Home » Kehidupan » Tips Kehidupan » 11 Cara Menghilangkan Kesal di Hati

11 Cara Menghilangkan Kesal di Hati

by Devita Retno

Ketika kesal pada seseorang biasanya tinggal sedikit lagi rasa kesal itu akan menjadi amarah jika kita biarkan. Kita tidak bisa selalu menyerah kepada nafsu amarah setiap saat, karena itu akan sangat merugikan diri kita dan orang lain. Kerugian itu akan timbul dalam bentuk yang bermacam – macam. Utamanya, kita akan merasa sangat lelah dan semakin buruk terhadap diri sendiri setelah memendam kekesalan. Kita pun bisa dikenal sebagai orang yang mudah emosi dan dijauhi orang. Untuk mencegah hal itu kita harus mencoba mengendalikan diri ketika merasa kesal atau jengkel agar tidak berlanjut menjadi marah dan dendam. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengendalikan rasa kesal tersebut yaitu dengan Cara Menghilangkan Kesal ini:

1. Cooling Down

Mengendalikan diri dengan cooling down atau mencari cara bersikap tenang serta cara menenangkan hati dan pikiran terlebih dulu sangat penting dilakukan. Caranya dengan menjauh untuk sementara dari orang atau situasi yang membuat kesal . Pergilah ke tempat lain dan lakukan kegiatan yang harus Anda lakukan sebagai cara meredam emosi. Atau lakukan kegiatan untuk meredakan kekesalan, misalnya membaca, mendengarkan musik, mengaji, berdoa, mengambil wudhu, bahkan tidur sejenak jika mungkin.

2. Temukan sumber kekesalan

Mengenali sumber yang membuat kesal sangat penting untuk membantu meredakan kekesalan kita. Sambil cooling down, coba berpikirlah mengenai hal yang membuat kita kesal tersebut. Misalnya, ketika kita kesal karena selalu dianggap bersalah dan tidak mampu akan sesuatu hal. Apakah hal yang membuat kita kesal karena kita merasa tidak berdaya untuk mengubah anggapan orang tentang kita, ataukah karena kita merasa keberadaan kita hanya menyusahkan saja. Menemukan sumber kekesalan akan membuat Anda lebih mudah mengatasinya.

3. Coba Memaklumi

Mengendalikan kekesalan dengan merasakan empati pada orang lain juga adalah salah satu cara yang bisa digunakan. Dengan menempatkan diri pada posisi orang tersebut atau jika diri kita berada dalam situasi tertentu. Jika kita bisa memakluminya, maka bisa jadi tingkat kekesalan akan menurun sedikit demi sedikit. Memaklumi juga bisa menjadi cara bersikap sabar terhadap segala situasi.

4. Tersenyum

Usahakan untuk tersenyum walaupun hati sangat kesal. Memang pada awalnya akan sulit memaksakan sebuah senyuman di wajah ketika perasaan hati sedang tidak nyaman. Tetapi, lama kelamaan kita akan terbiasa mengulas senyum di wajah bagaimanapun suasana hati kita. Dengan tersenyum, perlahan suasana hati juga akan berangsur membaik dan bisa melupakan rasa kesal yang sebelumnya. Tersenyum juga bisa menjadi cara menjaga kesehatan hati dan cara meredam emosi serta cara menghindari perilaku tercela dalam diri.

5. Kesal atau tidak itu pilihan

Sebenarnya kendali perasaan kita ada di dalam diri sendiri. Mengendalikan rasa kesal bisa berhasil jika kita bisa meyakinkan diri sendiri bahwa kekesalan itu tidak perlu dipelihara dalam hati. Kita bisa memilih menyimpan kekesalan atau mencari cara membuat hati ikhlas dengan perlakuan orang lain kepada kita atau ikhlas dengan situasi yang terjadi. Lebih baik mencari cara membahagiakan diri sendiri daripada terus memikirkan rasa kesal kepada orang lain.

