketika dalam tahap pendekatan (PDKT). Baik pria atau wanita pasti tidak suka atau tidak mau menjalin hubungan dengan orang yang masih sering membicarakan mantan kekasihnya. Apalagi sampai membanding-bandingkannya dengan sang mantan. Kalau kita masih sering membicarakan mantan di depan orang yang ingin kita jadikan pasangan untuk menjalin hubungan cinta, maka pasangan kita akan mengira kalau kita belum siap karena masih terus terbayang akan masa lalunya. Sehingga ya, cinta kita pasti akan ditolak.

7. Materialistik (matre)

Matre adalah masalah yang paling dihindari baik oleh wanita atau pria. Sifat matre, yaitu sering meminta sesuatu atau barang kepada pasangan terutama sesuatu yang berkaitan dengan uang untuk mendapatkannya. Apalagi sesuatu atau barang tersebut mahal harganya. Jangan sampai kita memiliki sifat ini. Meskipun orang yang kita dekati adalah kaya sekalipun. Seorang pria atau wanita terlepas kaya atau tidak kaya, pasti tidak akan mau menjalin hubungan cinta dengan orang yang matre, orang yang lebih melihat akan harta bendanya atau mengharapkan banyak hal darinya terkait materi duniawi.

8. Terlalu memaksakan keinginan atau kehendak sendiri

Terlalu memaksakan keinginan atau kehendak sendiri menandakan bahwa kita hanya ingin memang sendiri saja. Dengan kata lain, kita adalah orang egois, orang yang hanya memikirkan diri sendiri termasuk perasaan kita sendiri. Seorang wanita atau pria pasti tidak mau menjalin hubungan cinta dengan orang yang egois. Dalam artian harus mengikuti semua kehendak atau keinginan yang dimilikinya. Pada wanita atau pria tersebut juga memiliki keinginan atau kehendak yang inngin dipenuhinya juga. Artinya kita tidak boleh egois, kita juga harus memikirkan keinginan atau kehendak orang yang akan kita ajak menjalin hubungan cinta.

9. Suka berbohong atau mencari-cari alasan untuk menutupi kesalahan

Jangan orang lain, kita saja tentu tidak ingin menjalin hubungan termasuk cinta dengan orang yang suka berbohong atau mencari-cari alasan untuk menutupi kesalahan serta berpura-pura mencari tau apakah pria tersebut memiliki ciri ciri orang menyukai kita diam-diam atau tidak. Biasanya alasannya sederhana. Tujuan berbohong atau mencari-cari alasan untuk menutupi kesalahan hanya karena ingin tampak sempurna. Ingin menunjukkan kesempurnaan atau kelebihan kita boleh-boleh saja, tetapi jangan sampai berbohong atau mencari-cari alasan untuk menutupi kesalahan yang ada atau dimiliki.

10. Terlalu jujur

Jujur memang merupakan hal yang harus dijunjung tinggi dalam berhubungan, apalagi masih dalam tahap untuk memulai hubungan tersebut. Tapi janganlah berlebihan atau terlalu jujur. Apabila anda terlalu jujur, akan terkesan seperti orang yang tidak bersyukur dan tidak puas dengan apa yang ada. Jalani saja apa adanya. Jangan terlalu jujur hanya karena menginginkan sesuatu yang berlebihan bagi calon pasangan atau bahkan pasangan anda sehingga ujung-ujungnya P-U-T-U-S.

11. Terlalu sibuk dengan diri sendiri

Terlalu sibuk dengan diri sendiri. Hal ini biasanya menyangkut akan pekerjaan atau sesuatu yang amat disenangi oleh diri sendiri. Sibuk dalam pekerjaan memang boleh saja dan bukan sesuatu yang salah atau bisa disalahkan. Tetapi apabila kita akan menjalin hubungan, apalagi hubungan yang dimaksud adalah hubungan cinta, maka kita harus mampu membagi waktu kita dengan orang tersebut. Sehingga orang tersebut, orang yang mau kita ajak untuk menjalin hubungan cinta, merasa kita perhatikan. Bukannya merasa dinomor duakan dengan pekerjaan atau sesuatu yang sangat kita gemari.

12. Terlalu cari perhatian (caper) dan pamer

Suka cari perhatian (caper). Caper boleh-boleh saja terutama untuk menarik perhatian orang yang kita sukai agar mampu mengajaknya untuk menjalin hubungan cinta. Tetapi jangan terlalu caper juga, karena akan menimbulkan kekhawatiran dalam diri calon pasangan kita. Terutama jangan terlalu caper dengan orang lain. Pamer pun demikian, janganlah bersikap pamer atau membanggakan diri sendiri karena akan memiliki kesan sombong. Pria atau wanita mana coba yang mau menjalin hubungan cinta dengan orang yang sombong. Jangankan hubungan cinta, berteman dengan orang sombong aja masih mikir berkali-kali.

13. Terlalu religius (terlalu alim)

Menjadi orang yang alim atau religius memang sangat dianjurkan bahkan merupakan kewajiban kita sebagai makhluk yang beriman kepada Tuhan. Tapi janganlah dalam memulai hubungan terlalu alim. Bahkan terlalu membawa-bawa nama Tuhan. Apabila kita terlalu religius atau alim, terkadang akan membuat calon pasangan kita menjadi ciut dan merasa tidak pantas bila nanti bersanding bersama kita. Dia akan berpikir bahwa kita terlalu baik baginya. Bersikaplah biasa saja sehingga membuat dia merasa nyaman.

14. Terlalu berharap atau terobsesi

Berharap itu bisa menjalin hubungan dengan seseorang yang kita sukai adalah hal yang wajar dan boleh-boleh saja. Tapi janganlah terlalu berharap juga, apalagi sampai terobsesi memiliki pasangan yang  memiliki ciri ciri pria setia dan serius serta bertanggung jawab. Apabila kita terlalu berharap atau ‘ngarep’ dan terobsesi akan membuat kesan bahwa kita yang bodoh dihadapannya. Rasa obsesi yang kita memiliki akan membuatnya berpikir bahwa dirinya ada sebuah barang yang harus kita dapatkan bagaimanapun caranya. Bahaya sekali kalau dia sampai berpikiran seperti itu.

15. Sikap yang tidak menarik (monoton)

Artinya kita jangan sampai menjadi pribadi dengan satu sikap saja sehingga terkesan cuek bahkan pendiam. Dengan kata lain kita harus memiliki beberapa sikap yang mampu menarik perhatiannya. Kita mampu memilah-milah sikap kita sesuai dengan keadaan. Jadi, kita tahu kapan harus humoris (bercanda), diam, serius ataupun lainnya.

16. Dia memang tidak tertarik (suka) pada kita

Rasanya ini adalah faktor terakhir yang menjadi sebab cinta kita ditolak, yaitu dia memang tidak tertarik pada kita sehingga kita harus memiliki trik untuk cara menyatakan cinta kepada pria idaman. Jadi, bagaimanapun kita melakukan usaha terbaik ataupun sikap kita memang sudah baik, kalau dia tidak menyukai kita, maka cinta kita akan ditolak. Artinya dia memang tidak memiliki rasa suka kepada kita atau mungkin dia sudah memiliki seseorang yang disukainya. Sehingga hasil maksimal yang bisa kita peroleh dengan situasi demikian biasanya adalah sebagai teman biasa saja.

You may also like