6. Jangan salahkan orang lain

Jika menghadapi situasi tertentu, cara menghadapi masalah yang berat yang biasa kita lakukan adalah mencari penyebabnya. Biasanya kita akan menyalahkan orang lain untuk meringankan perasaan, namun hal itu malah akan membuat rasa kesal kita berlarut. Cobalah untuk tidak menyalahkan orang lain dan menerima dengan hati lapang tentang apapun yang membuat kita kesal sebelumnya, walaupun memang situasi yang terjadi adalah karena kesalahan orang itu. Carilah cara menghargai orang lain dengan baik agar tidak mudah mengalihkan kekesalan kepada orang lain tersebut.

7. Selalu introspeksi diri

Introspeksi diri sangat penting untuk meredakan kekesalan. Kita bisa menelaah dan mengkaji situasi, apakah hal yang membuat kita kesal itu juga disebabkan oleh diri kita sendiri, maksudnya apakah kita juga memiliki andil terhadap situasi yang terjadi. Pikirkan juga bagaimana cara mengatasi masalahnya agar tidak perlu merasa kesal berlarut – larut dan memiliki ciri – ciri orang baik hati.

8. Temukan mana yang lebih penting 

Kalau kita dapat menyusun daftar prioritas mengenai hal yang harus dipikirkan, hal itu bisa membantu kita mengurangi rasa kesal. Ada hal yang perlu dipermasalahkan dan memang ada hal yang tidak bisa didiamkan begitu saja. Karena itu kita harus pandai menentukan mana hal yang perlu disikapi dengan sedikit keras dan mana hal yang bisa diabaikan.

9. Pahami apa artinya memaafkan

Menjadi seorang pemaaf tidak pernah ada ruginya. Memaafkan justru menunjukkan bahwa kita adalah orang yang berhati lapang dan dewasa. Sebagian orang sering keliru mengartikan memaafkan dengan harga diri, karena itu mereka tidak mudah menurunkan ego dan memaafkan orang lain. Padahal, dengan mudah memaafkan tidak sama artinya dengan kebodohan atau dimanfaatkan orang lain. Memaafkan bisa membuat kita menghilangkan rasa kesal lebih cepat dan juga cara membersihkan hati dari segala penyakit hati.

10. Sadari Akibatnya

Merasa kesal berkepanjangan tentu ada akibatnya. Jika kita terus memelihara kekesalan di dalam hati dan tidak mau melepaskan perasaan tersebut, akan selalu ada akibat yang harus ditanggung. Misalnya kita jadi selalu tidak tenang dan tidak berkonsentrasi pada kehidupan sehari – hari karena masih ada masalah yang mengganjal. Bahkan bisa merusak kerukunan hubungan dengan orang lain juga, dan memberi mereka alasan untuk semakin menyudutkan kita karena kita tidak menangani situasi dengan baik.

11. Bicarakan

Tidak semua persoalan bisa disikapi dengan diam. Ada kalanya kita perlu mengungkapkan kekesalan kepada orang yang membuat kita kesal. Contohnya ketika kita kesal kepada orang pemarah atau sombong dan angkuh. Maka kita perlu mencari cara menghadapi orang pemarah, dan cara menghadapi orang sombong agar mereka menyadari jika kelakuannya menjengkelkan. Katakan persoalannya dalam keadaan tenang dan dalam situasi pribadi agar maksud kita bisa tersampaikan dengan baik dan dipahami.

Mengendalikan diri memerlukan perjuangan besar dari dalam diri kita. Mendahulukan emosi tidak pernah mendatangkan hasil yang baik. Itulah sebabnya kita perlu belajar mengelola perasaan kita sendiri agar bisa lebih terkendali. Ketika kesal dengan siapapun, usahakan untuk menahan diri dan mulut agar tidak mengeluarkan kata – kata yang tidak pantas serta membuat suasana semakin buruk.

You may also like